Idham Azis Mengaku Gemetar Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Padahal Tak Takut Tangkap Santoso

KAPOLRI Jenderal Idham Azis mengaku sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Idham Azis (kiri), seusai penyematan tanda pangkat dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. 

KAPOLRI Jenderal Idham Azis mengaku sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.

Bahkan, Idham Azis mengaku sempat gemetar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya menjadi Kapolri.

Hal itu disampaikan Idham Azis saat menerima Panji Tribrata dari Tito Karnavian di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).

Fadli Zon Klaim Jadi Orang Pertama yang Usulkan Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

Idham Azis dengan lantang menyebut ketakutannya menjadi Kapolri melebihi saat ditugaskan menangani sejumlah kasus terorisme.

Seperti, operasi menangkap kelompok Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.

"Saya tidak persiapkan diri saya jadi orang ilmiah, orang yang pertama saya lapor."

Bukan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut Kepala BNPT

"Saya tangkap Santoso berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk Kapolri saya gemetar," ungkap Idham Azis.

Selain itu, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 ini juga mengaku tak pandai memberikan sambutan di depan umum.

Maka dari itu, ia pun meminta maklum pada seluruh jajaran Polri terkait gaya bicaranya.

Fadli Zon Ternyata Sempat Puasa Komentar Selama Sebulan, Kini Ia Mulai Bicara Lagi

"Saya paling takut kalau jadi Kapolri itu ceramah. Istri saya selalu ingatkan agar jangan kepeleset."

"Saya maaf gaya saya seperti inilah, saya tidak tahu kenapa Presiden pilih saya," ucapnya.

Ia memastikan akan bekerja dengan sungguh-sungguh hingga akhir masa tugasnya di Korps Bhayangkara, yang hanya 14 bulan.

Setelah Diskusi dengan BNPT Soal Radikalisme, KPK Bakal Atur Cara Berpakaian Pegawainya

"Amanah ini merupakan tanggung jawab, dan saya akan wakafkan diri saya selama 14 bulan ke depan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada institusi Polri," papar Idham Azis.

Mantan Kabareskrim Polri itu berjanji akan meneruskan seluruh program yang dicanangkan oleh para pendahulunya. Seperti, meningatkan soliditas TNI-Polri sebagai pilar NKRI.

Sebelumnya, Idham Azis menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Rabu (30/10/2019).

Ada Daerah Tak Berpenghuni tapi Dapat Dana Desa, Ini yang Bakal Dilakukan Sri Mulyani

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved