Banjir Jakarta
6 Berita Populer Banjir: Tsamara Bicara Soal Kinerja Anies Sampai Rumah Rhoma Irama Dikepung Banjir
Berita banjir Jakarta semakin ramai saja. Yuk kita baca berita populer mengenai banjir Jakarta. Simak dalam berita ini ya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA Yuk mari kita simak berita populer pilihan tentang banjir Jakarta di wartakotalive.com.
Soal Jakarta dikepung banjir memang benar-benar sedang ramai diperbincangkan.
Inilah daftar berita populer banjir Jakarta:
1. Tsamara Amany Pertanyakan Anies
Banjir yang menimpa sejumlah lokasi di Jakarta membuat politisi Tsamara Amany angkat bicara soal kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bahkan, Tsamara meminta ada evaluasi serius terhadap kinerja Anies Baswedan sebagai kepala daerah.
"Nampaknya sudah seharusnya ada evaluasi serius terhadap gubernur terkait banjir di Jakarta yang semakin sering hadir ketika curah hujan lebat," tulis Tsamara di akun Twitternya, Sabtu.
Tsamara menyindir Anies yang dianggap tidak bisa mengatasi permasalahan banjir, padahal ia menyebut banjir kali ini bukan karena kiriman dari Depok atau Bogor.
Baca juga: Bosan Hadapi Banjir, Warga Cipinang Melayu Minta Normalisasi Kali Sunter Segera Dilakukan
Baca juga: Modus Operandi Mafia Tanah, Bawa Sertifikat Asli ke BPN, Pemilik Tanah Diberikan Sertiikat Palsu
"Kalau pintu air Katulampa masih relatif normal tapi sudah banjir begini, bagaimana kalau dapat kiriman?," imbuhnya.
Anies sendiri sebelumnya mengatakan salah satu penyebab banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota adalah hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi pada Jumat malam-Sabtu pagi, 19-20 Februari 2021.
Baca juga: Dua Hari Dilanda Banjir, Eti dan Keluarganya Pilih Kontrak Rumah di Kampung Sebelah
Anies Baswedan mengklaim secara keseluruhan kondisi Ibu Kota terkendali meski terdapat genangan di sejumlah ruas jalan hingga permukiman.
Pasalnya, petugas dari berbagai satuan perangkat kerja daerah (SKPD) berjibaku menangani genangan dari menyedot air, mengendalikan aliran melalui pintu air hingga mengevakuasi warga ke posko pengungsian.
“Meski curah hujan tinggi, tapi situasi tetap terkendali,” kata Anies berdasarkan keterangannya di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) malam.
Baca juga: Tak Perduli Kondisi Ramai, Perampok Nekat Gasak Uang Nasabah Bank di Cikarang, Aksinya Terekam CCTV
Anies mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Ibu Kota pada Sabtu (20/2/2021) mencapai 226 milimeter per hari. Angka sebesar itu menurut BMKG termasuk kategori cuaca atau hujan ekstrem karena berada di atas 150 milimeter per hari.
Karena curah hujan yang ekstrem itu membuat banyak genangan di Jakarta. BPBD mencatat belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang menguyur Ibu Kota.
Luas Area yang tergenang pun sekitar empat kilometer, jauh lebih kecil ketimbang luas genangan pada 1 Januari 2020 yang mencapai 156 kilometer. Kata dia, tidak hanya Jakarta yang sedang dilanda cuaca ekstrem, namun cuaca itu juga melanda daerah Semarang, Jawa Tengah pada 6 Februari dengan curah hujan mencapai 177 milimeter per hari.
Baca juga: Melihat Tempat Kuliner di Petak Enam di Chandra Glodok yang Instagramable
Menurutnya, genangan di kawasan yang semalam mengalami hujan deras mulai surut.
Meski begitu, masih ada kawasan yang tergenang misalnya di Jalan Sudirman atau tepatnya dekat Universitas Atmajaya, Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.
Pemicunya, karena luapan air di Kali Krukut dari aliran Kota Depok, Jawa Barat.
Namun demikian, seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa mobile.
Baca juga: Polda Metro Sebut Helena Lim Pemilik Apotek, Apakah Termasuk Nakes? Masih Didalami
Baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB), walau harus menunggu karena BKB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.
“Sesudah ini air akan mengalir ke Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Barat permukaan airnya masih tinggi karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota.
Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan. Itu Depok maupun puncak. Kalau itu sudah reda InsyaAllah lebih terkendali,” paparnya.
2. ANIES DINILAI SALAH INFORMASI
Ucapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur bebas banjir dinilai akibat adanya kesalahan informasi dari bawah.
Ketika itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kunjungannya ke lokasi, Selasa (9/2/2021), menyebut RW 04 Cipinang Melayu sudah bebas banjir karena sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Cipayung.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, apa yang diucapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akibat dari adanya kesalahan informasi. Sehingga ketika hal itu disampaikan ke publik justru jadi kesalahan.
Video: Warga Berkerumun Nonton Banjir di Jembatan Angke Karang Tengah
“Mungkin pada saat itu salah informasi dari tim di lapangan di bawah, atau mungkin ada yang tidak berfungsi pada saat ini,” ungkap Basri, Minggu (21/2/2021).
Basri menduga, banjir di RW 04 Cipinang Melayu akibat infrastruktur pendukung yang disiapkan untuk mencegah banjir tak berfungsi maksimal.
Hal itu dibuktikan dengan daerah Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur yang biasanya terendam banjir, kini malah tidak terjadi setelah pompanya berfungsi normal.
Baca juga: DUA Pria Berpenampilan ala Pocong Berkalung Sampah Plastik Gelar Aksi Teatrikal, Ini Alasannya
Baca juga: Tangerang Raya Banjir, Pemerintah Pusat Disesak Beri Kewenangan Penanganan Ke Pemda
“Sehingga yang waktu kemarin Pak Anies bilang tidak banjir, hari ini ternyata banjir, itu salah info dan mungkin ada infrastruktur yang tidak kerja maksimal,” ucap Basri.
Apalagi pihaknya menilai upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sudah cukup maksimal untuk penanganan banjir agar masalah tahunan itu tidak kembali terjadi.
“Tahun ini kami menganggarkan kurang lebih Rp 1 triliun lebih untuk penanganan banjir, pengurukan dan lain-lain. Cuma belum bisa dieksekusi karena ini diawal tahun, jadi kita juga maklum,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Basro dan rombongan juga membagikan bantuan kepada warga RW 04 Cipinang Melayu yang terpaksa mengungsi ke Universitas Borobudur karena terdampak banjir.
Baca juga: Transjakarta Alihkan Rute Perjalanan Armadanya karena Sejumlah Ruas Jalan Tergenang Air
3. Mobil Mewah Tenggelam
Pertama adalah berita tentang tenggelamnya sejumlah mobil mewah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan terutama di Jalan Kemang Raya, sejak Sabtu (20/2/2021) sampai Minggu (21/2/2021) dinihari.
Pantauan Warta Kota, Minggu (21/2/2021) sore, di saat banjir sudah surut di Kemang, sejumlah mobil mewah yang sebelumya terendam banjir masih tampak terparkir dan dibiarkan pemiliknya.
Diantaranya mobil mewah Mercedes Benz warna putih masih tampak terparkir di halaman Cafe Kintamani.
Bekas lumpur masih tampak di beberapa bagian mobil hingga bagian atap.
"Tadi pemiliknya, orang bule, sudah datang, dan cuma liat-liat sebentar. Belum diutak-utik mobilnya, dan belum dibawa ke bengkel juga. Mungkin tunggu sampai semuanya kering," kata salah satu warga yang ditemui Warta Kota di lokasi, Minggu (21/2/2021) sore.
Selain itu dua mobil sedan mewah, yakni Mercedes Benz warna hitam dan Honda yang juga sempat terendam banjir, masih dibiarkan terendam di halaman Gedung Kemang Seven Building.
Kondisi kap mobil Mercedes Benz hitam tampak terbuka.
Baca juga: VIDEO Dampak Banjir Seluruh Perjalanan KA Jarak Jauh Keberangkatan Gambir dan Pasar Senen Dibatalkan
Sepertinya pemiliknya sengaja membiarkannya terbuka, agar kondisi mesin yang sempat terendam menjadi kering.
Selain itu ruas jalan yang sebelumnya tergenang mulai dari Hotel Grand Kemang, Jakarta hingga sampai ke belokan Jalan Prapanca Raya, sudah surut dan kering.
Sejumlah pegawai dan karyawan cafe, restoran, minimarket dan hotel di sana, tampak sibuk mengeluarkan barang-barang yang sempat terendam banjir dan membersihkan ruangan dari sampah dan lumpur.
Sejumlah bangku, meja dan kursi tampak dikeluarkan di halaman cafe, restoran dan gedung tempat usaha mereka.
"Kayaknya sampai minggu ini, kami belum berani buka dulu deh. Soalnya untuk bersih-bersih masih butuh waktu, dan takut hujan deras lagi, lalu banjir lagi di sini," kata Yanti, salah seorang karyawan restoran yang sedang bersih-bersih, Minggu.
Wandi, warga sekitar mengatakan ada puluhan mobil yang tak sempat diselamatkan pemiliknya ikut terendam banjir di sepanjang ruas Jalan Kemang. "Beberapa mobil sudah dievakusi pemiliknya dan dibawa dengan mobil derek. Tapi masih ada beberapa yang belum," katanya.
Bahkan katanya ada mobil yang terendam sampai hanya terlihat atapnya saja.
Tak hanya di jalan raya, air juga sampai masuk ke bangunan hotel dan restoran di jalan tersebut.
4. Karangan Bunga Wanita Emas Untuk Anies
Berita berikutnya adlah Wanita Emas yang memberikan Anies karangan bunga lantaran banjir Jakarta.
Hasnaeni yang dikenal sebagai Wanita Emas mengirimi karangan bunga kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasnaeni Wanita Emas mengirim sebanyak tiga karangan bunga kepada Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.
Di mana karangan bunga itu dipajang di kantor Anies, tepatnya di dekat halaman Balai Kota DKI Jakarta, pada Minggu (21/2/2021) sore.
Baca juga: Viral Perempuan Muda Berjalan di Toko Tasikmalaya hanya Menggunakan Pakaian Dalam, Bikin Heboh Warga
Baca juga: PERHATIAN! Pemprov DKI Lipat Gandakan Sanksi Penolak Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wagub DKI Ariza
Baca juga: Viral Video Ribuan Ikan Lele Berhamburan di Pinggir Jalan Grand Alam Sutera Serpong, Warga Berebutan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat karangan bunga usai wilayah hukumnya dikepung banjir.
Karangan bunga itu dipajang di kantor Anies, tepatnya di dekat halaman Balai Kota DKI Jakarta, pada Minggu (21/2/2021) sore.
"Turut berduka cita atas terjadinya banjir," begitu tulisan pada karangan bunga tersebut, dikutip dari TribunJakarta.
"Turut berduka cita atas banjirnya rumah Hasnaeni Wanita Emas," tertulis pada karangan bunga lainnya.
Hasnaeni mengatakan, alasan dirinya memberikan karangan bunga ini sebagai apresisi kepadanya lantaran telah berupaya mencegah banjir parah.
"Alasan saya hanya mengapresiasi Anies Baswedan. Saya yakin Anies Baswedan pasti punya solusi," jelas dia.
Karenanya, Hasnaeni mengatakan sebaiknya Anies Baswedan mengajak dirinya berdiskusi membahas banjir.
Dia yakin, jika diberikan waktu selama 24 bulan, dirinya mampu mencegah banjir.
"Ajak saya duduk bareng kalau Anies Baswedan ingin tahu solusi banjir dari saya. Saya yakin dalam waktu 24 bulan mampu mencegah terjadinya banjir," jelas Hasnaeni.
Jika selama 24 bulan Hasnaeni gagal mencegah banjir, dirinya menyatakan siap dipotong jemarinya.
"Potong jari saya kalau itu tidak terjadi," tutup Hasnaeni.
Baca juga: Kisah Hendi, Selama 2 Tahun Diteror Ribuan Pesan Porno Lewat WhatsApp hingga Hampir Diceraikan Istri
Baca juga: LOWONGAN KERJA Relawan Tenaga Kesehatan DKI Jakarta, Ada 11 Posisi, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Baca juga: Propam Dalami Kemungkinan Kompol Yuni Purwanti Bagian Pengedar Narkoba
5. Wali Kota Bogor Bantah Anies Baswedan
Selanjutnya ada Wali Kota Bogor Bima Arya yang membantah pernyataan Anies Baswedan.
Menurut Bima, banjir Jakarta tidak bisa ditangani saat musim hujan saja.
Sebagaimana dikutip Kompas TV, Bima menyatakan banyak faktor yang menyebabkan banjir di Jakarta.
Tidak serta merta dikaitkan dengan banjir kiriman dari hulu yang merupakan wilayah kerja Pemkot dan Pemkab Bogor.
Banjir merendam sejumlah wilayah DKI Jakarta selama dua hari terakhir.
Baca juga: VIDEO Kawasan Kemang Banjir Parah, Gubernur DKI Anies Baswedan: Satu Hari Sudah Surut dan Kering
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sempat mengatakan banjir itu kiriman dari hulu.
Akan tetapi menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, banyak hal yang menjadi penyebab banjir di Jakarta.
“Penyebab banjir di Jakarta banyak hal ya. Betul ada yang dari hulu. Catatannya, di Katulampa itu paling tinggi Siaga 3. Jakarta biasa banjir di Siaga 1. Kalau di Katulampa Siaga 3 itu sudah banjir Jakarta, berarti volume Jakarta sudah tinggi,” tutur Bima Arya.
Bima menjelaskan, bicara tentang hulu sungai bukan soal banjir itu kiriman dari Puncak atau Bogor.
Tapi bagaimana semua pihak yang berkepentingan menjaga daerah aliran sungai (DAS) sungai-sungai besar yang berhilir di Jakarta.
“Saya sudah surati gubernur, Ekspedisi Ciliwung (yang dilakukan Pemkot Bogor dan Pemkab Bogor) harus jadi perhatian bersama. Misalnya seperti perumahan liar yang membuat badan sungai menyempit, banyak limbah yang bisa seenaknya dibuang ke sungai,”ungkapnya.
Menurut Bima, persoalan banjir tidak bisa ditangani saat musim hujan saja.
Banjir di Jakarta harus ditangani secara terintegrasi semua pihak.
Baca juga: Anies Baswedan Diminta Tak Salahkan Pihak Lain terkait Banjir Ibu Kota
Menurutnya penyelesaian permasalahan banjir tidak bisa dilaksanakan secara dadakan.
"Jadi persoalan banjir tidak bisa dadakan, tidak bisa ditangani ketika musim hujan saja, harus intergrasi semua dari hulu ke hilir. Itu persoalannya," tuturnya.
Bima optimis persoalan banjir tidak bisa dihadapi sendiri, namun ditangani bersama, baik pemerintah pusat dan daerah.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, banjir yang melanda sejumlah lokasi di Ibu Kota, Sabtu (20/2/2021) merupakan dampak air kiriman dari Depok, Jawa Barat, yang masuk Jakarta melalui Kali Krukut.
Hal itu disampaikan Anies kepada wartawan usai memantau banjir di kawasan Jalan Sudirman, dekat Pintu Air Sudirman Atmaja, Jakarta Pusat, Sabtu sore sebagaimana dikutip dari https://ppid.jakarta.go.id.
Dalam beberapa kesempatan Anies juga mengungkapkan banjir disebabkan kiriman dari Puncak dan Bogor.
Baca juga: Nama Ahok Trending di Twitter, Warganet Rindu akan Sosoknya yang Dinilai Mampu Atasi Banjir Jakarta
Anies menyatakan, penyebab banjir di sisi Jalan Sudirman dikarenakan luapan dari Kali Krukut.
Aliran Kali Krukut juga meluap di Jalan Kemang Raya, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.
Menurut Anies, Kali Krukut meluap karena mengalami penambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.
“Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu Kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” ujar Anies.
Baca juga: Banjir 2 Meter Tenggelamkan Perumahan Duren Villa Karang Tengah, Evakuasi Warga Berlangsung Dramatis
“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” tambahnya.
Anies megatakan, saat ini seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai.
Pemprov juga mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran Kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Kanal Banjir Barat (KBB).
Namun, pemompaan itu harus menunggu karena KBB masih menampung air kiriman dari daerah hulu.
“Sesudah ini air akan mengalir ke Kanal Banjir Barat. Kanal Banjir Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan. Itu Depok maupun Puncak. Kalau itu sudah reda insya Allah lebih terkendali,” kata Anies.
Parahnya banjir di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021), memicu pro kontra, terutama terkait penyebabnya.
Banjir di Jakarta hari itu parah karena tidak segera surut.
Padahal Pemprov DKI mentargetkan banjir dan genangan di Jakarta akan surut dalam tempo 6 jam.
Saat meninjau Pintu Air Manggarai hari itu, Gubernur Anies Baswedan mengatakan bahwa banjir kiriman dari Bogor dan Depok menjadi salah satu penyebabnya.
Baca juga: Roy Marten Kebanjiran Hampir 1 Meter saat Jalani Isolasi Mandiri Covid-19 di Rumahnya
Baca juga: Anies Baswedan Tuding Air Kiriman dari Depok Melalui Kali Krukut Biang Banjir di Kawasan Sudirman
Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa banjir di Jakarta tak segera surut dikarenakan adanya asumsi yang salah soal air hujan.
"Kalau bicara banjir Jakarta, karena asumsi yang salah bahwa air itu akan masuk ke bumi," kata Hasto dalam diskusi virtual bertajuk Politik Hijau PDIP di akun Youtube PDIP, Sabtu (20/2/2021).
Asumsi itu dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kampanye Pilgub DKI lalu terkait penanganan banjir Jakarta.
Saat itu Anies mengatakan, penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dengan memastikan air meresap ke dalam tanah, bukan mengalirkan air ke laut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Terendam Banjir, Akses Jalan Bintara Bekasi Masih Terputus
Anies kala itu menyebut asumsinya terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Jakarta.
Menurut Hasto, penanganan banjir di Jakarta dikarenakan persoalan manajemen, tata ruang, dan keberanian mengambil keputusan.
Belajar dari yang terjadi di Jakarta, imbuh Hasto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meminta jajaran partai sering bertemu dengan BMKG untuk mendapatkan orientasi menyeluruh terkait perubahan iklim.
Pertemuan dengan BMKG ini akan memunculkan kesadaran terkait perubahan iklim, dampaknya terhadap kenaikan muka air laut, sehingga akan memengaruhi cara pandang politik tata ruang dan politik pertanian.
"Maka terbangun suatu kultur untuk merawat lingkungan dengan baik," ucapnya.
Baca juga: Real Valladolid vs Real Madrid 0-1, Gol Casemiro, Selisih Poin Real Madrid dan Atletico Tinggal 3
Seharian ini Jakarta dilanda banjir di berbagai titik. Setidaknya terdapat 26 titik banjir yang tercatat pada pagi tadi.
Sejak petang tadi, sebagian titik sudah surut. Sementara beberapa titik lain yang menjadi langganan banjir masih tergenang.
Ketinggian banjir pun bervariatif. Dari ketinggian 40 cm hingga ada yang 4 meter.
Banjir sendiri disebabkan hujan intensitas lebat yang terjadi di Jakarta dan Depok sejak Sabtu dini hari hingga menjelang pagi.
BMKG melalui konferensi pers siang tadi, mewaspadai potensi banjir akibat hujan lebat yang akan mengguyur pada malam hingga dini hari nanti.
Baca juga: PPKM Mikro Lebih Eefektif Tekan Kasus Covid-19, Ini Kata Presiden Jokowi soal Strategi India
"Prediksi kami, hari ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama di malam hari yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi secara virtual, Sabtu (20/2/2021).
Intensitas hujan sedang hingga lebat hampir diprakirakan akan terjadi di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Sementara pada Minggu (21/2/2021), BMKG memprakirakan intensitas hujan akan melemah hingga Senin (22/2/2021).
Baca juga: Mendadak Ingat Bung Hatta
6. Rumah Raja Dangdut Dikepung Banjir
Sementara itu, berita populer berikutnya adalah soal banjir menerjang kediaman raja dangdut Rhoma Irama di Jalan Pondok Djaya VI No 14, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Pantauan Warta Kota, Sabtu (20/2/2021) pukul 15.30 WIB, didepan rumah Rhoma Irama ketinggian banjir mencapai sepinggul orang dewasa.
Bahkan, belasan anak-anak yang tinggal didekat rumah Rhoma Irama sedang asik berenang didepan rumah sang raja dangdut, menikmati banjir yang menerjang kediaman mereka.
Baca juga: Jakarta Dikepung Banjir, Tsamara Amany Menilai Perlu Ada Evaluasi Serius Terhadap Kinerja Anies
Namun, Tim Warta Kota tidak menemui Rhoma Irama di kediamannya.
Hanya saja ada penjaga rumah yang keluar untuk bercengkrama.
"Bang Haji enggak ada di rumah," kata penjaga rumah Rhoma Irama yang enggan disebutkan namanya.
Dia mengatakan, setiap hujan deras dengan intensitas waktu yang lama, Rhoma sudah meninggalkan rumah lebih dulu sebelum terjadinya banjir.
Baca juga: Airlangga Persilakan WNA Kunjungi ke Indonesia meski Pandemi, tapi Ada Syaratnya
"Bang Haji udah ngungsi. Cuma engga tau kemananya," ucapnya.
Mengenai banjir, penjaga rumah menyebut rumah Rhoma terendam banjir namun tidak setinggi seperti didepan rumah.
"Ya tingginya semata kaki lah kalau didalam rumah. Kalau di garasi, ya sedengkul," jelasnya.
Meski begitu, sang penjaga rumah tak menampik kalau kediaman Rhoma Irama sering banjir jika hujan deras dalam kurun waktu yang lama.
"Iya benar (langganan banjir)," ujar penjaga rumah itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/tsamara-amany-alatas_20180411_134451.jpg)