Gunting Seharga Rp 80 Ribu Hilang, Punggung ART Disiram Air Panas oleh Majikan, Begini Kronologisnya

Seorang ART disiram air panas oleh majikannya, dikarenakan sang ART dituduh hilangkan gunting Rp 80 ribu oleh majikan.

Editor: PanjiBaskhara
The Power Loon
Ilustrasi penganiayaan oleh oknum petugas karena warga merekam peristiwa kesewenang-wenangan. 

SEORANG ART disiram air panas oleh majikannya, dikarenakan sang ART dituduh hilangkan gunting Rp 80 ribu oleh majikan.

Alhasil emosi majikan meledak, sehingga nekat sang majikan siram air panas ke punggung ART berinisial EF tersebut.

WartaKotaLive melansir Surya, seorang  Asisten Rumah Tangga atau ART asal Jember disiram air mendidih oleh majikan di Bali hanya gara-gara gunting seharga Rp 80 ribu hilang.

Video kronologi dan detik-detik ART asal Jember disiram air mendidih oleh majikan di Gianyar, Bali ada di artikel ini.

BERITA FOTO: Permintaan Kue Kering Melonjak Jelang Lebaran

Pemudik Asal Jakarta Bakal Lintasi Sembilan Jalur Mudik di Bekasi

Yamaha Optimistis Kuasai MotoGP Perancis Akhir Pekan Ini

Dalam aksinya sang majikan memaksa adik tiri korban dan satpam rumah ikut menyiksa korban.

EF, sang ART akhirnya Melaporkan majikannya ke Polda Bali, Rabu (15/5/2019).

Dikutip dari Tribun Bali (grup Surya.co.id), EF mengatakan penyiraman tersebut dilakukan majikan, adik tiri korban, dan satpam rumah pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 12.00 wita.

"Yang nyiram juga ada adik tirinya yang kebetulan kerja di situ juga. Jadi beliau ini bekerja difasilitasi adiknya.

Priyanka Chopra dan Lady Gaga Ungkap Pengalaman Dibully Saat Duduk di Bangku SMA

SDM Tidak Mumpuni Jadi Masalah Lambatnya Proses Rekapitulasi Suara Jakarta Timur

TERBARU, Ini Pertama Kalinya Ani Yudhoyono Keluar Ruang Perawatan Lihat Ekspresinya

Majikan ini dikatakan korban kehilangan gunting besi warna hitam, yang kalau dibeli itu hanya Rp 88 ribu.

Kehilangannya tanggal 7 Mei, pagi," kata Supriyono, pengacara korban yang mendampingi melapor.

Penyiraman pertama dilakukan oleh majikan korban, lalu korban disuruh melanjutkan mencari gunting yang hilang.

Masih tak menemukan gunting yang dicari, korban kembali disiram menggunakan air panas dari dispenser.

Ramadan, AQUA Japan Selenggarakan Event Mall to Mall

VIDEO : Amerika Tingkatkan Kekuatan Kepung Iran. Menhan Iran Sebut Amerika Harus Rasakan Kekalahan

Jumlah Peserta Terus Meningkat, Pendapatan Premi Bruto Allianz Life Syariah Naik 9,1 Persen

Dimana penyiraman tersebut dilakukan adik tiri korban dan satpam atas perintah majikannya.

Korban yang kesakitan karena luka bakar di punggung kemudian kabur keesokan harinya, ketika sang majikan, adik, dan satpam masih tidur.

Menanggapi laporan EF, polisi bertindak cepat dengan mengamankan ketiga terduga pelaku penyiraman.

Ketiga terduga pelaku yang diamankan di antaranya majikan EF yakni Desak Made Wiratningsih, adik tiri korban Santi Tunu Astuti dan satpam rumah yakni Erik Diantara.

Kivlan Zein Jadi Saksi Eggi Sudjana Dalam Kasus Dugaan Isu Makar People Power

Tebar Senyum saat Rekam Video Penggal Kepala Jokowi, Ina Lesu saat Digelandang ke Mapolda Metro Jaya

VIDEO: Tujuh Remaja Depok Diciduk saat Hendak Tawuran

"Anggota kami langsung bergerak dan melakukan olah TKP kasus KDRT terhadap pembantu EF. Dari hasil olah TKP itu, kita juga amankan barang bukti serta mengamankan tiga terduga," ungkap Dir Reskimum Polda Bali, Kombes Andi Fairan, Rabu (15/5/2019) saat dikonfirmasi tribun-bali.com (grup Surya.co.id).

Polda Bali telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiyaan tersebut.

Dua orang tersebut yakni Desak Made Wiratiningsih yang merupakan majikan korban dan satpam rumah Kadek Erik Diantara.

Hal itu diungkapkan Ditreskrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, Kamis (16/5/2019) pagi.

Satu Perempuan yang Diamankan Bersama Perekam Video Ancam Penggal Jokowi, Masih Saksi

TKN Jokowi-Maruf Amin Tantang Kubu 02 Buka Data di Rapat Pleno KPU, Berani?

VIDEO: Warga Geger Penemuan Mayat Wanita di Waduk Pluit

"Sementara untuk majikannya Desak Made kami tetapkan tersangka juga Kadek Erik, keduanya sudah ditangkap dan sementara diproses," kata Fairan.

"Artinya ada dua korban dalam kasus ini, karena bekerja di situ kakak beradik, dan tersangka juga dua orang.

Sekarang korban atas nama Eka sementara dirawat di RS Bhayangkara karena sekujur tubuhnya melepuh akibat disiram air panas," ujar Fairan melanjutkan.

Fairan membenarkan adik tiri korban juga ikut melakukan penyiraman, namun hal itu karena paksaan dan ancaman dari majikannya.\

Penggunaan Aplikasi di Alat bantu Dengar Widex Evoke

Putri dari Anggota KPPS di Legok yang Meninggal Minta Kematian Ayahnya Tidak Dipolitisasi

Syuting Serial VIU Rewrite, Audi Marissa Ulang Adegan Ciuman Berkali-kali dengan Maxime Bouttier

"Setelah diamankan dan diinterogasi ternyata kami melihat adiknya pun menjadi korban kekerasan.

Karena adiknya itu diancam kalau tidak mengguyur dengan air panas maka akan diguyur air panas juga."

"Dan dari pemeriksaan cek fisik terhadap adiknya, ia juga memiliki luka di tubuhnya. Seperti ada luka bakar, rambutnya dipotong jika melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai asisten," papar Fairan.

Sebelumnya, ketiganya ditangkap anggota Ditreskrimum Polda Bali bersama penyidik Polres Gianyar di kediamannya di Desa Buruan, tak jauh dari Stadion Kapten Dipta, Gianyar.

Majikan dan Satpam Jadi calon Tersangka, Polda Bali Sebut Adik Eka Juga Korban (Dokumentasi Polda Bali)

Ketiganya tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya.

"Ketiganya sudah dibawa ke Polda Bali," kata Andi Fairan tadi malam.

Tiga terduga pelaku yang ditangkap ini adalah pemilik rumah sekaligus sang majikan, Desak Made Wiratiningsih, seorang ART bernama Santi Yuni Astuti, dan satpam rumah bernama Kadek Erik Diantara.

Ketiga terduga pelaku digelandang ke Mapolda Bali pukul 20.45 Wita.

Lompat Pagar

Febriyanti, pembantu rumah tangga asal Jember berhasil kabur dari rumah majikannya dengan cara melompati pagar.

Hal ini dilakukan Febriyanti usai disiksa majikannya dengan cara disiram menggunakan air panas.

Siksaan yang yang dialami Febriyanti terjadi pada Selasa (7/5/2019) lalu.

Dia disiram menggunakan air panas oleh majikannya yaitu Desak Made Wiratningsih di gang sebelah Indomart, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Salah satu anak majikan dan pembantu ikut serta dalam aksi ini.

Persoalannya terbilang sepele.

Febriyanti disuruh mencari gunting yang hilang, karena tidak ditemukan berbuntut penyiraman menggunakan air panas.

Setelah mengalami penyiksaan berulang kali pada 7 Mei 2019, Febriyanti kembali diminta mencari gunting sehari setelahnya.

"Sekitar pukul 08.30 Wita, majikan korban sedang tidur di lantai atas, korban kemudian loncat dari tembok merajan pura ke luar rumah dan lari menuju warung di dekat sana," terang Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Kamis (16/5/2019).

Sempat berhenti sebentar, Febriyanti sempat diberi makan kue dan uang Rp 5 ribu oleh pemilik warung.

Dia menceritakan kabur dari rumah majikan karena disiram air panas.

Selanjutnya, ibu pemilik warung tersebut mengantar korban ke Pos Polisi Gianyar.

Di sana, dia bertemu dua anggota polisi yang mencarikan Febriyanti angkutan gratis ke Nusa Dua.

"Karena korban mengatakan tidak punya uang dan mengaku jatuh sehingga minta tolong diantar untuk menemui bibi di Nusa Dua," Terang Hengky.

Peristiwa ini baru dilaporkan Febriyanti ke polisi pada Rabu (15/5/2019).

Mendapat laporan tersebut, polisi langsung bergerak menangkap pelaku untuk dimintai keterangan. (Tribun Bali/Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto/Kompas.com).

kompilasi artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "ART Jember Disiram Air Mendidih Majikan di Bali karena Gunting Rp 80 Ribu Hilang, Ini Kronologinya" dan di Kompas.com "PRT di Bali yang Disiram Air Panas Selamat dari Siksaan Setelah Lompati Pagar"

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved