Pemilu 2024

Minta Jokowi Reformasi Sistem Pemilu, Fahri Hamzah: Jangan Sampai Jadi Prosesi Pembunuhan

Fahri menyarankan jadwal Pemilu 2024 ditinjau kembali, tidak diselenggarakan pada tahun yang sama atau secara serentak.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Fahri Hamzah berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mereformasi sistem pemilu, di sisa masa jabatannya. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mereformasi sistem pemilu, di sisa masa jabatannya.

"Enggak perlu minta tiga periode."

"Per hari ini, Pak Jokowi masih ada waktu tiga tahun kurang dua bulan."

Baca juga: Jika Pilih Kepala Otorita IKN dari Kalangan Parpol, Jokowi Disarankan Lebih Baik Gelar Pemilu Saja

"Itu waktu yang cukup kok untuk memperbaiki pemilu kita, mengembalikan demokrasi kita agar on the right track, kembali kepada rakyat," tutur Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 ini, dalam diskusi Gelora Talks bertajuk 'Pemilu 2024: Perbaikan dan Harapan,' Rabu (2/2/2022).

Fahri menyarankan jadwal Pemilu 2024 ditinjau kembali, tidak diselenggarakan pada tahun yang sama atau secara serentak, termasuk juga mengeluarkan pemilihan DPRD dari pemilu serentak, dan menyatukan dengan pilkada.

Sebab, ia mengaku khawatir apabila pemilu digelar secara serentak, pesta demokrasi lima tahunan itu akan menimbulkan banyak korban seperti pada Pemilu 2019.

Baca juga: DPR Setop Kunjungan Kerja Akibat Lonjakan Kasus Covid-19, Pegawai Kerja Cuma Sampai Pukul 15.30

"Kami mendorong agar jadwal pemilunya jangan dibikin serempak, meskipun mungkin beberapa sudah diputuskan."

"Tapi kami khawatir, pesta rakyat ini menjadi pesta kematian yang seperti di 2019."

"Kami anggap pemilunya sangat mencederai oleh meninggalnya begitu banyak petugas," tuturnya.

Baca juga: Ada 10 Peluru di Senjata Api Briptu Fikri Ramadhan, Dua Butir Ditembakkan di Tol Jakarta-Cikampek

Fahri mengingatkan agar penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak mengulangi kesalahan yang sama, di mana banyak petugas meninggal dunia lantaran kelelahan.

"Jangan sampai kita menyelenggarakan pemilu lagi yang bukan merupakan pesta rakyat, tetapi seperti prosesi pembunuhan begitu. Banyak orang meninggal pada acara itu," ucapnya.

Fahri tetap optimis ikhtiar untuk memperbaiki sistem Pemilu 2024 akan membuahkan hasil, serta bisa keluar dari oligarki parpol dan oligarki yang mengangkangi parpol.

"Kita punya waktu untuk mencoba memperbaiki keadaan ini sampai mudah-mudahan Pemilu 2024 itu akan menjadi pemilu yang mendatangkan harapan baru dan kebaikan baru bagi Bangsa Indonesia," harapnya. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved