Berita Tangsel
DLH Kota Tangsel Sebut Proses Evakuasi Longsor Gunungan Sampah TPA Cipeucang Mencapai 80 Persen
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan pengangkatan limbah sampah dari badan sungai hampir mencapai sepenuhnya.
WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Proses penanganan longsoran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) yang menutup badan Sungai Cisadane telah berjalan dua pekan sejak 22 Mei 2020 lalu.
Pihak Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan pengangkatan limbah sampah dari badan sungai hampir mencapai sepenuhnya.
"Laporan dari lapangan terakhir sudah mencapai 80 persen, untuk pengerukan sampah dari sungai 80 persen," kata Yepi saat dikonfirmasi, Tangsel, Kamis (4/6/2020).
• Peniadaan Ganjil Genap Diperpanjang Seminggu, Ditlantas Polda Metro Evaluasi dan Monitoring
Selain melakukan pengangkatan limbah sampah, perbaikan tatanan letak sampah turut diperbaiki oleh pihak ketiga sebagai penanggungjawab TPA.
Kata Yepi, perbaikan sementara dilakukan dengan proses penataan terasering pada gunungan sampah untuk menghambat laju air di sekitar area sampah.
"Pihak ketiga sudah mulai membuat terasering di lereng landfill-nya.
• Ini Dia Protokol Pencegahan Covid-19 yang Disiapkan Anies selama Masa Transisi di Bulan Juni
"Tujuannya untuk menghambat aliran air hujan kalau terjadi hujan," jelasnya.
Kendati telah dilakukan proses pengangkatan limbah sampah, Yepi belum dapat memastikan jangka waktu proses penanganan tersebut.
Pihaknya hanya menegaskan kepada pihak ketiga selaku kontraktor pembangunan turap yang jebol hingga menyebabkan longsornya gunungan sampah TPA Cipeucang.
• Adakan Salat Jumat Perdana Setelah Vakum 12 Minggu, Begini Persiapan Masjid KH Hasyim Asyari
"Kalau lihat kondisi enggak mungkin besok hari Jumat (selesai proses evakuasi).
"Kalau kami LH karena itu yang mengerjakan pihak ketiga, nah kita minta pihak ketiga usahakan tujuh hari selesai mungkin.
"Mereka berupaya karena bekerja siang malam," jelas Yepi.
• Akhirnya, Peniadaan Aturan Ganjil Genap Diperpanjang Mengikuti PSBB di DKI yang Diperpanjang
Sementara itu, salah satu warga yang bermukim di kawasan sekitar Kavling Serpong, Mulyawan berharap agar cepat selesainya proses evakuasi tersebut.
"Harapnya cepat selesai, kalau udah selesai enggak ganggu kita.
"Apalagi kalau hujan menimbulkan bau, jadi berharap semoga cepat selesai," katanya melalui pesang singkat saat dikonfirmasi, Tangsel, Kamis (4/6/2020). (m23)
• BERITA FOTO: Detak Kota Jakarta Mulai Terasa di Dalam Bus Transjakarta, sampai Kapan?
DPRD Kota Tangerang Selatan Kritisi Polusi Udara Akibat TPA Cipeucang, Ini Katanya
Longsornya gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) tak menjadi sorotan utama bagi anggota DPRD Kota Tangsel Fraksi Partai Gerindra, Zulfa Sungki Setiawaty.
Justru permasalahan pencemaran udara akibat bau sampah menyengat yang dihasilkan TPA Cipeucang menjadi sorotan utama bagi anggota DPRD Kota Tangsel daerah pemilihan (dapil) Serpong dan Setu.
"Saat wabah covid-19 ini fokus kita adalah masalah kesehatan masyarakat, jangan tambah lagi beban kesehatan masyarakat Serpong dan Setu dengan polusi udara dari TPA Cipeucang," kata Zulfa dalam keterangannya di Tangsel, Jumat (29/5/2020).

"Polisi udara yang mereka dapat bukan hanya ketika dinding penahan sampah itu longsor, tapi sudah tahunan sejak TPA Cipeucang dioperasikan sebagai tempat pembuangan sampah," sambungnya.
Zulfa menuturkan bila masalah polusi udara bagi warga yang bermukim di sekitar kawasan TPA Cipeucang menjadi permasalahan utama.
Ditambah, lokasi TPA yang bersinggungan langsung dengan daerah aliran sungai (DAS) Cisadane yang menjadi sumber air bagi masyarakat Tangsel.
• Remaja di Thailand Ini Curi Ratusan Sandal Warga untuk Kepuasan Sendiri, Ini Cerita Lengkapnya
• Tak Miliki SIKM, Sebanyak 5.993 Kendaraan Diputar Balik Polda Metro dan Pemprov DKI Selama Dua Hari
• Pendapatan Pajak Jeblok, Anies Pastikan Bantuan Sosial Warganya Terus Berjalan
"Bagi saya kesehatan masyarakat itu yang utama. Masayarakat Serpong dan Setu berhak atas udara yang sehat tidak berbau dan Sungai Cisadane sebagai sumber air bagi masyatakat di wilayah Tangerang Raya mutlak harus bebas dari limbah baik dari sampah maupun limbah industri demi menjamin tersedianya air bersih," jelas Zulfa.
Ia pun memastikan wacana segelintir kelompok akan perluasan kawasan TPA itu dinilai sebagai langkah yang tidak tepat.
Pasalnya, ia menuding wacana tersebut tidak didasari oleh kajian akan polusi udara yang tercemar akibat kehadiran TPA Cipeucang.
• Langgar Aturan PSBB, Mobil Travel Angkut 10 Penumpang Pasca Mudik Diamankan Polres Metro Depok
• Dilarang Masuk Jakarta, 256 Pemudik Ilegal Diminta Putar Balik di Kawasan Jakarta Barat
• Ngeri, Surabaya Dikhawatirkan Jadi Wuhan karena Covid-19 Melonjak, Joni: Jika Warga Tak Disiplin
"Jadi kalau ada yang mewacanakan akan diperluasnya TPA Cipeucang adalah fiksi. Itu sangat imajinatif sekali, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun tidak mempunyai keinginan untuk memperluas lahan.
"Jadi saya sangat menyayangkan pernyataan tersebut karena sangat tidak peka terhadap penderitaan masyarakat Serpong dan Setu akibat TPA Cipeucang," tandasnya. (m23)
Gunungan Sampah TPA Cipeucang Longsor, TRUTH Sebut Manajemen Pengelolaannya Bobrok
Jebolnya turap dinding Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat kritik dari berbagai kalangan.
Sebab, jebolnya turap pembatas itu menyebabkan longsoran sampah hingga menimbun aliran Sungai Cisadane.
Koorinasi Tangerang Transparency Public Watch (TRUTH), Aco Ardiansyah menduga jebolnya tanggul akibat bobroknya manajemen tata kelola TPA Cipeucang dibawah kepemimpinan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Sebab, konstruksi turap beton pembatas tersebut belum genap berusia satu tahun dari masa pembangunannya pada Desember 2019 lalu.
• Usai Puasa Ramadan, Rasulullah Ingatkan untuk Puasa Syawal, Pahalanya seperti Puasa 1 Tahun
• UPDATE: 2 Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat di Pakistan, 40 Jasad Sudah Ditemukan
• Cuaca Sabtu 23 Mei 2020 Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari, Hujan di Bogor, Depok, Bekasi Siang
• Ramalan Zodiak Sabtu 23 Mei 2020 Leo Tetap Fokus, Taurus Disiplin & Tepat Waktu, Scorpio Candu Kerja
"Jebolnya sheet pile (dinding beton) yang membatasi TPA Cipeucang dengan aliran Sungai Cisadane yang belum lama dibangun ini menimbulkan tanda tanya besar. Dalam penelusuran kami melalui LPSE Kota Tangserang Selatan bangunan dinding tersebut dikerjakan pada tahun 2019 lalu," ungkap Aco dalam keterangannya.
"Segudang persoalan tapi tidak pernah terselesaikan seperti aroma bau yang menyengat. Tercemarnya air tanah sekitar TPA, serta tercemarnya aliran Sungai Cisadane akibat buruknya pengelolaan. Padahal banyak masyarakat yang mengingatkan akan kemungkinan terburuk seperti sekarang ini," sambungnya.
Aco mengatakan dari penelusuran pihaknya, diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menganggarkan pembangunan turap TPA Cipeucang sebesar Rp 21 Miliar.
• BERITA FOTO: PKL Tanah Abang Kembali Berjualan saat PSBB Jakarta Belum Dicabut
• Antisipasi Sampah Lebaran, DLHK Kota Depok Terjunkan 50 Truk Sampah dan 200 Petugas Kebersihan
• Hasil Rapid Test Massal Pemkot Depok dan BIN Terhadap 531 Warga, 33 Dinyatakan Reaktif Covid-19
Tidak hanya itu, penganggarannya juga dilakukan pada pengawasan pembangunan turap beton TPA Cipeucang sebesar Rp 551 juta.
"Artinya kurang lebih Rp 21,5 miliar telah dianggarkan Pemerintah Kota Tangsel untuk pembangunan tersebut. Namun belum genap setahun, dinding beton yang diduga baru dibangun setahun yang lalu sudah roboh," katanya.
Adapun pihaknya mendesak agar pihak yang berwenang turun melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas jebolnya turap tersebut.
• Jelang Lebaran Harga Daging Kembali Naik, Tembus Rp 140.000 per Kilogram
• Prediksi Terbukti, 21 Mei Jadi Rekor Terbanyak Kendaraan Pemudik Diputar Balik Mencapai 4.112 Unit
• Akhirnya Terungkap Dalang di Balik Penyerangan KKB Papua di Pos Polisi Paniai, Ini Latar Belakangnya
Serta, puhaknya meminta Pemkot Tangsel bertanggungjawab penuh atas longsornya gunungan sampah di TPA Cipeucang.
"Ini karena tidak hanya berpotensi merugikan keuangan negara, namun juga merusak lingkungan," tandasnya. (m23)
VIDEO: Gunungan Sampah TPA Cipeucang Longsor, Warga Perumahan Pesona Serpong Khawatir
Warga Perumahan Pesona Serpong, Kademanagan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) khawatir akibat longsornya gunungan sampah di Tempat Pembuang Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong.
Ketua RW 08 Perumahan Pesona Serpong, Umi mengatakan rasa khawatir warga timbul akibat longsoran sampah yang menimbun sebagian daerah aliran sungai (DAS) Cisadane yang tepat berlokasi di pinggiran perumahan.
Hingga timbunan sampah tersebut berdampak tersendatnya aliran air sungai dan diprediksi warga akan berdampak banjir pada kawasan perumahan tersebut.
"Kejadiannya jam 1 malam. Tapi subuh jam 5 sempat air naik ke empang di (Perumahan) pesona," kata Umi saat ditemui di lokasi, Tangsel, Jumat (22/5/2020).
Pernyataan sama turut dilontarkan Geri selaku warga Perumahan Pesona Serpong.
Geri mengatakan bila tidak cepat dilakukan evakuasi pengangkatan sampah dari badan sungai akan berakibat banjir bagi wilayahnya.
Ditambah, hujan dengan curah tinggi kerap mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari belakang.
"Yang kita khawatirakan ada air kiriman dari Bogor. Dua hari yang lalu air dari Bogor itu ada 5 meter.
"Tapi kalau tanggul jebol seperti ini kemungkinan kita akan banjir," keluhnya dikesempatan yang sama.
Disisi lain keluhan tersebut, Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangsel, Alex Prabu menanggapi keluhan warga dengan meninjau lokasi Perumahan Pesona Serpong.
Melihat kondisi tersebut, Alex mengatakan bila longsor disebabkan konstruksi turap dinding TPA Cipeucang tidak sesuai standar yang diterapkan.
Sebab, pengakuan warga setempat kontruksi turap dibangun diatas tanah yang telah tertumpuk ratuasan ton sampah.
"Menurut laporan kalau kontruksinya turap dibangun di atas sampah, itu enggak mungkin kuat. Harus diatas tanah dibangunnya pondasi yang kuat.
"Bayangkan baru dibangun Desember sudah jebol dengan anggaran sekian milyar kan sia-sia saja," kata Alex saat ditemui di kawasan Perumahan Pesona Serpong, Tangsel, Jumat (22/5/2020).
"Ini harus segera ditangani karena ini keadaan hujan kalau sungai sudah mulai mengecil berarti akan berbalik kesini dan akan bawa sampah dan banjir," lanjutnya. (m23)
Gunungan Sampah TPA Cipeucang Longsor Tutupi Aliran Sungai Cisadane
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) longsor hingga memutus aliran Sungai Cisadane.
Pantauan Wartakotalive.com dua alat berat berupa ekskavator sedang melakukan proses pengerukan samapah yang menimbun aliran badan Sungai Cisadane.
Penelusuran dari Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu yang tepat berada di seberang TPA Cipeucang terlihat badan sungai yang mengaliri perumahn itu tersendat akibat badan sungai yang tertimbun longsoran sampah itu.
• Satpol PP DKI Razia Pasar Malam Besar-besaran, Janji Bakal Bubarkan Kerumunan
"Ini longsor dari subuh tadi, enggak kedengaran bunyi tanda longsor," kata Safon saat ditemui di lokasi Perumahan Pesona Serpong, Tangsel, Jumat (22/5/2020).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (Sekdis LH) Kota Tangsel, Yepi Suherman membenarkan terjadinya longsor pada tempat gunungan sampah itu.
Ia mengaku bahwa kabar longsornya gunungan sampah disampaikan langsung oleh pihak Unit Pengelola Teknis TPA Cipeucang.
• Akhirnya Terungkap Dalang di Balik Penyerangan KKB Papua di Pos Polisi Paniai, Ini Latar Belakangnya
"Iya saya dapat laporan bahwa landfill (penimbunan sampah) lonsgor," kata Yepi saat dikonfirmasi, Tangsel, Jumat (22/5/2020).
Ia pun mengaku hingga saat ini longsoran sampah itu tengah dieakuasi dari badan Sungai Cisadane. (m23)
Atasi Persoalan Sampah, Pemkot Tangsel Putuskan Segera Bangun PLTSa di TPA Cipeucang
Pemerintah Kota Tangerang Selatan memutuskan untuk membangun PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di TPA Cipeucang.
Langkah ini dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah yang tak kunjung beres.
Diakui Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah pihaknya.
Sejak tahun lalu, kata Airin, sudah ditentukan jika untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah akan membangun PLTSa di Cipeucang.
Ia juga mengatakan, untuk teknologi yang digunakan untuk mengurai sampah nantinya tidak menjadi masalah.
“Yang terpenting teknologinya benar-benar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga harus dikerjakan dengan serius,” kata Airin dalam keterangannya kepada Warta Kota, Selasa (4/2/2020).
Dia menjelaskan untuk mewujudkan pembangunan PLTSa ini, diperkirakan baru bisa rampung pada September 2021. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa proses tahapan yang harus dikerjakan.
“Misalnya, penyusunan dan persiapan bidding itu membutuhkan waktu yang cukup panjang,” ujarnya.
Sementara Dirjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko, Luky Al Firman menambahkan jika pemerintah pusat menghargai komitmen pemerintah Kota Tangsel mengenai sampah.
Sehingga dirinya akan terus memberikan dukungan terhadap pemerintah Tangsel dalam melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
“Nanti, ketika berhasil, Tangsel akan menjadi model atau pilot project yang bisa dicontoh oleh kota dan kabupaten lainnya. Sehingga harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh,” ucap Luky.
Dia menambahkan, saat ini permohonan Pemerintah Kota Tangsel terkait PLTSa ini akan disampaikan kepada pihak Asian Development Bank.
Yang mana saat ini pemerintah pusat sudah menunjuk ADB dan SMI sebagai pendamping proses pembangunan PLTSa ini.
“Sesuai jadwal, dari ADB bahwa pemenang lelang atau investor baru diketahui paling cepat pada bulan September 2021,” ungkapnya.
Mega Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di TPA Cipeucang Tangsel Telan Rp 1,7 Triliun
Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tengah fokus dalam perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang.
PLTSA ini akan dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Yepi Suherman menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan sterilisasi di wilayah TPA Cipeucang.
• Kominfo Catat 270 Ribu URL Sebarkan Hoax Usai Kerusuhan di Papua, Kapan Dibuka Lagi Belum Diputuskan
Hal itu dilakukan agar gunungan sampah tersebut dalam kondisi kondusif untuk dilakukan proses pengkajian pembangunan PLTSa Cipeucang.
"Sebesar Rp. 1,7 triliun nilai investasinya," ujar Yepi saat dijumpai di bilangan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (27/8/2019).
Menurutnya, saat ini tak diperbolehkan orang lain selain petugas DLH masuk ke tempat itu.
• Polres Metro Jakarta Selatan Diserbu Nyamuk, Camat Kebayoran Baru : Mandiri Saja

• VIRAL, Begini Cerita Bule Austria, Arzum Balli Jatuh Cinta ke Petugas PPSU DKI: Duet di Smule
Tahapan pertama pun akan dilakukan dengan kedatangan konsultas dari Korea Selatan guna proses pembangunan PLTSa Cipeucang ini.
"Dalam besaran Rp. 1,7 triliun itu kan melalui proses lelang. Jadinya bekerja sama dengan pihak asing untuk investor ini," ucapnya.
Yepi menerangkan mengenai mekanisme kerja dalam PLTSa Cipeucang ini. Termasuk dalam kondisi TPA Cipeucang dan juga peralatannya.
• Ketua RT Lumpuhkan 1 Pencuri Sepeda Motor dengan Senjata Api, 3 Pelaku Lainnya Ditangkap Warga
"Konsepnya nanti sampah ada di dalam ruangan gedung. Kemudian diolah dengan peralatan - peralatan canggih dari nilai investasi itu," kata Yepi.
Dirinya menyebut ada perjanjian dan kontrak dengan investor yang akan memenangi lelang ini. Yakni dalam waktu 20 tahun, gedung serta peralatan yang ada nantinya akan menjadi milik Pemkot Tangsel.
"Setelah bisnis ini berjalan dan invertor balik modal, maka PLTSa ini jadi hak milik kita," ungkapnya.
• WOW! Warga Tangkap Ikan Pari Raksasa di Sungai Ogan OKU, Bobotnya 100 Kilogram!
Dalam mempersiapkan pembangunan itu, pemerintah setempat pun terlebih dulu menata lingkungan TPA Cipeucang. Pasalnya masalah lingkungan harusnya bersih dari polusi.
"Ya biar tidak bau makanya kami tata biar rapi dulu. Dilakukan penghijauan untuk menjadi polusi udara.
Akses-akses jalan juga dilakukan perbaikan untuk memperlancar antrean truk sampah ke TPA Cipeucang," tutur Yepi.