Novel Baswedan Diteror

Kader PDIP Polisikan Novel Baswedan, Hasto Kristiyanto Tegaskan Bukan Instruksi Partai

Hasto Kristiyanto menegaskan, apa yang dilakukan Dewi tak terkait partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disambut pimpinan KPK, mantan pimpinan KPK, aktivis anti korupsi serta karyawan KPK saat kedatangan Novel di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2). 

SEKJEN Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi langkah Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung yang melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya.

Hasto Kristiyanto menegaskan, apa yang dilakukan Dewi tak terkait partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Dewi Tanjung, dia menjadi salah satu caleg, tapi apa yang dilakukan tidak terkait dengan partai," katanya seusai menghadiri HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11/2019) malam.

Kepala Bapenda Kota Bekasi Mengaku Keluarkan Surat Tugas Buat Juru Parkir, Bukan Ormas

Hasto Kristiyanto pun menilai apa yang dilakukan Dewi Tanjung bersifat pribadi.

Sebab, ia menegaskan tak ada instruksi dari PDIP kepada Dewi terkait pelaporan itu.

"Enggak ada (instruksi partai). Apa yang dilakukan oleh anggota PDIP biasanya menyuarakan apa yang ada dalam suara hatinya."

Jokowi Mulai Seleksi Lima Anggota Dewan Pengawas KPK, Minta Pendapat Akademisi Hingga Kelompok Agama

"Dan itu juga berpijak kepada apa yang ditangkap dari suatu hal yang muncul dari rakyat itu sendiri."

"Terkait hal tersebut itu merupakan pribadi ya dari Dewi Tanjung," ungkap Hasto Kristiyanto.

Meski demikian, Hasto Kristiyanto mengaku belum mendapatkan informasi detail apa yang menjadi alasan Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke polisi.

Ahok-Antasari Azhar Diisukan Jadi Dewan Pengawas KPK, Pengamat: Harus Orang yang Tak Pernah Berkasus

"Saya belum tahu kalau ada yang melaporkan ya."

"Berkaitan hal tersebut karena menurut saya pribadi sebagai Sekjen konsentrasinya sedang menyiapkan pilkada dan konsolidasi internal," papaer Hasto Kristiyanto.

Sementara, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan pihaknya belum mendapat informasi terkait Novel Baswedan dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Ada Dusun Tak Berpenduduk Dapat Dana Desa, Begini Penjelasan Mendes PDTT

"Saya belum mengetahui secara resmi apakah ada pelaporan itu atau tidak," ucap Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).

"Tapi begini, kita percaya Polri pasti akan menghadapi laporan itu secara profesional."

"Jadi tidak mungkin setiap laporan harus naik ke penyidikan kalau buktinya tidak kuat," tuturnya.

DUH! Laporan TPF Munir Raib, Hilang Atau Sengaja Dihilangkan?

Namun, Febri Diansyah menyayangkan ada pihak-pihak yang meragukan keaslian kasus Novel Baswedan.

Sebab, penyidik senior KPK itu, kata Febri Diansyah, benar-benar melakukan pengobatan hingga ke Singapura.

"Dari pemeriksaan dokter pertama kali di Mitra Keluarga pada saat itu, kemudian dibawa ke JEC, dan kemudian dibawa ke Singapura."

Iwan Bule Tak Perlu Mundur dari Polisi Setelah Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Penjelasan Mabes Polri

"Itu sangat jelas bahwa ia adalah korban dari penyiraman air keras," tegasnya.

Bahkan, ia menekankan, berdasar hasil konferensi pers tim gabungan kala itu, jelas-jelas disebut Novel Baswedan terkena siraman air keras.

"Sekarang bagaimana mungkin Novel yang dituduh melakukan rekayasa?"

Ahmad Dhani Kerap Pakai Kaus Bertuliskan Tahanan Politik Selama Mendekam di Rutan Cipinang

"Ia adalah korban, jangan sampai korban menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoaks begitu, kebohongan," tegas Febri Diansyah.

Sebelumnya, kader PDIP Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung, melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019) sore.

Laporan terkait dugaan penyebaran berita hoaks soal penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.

Dewi menuding penyiraman itu tidak masuk akal dan merupakan hasil rekayasa.

 CAKEP! Begini Pantun Ketua Komisi X DPR untuk Mendikbud Nadiem Makarim

“Saya melaporkan Novel Baswedan penyidik KPK, terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras,” kata Dewi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Menurutnuya, ada beberapa hal yang janggal dari semua hal yang dialami Novel Baswedan.

"Apa yang dialami janggal, mulai dari rekaman CCTV dia, dari bentuk luka, dari perban, kepala yang diperban tapi tiba-tiba mata yang buta, gitu kan,” tuturnya.

 DPRD DKI Minta Anies Baswedan Buka Dokumen Draf KUA-PPAS APBD 2020 yang Bikin Heboh

Dewi mengaku lulusan seni, dan menduga ada rekayasa-rekayasa yang dilakukan oleh Novel Baswedan.

“Saya orang seni, saya juga biasa beradegan."

"Orang kalau sakit itu, tersiram air panas, reaksinya tidak berdiri, tapi akan terduduk jatuh terguling-guling."

 Tukang Air Isi Ulang Daftar Jadi Calon Wali Kota Tangsel Lewat Gerindra, Sebelumnya ke PDIP dan PSI

"Itu yang saya pelajari, dan tidak ada di situ reaksi dia membawa air untuk disiramkan,” papar Dewi.

Dewi mengatakan seharusnya Novel Baswedan menyiramkan air mineral seusai disiram air keras untuk menetralisir air keras itu.

Namun, Novel Baswedan tidak melakukan hal itu. Dia juga mencurigai luka yang diterima Novel Baswedan adalah tidak benar atau rekayasa.

 Atap JPO Sudirman Dicopot, Warga: Jakarta Lagi Panas Malah Dibongkar

Menurut Dewi, seharusnya kulit Novel Baswedan juga ikut terluka dan terbakar saat disiram air keras dan tidak hanya matanya saja.

Saat berada di rumah sakit, dia juga curiga karena mata Novel Baswedan tidak diperban.

“Faktanya kulit wajah Novel kan enggak apa-apa, hanya matanya."

 Jokowi Bingung Kementerian dan Lembaga Masih Impor Cangkul, Padahal Sambil Tidur Saja Bisa Dibuat

"Yang lucunya kenapa hanya matanya. sedangkan kelopaknya, ininya, semua tidak rusak,” urai Dewi.

Menurut Dewi, jika seseorang melakukan ekstensi mata, maka bulu mata orang tersebut akan ikut rontok, karena kelopak mata sensitif.

Dia menyebut Novel Baswedan yang disiram dengan air keras, tidak mengalami kerusakan pada kulitnya, termasuk kelopak matanya.

 Idham Azis Mengaku Gemetar Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Padahal Tak Takut Tangkap Santoso

Dewi juga meragukan hasil rekam medis Novel Baswedan

Dia meminta tim dokter independen dari Indonesia ikut mengecek Novel Baswedan. Dia juga berharap polisi segera menyelidiki kebenaran kasus tersebut.

“Saya hanya ingin kebenaran aja. Keyakinan saya ingin buka fakta kebenaran dan ini semua demi kebaikan rakyat,” papar Dewi.

 Sofyan Basir Bebas, KPK Sebut Hakim Tak Pertimbangkan Poin-poin Krusial Ini

Dalam pelaporan, Dewi membawa bukti berupa rekaman video Novel Baswedan saat berada di rumah sakit di Singapura.

Juga, rekaman kejadian penyiraman, rekaman saat Novel Baswedan keluar dari rumah sakit, hingga foto-foto Novel Baswedan yang diperban di bagian kepala dan hidung.

Dewi melaporkan Novel Baswedan dengan pasal tentang penyebaran berita bohong melalui media elektronik. Laporan polisi itu tertuang pada nomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus.

 Jokowi Perintahkan Perbankan Segera Turunkan Bunga Kredit

Pasal yang dikenakan yakni Pasal 26 ayat (2) junto Pasal 45 A Ayat (2) UU 19/2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 A ayat 1 UU 1/1946 tentang peraturan hukum pidana.

Sebelumnya, beredar video Novel Baswedan selepas menjalani operasi mata di Singapura.

Video yang diunggah akun Twitter @AdellaWibawa pada Senin (4/11/2019) itu, menarasikan Novel Baswedan baik-baik saja pasca-terkena siraman air keras.

 Jokowi: Tender Proyek di Akhir Tahun Bikin Jembatan dan Gedung SD Ambruk

"Mata novel baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET,liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," cuit akun tersebut.

Lantas apa pengakuan Novel Baswedan?

Ia mengaku video itu memang diambil di Singapura. Novel Baswedan hanya bisa mendoakan pihak-pihak yang berburuk sangka kepadanya.

 Ganjar Pranowo: Pemimpin Harus Punya Nomor WhatsApp dan Media Sosial Aktif

"Saya sedang pengobatan di Singapura, kalau ada yang bilang mata saya baik-baik saja, saya anggap doa, Aamiin kan saja," ujarnya ketika dikonfirmasi perihal video viral itu, Selasa (5/11/2019).

Novel Baswedan sekaligus menepis adanya tudingan yang menyebut video itu rekayasa.

Ia menceritakan video itu diambil sebelum dirinya menjalani operasi mata osteo-odontokeratoprosthesis, yaitu metode operasi bagi pasien dengan cedera kornea.

 Meski Akui Tak Bakal Efektif, BKN Tetap Bakal Jadikan Radikalisme Materi Pelatihan Dasar CPNS

Novel Baswedan mengatakan, saat itu, dokternya, Donald Tan, sedang mengupayakan memulihkan matanya dengan motede sel punca atau stem cell.

Caranya, dengan memasang selaput membran plasenta pada kedua matanya, untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati akibat siraman air keras.

Pada Agustus 2017, metode itu tak berhasil memperbaiki kondisi penglihatan Novel Baswedan.

 Kuliah Cuma Dua Kali Lalu Diwisuda, Pria Mengaku Keturunan Raja Ini Pakai Gelar Profesor Doktor

Dokter memperkirakan, bila tak segera dioperasi dalam enam bulan, kedua mata Novel Baswedan bisa buta total.

Maka dilakukanlah operasi OOKP yang membuat matanya dalam kondisi seperti saat ini.

"Diperkirakan 6 bulan setelah kejadian kedua mata akan tidak bisa lihat sama sekali," jelas Novel Baswedan.

 Didesak Dorong Jokowi Keluarkan Perppu KPK, Mahfud MD: Tidak Ada Gunanya Berharap Sama Saya

Novel Baswedan mengatakan bila orang melihat kondisi matanya sebelum operasi, pasti akan menganggap matanya baik-baik saja, tidak berwarna merah seperti sekarang dan bening seperti kelereng.

"Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," terang Novel Baswedan.

Ia mengatakan, pegawai KPK yang menemaninya menjalani perawatan selama di Singapura, mengetahui kondisi matanya yang sebenarnya.

 Diisukan Bakal Jadi Dewan Pengawas KPK, Ahok Mengaku Tak Dihubungi Pihak Istana

Ia mengatakan kondisi matanya juga selalu dikabarkan kepada pimpinan KPK.

Di dalam video unggahan @AdellaWibawa, terlihat Novel Baswedan yang memakai pakaian biru dan berkursi roda, didorong seorang di sebuah rumah sakit.

Kemudian ada seseorang menanyakan kondisi mata Novel Baswedan. Video itu merupakan video milik Net TV, yang dipenggal kemudian diviralkan di media sosial.

 Ini Alasan Menteri Agama Fachrul Razi Lempar Isu Larangan Pakai Cadar dan Celana Cingkrang

Novel Baswedan terlihat berbincang dengan orang tersebut. Ia menjawab semua pertanyaan yang diajukan dari orang itu.

Novel Baswedan juga terlihat sesekali melihat ke arah orang yang merekam video itu.

"Pak Novel sehat pak, gimana kabarnya? Mata sekarang bisa lihat enggak, pak? burem gitu," ucap wartawan dalam video itu.

 Kepala Bapenda Kota Bekasi Mengaku Keluarkan Surat Tugas Buat Juru Parkir, Bukan Ormas

"Belum dilakukan pemeriksaan, pak?" Tanya orang itu lagi.

"Setiap hari, kata dokter menunggu proses karena harus bertahap ya," jawab Novel sembari terus didorong mengunakan kursi roda. (Fransiskus Adhiyuda/Ilham Rian Pratama)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved