PBNU Sudah Hubungi Ainun Najib, Warga Nahdliyin yang Diminta Jokowi Pulang dari Singapura

Komunikasi antara PBNU dengan Ainun Najib dibangun melalui salah satu Ketua PBNU, Agus Zainal Arifin.

nu.or.id
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alielha (Savic Ali) mengaku pihaknya telah menghubungi praktisi teknologi informasi (IT) Ainun Najib. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alielha (Savic Ali) mengaku pihaknya telah menghubungi praktisi teknologi informasi (IT) Ainun Najib.

Nama Ainun Najib menjadi sorotan setelah diminta pulang ke Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, saat pengukuhan PBNU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Komunikasi antara PBNU dengan Ainun Najib dibangun melalui salah satu Ketua PBNU, Agus Zainal Arifin.

Baca juga: Propam Minta Kewenangan Tindak Polisi yang Lakukan Pidana, Tak Cuma Urus Etik dan Disiplin

Agus Zainal Arifin adalah Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2011-2019, yang kini menjadi Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial.

“Saya sudah ngobrol dengan Mas Agus Zainal, karena beliau yang punya sejarah lama dengan Mas Ainun, untuk komunikasi."

"Kemarin waktu di pengukuhan, Mas Zainal cerita dia sudah hubungi Ainun."

Baca juga: Fahri Hamzah: Pemilu 2024 Masih akan Suram, Bakal Jadi Hajatan Parpol, Bukan Pesta Rakyat

"Mas Zainal ini salah satu ketua yang dipasrahi ketua umum untuk urusan IT."

"Artinya komunikasi Mas Zainal ini bagian dari organisasi,” kata Savic Ali yang dikutip dari NU Online, Kamis (3/2/2022).

Savic mengungkapkan, nama Ainun Najib sebenarnya telah masuk pada kepengurusan PBNU 2015-2021 sebagai wakil sekretaris Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU.

Baca juga: Minta Jokowi Reformasi Sistem Pemilu, Fahri Hamzah: Jangan Sampai Jadi Prosesi Pembunuhan

Namun, karena kesibukannya sebagai profesional di Singapura, PBNU masih sulit membangun skema agar Ainun bisa benar-benar terlibat aktif.

“Karena kesibukan sebagai profesional di Singapura memang masih belum ketemu."

"Masih sulit membangun skema yang kira-kira dia (Ainun) bisa terlibat aktif dalam konteks menyediakan teknologi-teknologi yang dibutuhkan warga NU."

Baca juga: Edy Mulyadi Dapat Bingkisan Makanan dari Rizieq Shihab Saat Pertama Kali Masuk Rutan Bareskrim

"Dia beberapa kali telah mengisi webinar-webinar di lingkungan NU.”

“Dia profesional yang memang tuntutan waktu dan tuntutan pekerjaannya juga tinggi di kantornya, di Singapura."

"Sementara untuk di NU kan memang butuh komitmen terkait waktu, agar benar-benar bisa bekerja bareng untuk melahirkan teknologi yang memang dibutuhkan oleh warga," beber Savic.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Kita Harapkan Gelombang Ketiga Akibat Omicron Tidak Terlalu Parah

Ia menjelaskan, PBNU ke depan akan mengumpulkan dan memanfaatkan para generasi muda di lingkungan NU, yang memiliki keahlian di bidang tertentu, untuk membantu berbagai pekerjaan selama lima tahun mendatang.

“Dalam bahasa ketua umum itu bisa menjadi ‘omah tawon’ (sarang lebah), yang di mana talenta-talenta terbaik yang dimiliki kader-kader NU itu bisa kembali ke rumah."

"Kemudian berpikir bersama untuk bisa melahirkan sesuatu yang punya dampak terhadap organisasi atau warga Nahdliyin," papar Savic.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 3 Februari 2022: Dosis I: 185.622.566, II: 129.405.527, III: 4.799.946

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut khusus nama Ainun Najib, saat pengukuhan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU, di Balikpapan Sport and Convention Center, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Lantas, siapa Ainun Najib?

Dikutip Wartakotalive dari laman nu.or.id, Ainun Najib adalah inisiator KawalCovid-19.

Baca juga: Dua Pecatan KPK Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota Dewan Komisioner OJK

Ainun adalah warga NU kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985.

Prestasinya di bidang sains dan teknologi terasah sejak bersekolah di SMUN 5 Surabaya.

Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003.

Baca juga: Menteri Agama: Selamat Tahun Baru Imlek 2573 Khongzili, Semoga Segala Persoalan Dapat Teratasi

Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer.

Ainun pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.

Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tembus 4.590 Orang, Paling Banyak Wanita

Mereka lalu ikut bertanding di level dunia yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 2007.

Setelah lulus dari NTU, ia bergabung dengan IBM Singapura, sebagai software engineer.

Ainun lantas menjabat sebagai konsultan senior di sana.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 10 Aturan Turunan UU IKN, Rampung dalam Waktu Dua Bulan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membujuk Ainun Najib pulang ke Indonesia.

Ainun adalah warga NU yang merupakan inisiator KawalCovid-19.

Awalnya, Jokowi berharap NU berperan besar dalam kemajuan teknologi di Indonesia.

Baca juga: Merasa Bakal Ditahan Usai Diperiksa Penyidik, Edy Mulyadi Bawa Pakaian ke Bareskrim Polri

"Saya membayangkan beberapa waktu ke depan, NU memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih, dengan bantuan teknologi digital."

"Sangat mungkin. Memakai blockchain, memakai artificial intelligence, memakai machine learning dan lain-lain."

"Sangat memungkinkan karena NU memiliki SDM-SDM yang sangat baik dan mengerti mengenai ini," ujar Jokowi saat pengukuhan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU, di Balikpapan Sport and Convention Center, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Edy Mulyadi: Saya Dibidik Bukan karena Ucapan, tapi karena Terkenal Kritis

Jokowi membayangkan NU mempunyai marketplace yang andal, tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis, dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global.

"Ini juga sangat memungkinkan."

"Saya membayangkan ini dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal."

Baca juga: Kembali Minta Maaf, Edy Mulyadi: Musuh Saya Bukan Penduduk Kalimantan

"Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur di mana pun dan kapan pun secara mudah dan murah," tutur Presiden.

Jokowi juga membayangkan dalam waktu dekat NU punya platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal.

Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur di manapun dan kapan pun secara mudah dan murah.

Baca juga: Edy Mulyadi Mengaku Ponselnya Jatuh dan Hilang Saat Naik Motor karena Panik

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi."

"Beliau ini kerja di Singapura, sudah lama, tujuh tahun yang lalu saya kenal."

"Ngerjain ini semuanya, apapun bisa. Namanya, masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU."

Baca juga: Edy Mulyadi: Seharusnya Saudara Saya Warga Kalimantan Jauh Lebih Sejahtera Daripada Kita di Jawa

"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali."

"Jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura."

"Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendika, digaji berapa pun bismillah pasti mau," beber Jokowi.

Baca juga: Masa Kampanye Pemilu 2024 Digelar 120 Hari Seperti Usulan KPU Dinilai Bisa Bikin Kantong Kempis

Jokowi memaparkan, kita perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial, dari generasi Gen-Z, untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.

"Kaum muda NU yang aktif di creative industry, di fashion designer, di graphic designer dan lain-lain."

"Kaum muda NU yang IT specialist, programmer, IT security expert, web developer dan lain-lain, banyak sekali."

Baca juga: PAN Nilai Masa Kampanye 120 Hari Sudah Cukup untuk Menyapa Rakyat

Ini yang harus diambil dan dimanfaatkan, kelompok muda profesional NU yang bekerja di korporasi, bekerja di startup global atau konsultan-konsultan global, banyak sekali."

"Perlu punya naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU."

"Untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif."

Baca juga: Zulkifli Hasan: Ada Anies, Ridwan Kamil, dan Erick, Ngomong Indonesia Itu Cerah dan Bakal Hebat

"NU perlu mempunyai venture capital sendiri, modal ventura sendiri yang kuat dengan membangun dana abadi, yang nantinya mempunyai Sovereign Wealth Fund."

"Sehingga NU mempunyai kekuatan dalam membiayai program-program unggulan dan program-program inovatif," beber Jokowi, dikutip dari laman setkab.go.id. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved