Ali Mochtar Ngabalin: Menolong Jokowi Artinya Saya Menjalankan Perintah Tuhan
ALI Mochtar Ngabalin mengatakan, Tuhan sudah mengutus Joko Widodo untuk memimpin Republik Indonesia.
ALI Mochtar Ngabalin mengatakan, Tuhan sudah mengutus Joko Widodo untuk memimpin Republik Indonesia.
Hal itu ia katakan saat Diskusi Publik dan Peluncuran Buku berjudul Cerita dari Sudut Istana di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"Jokowi ini diutus oleh Tuhan untuk memimpin republik ini."
• Bantah Bangun Dinasti Politik, Jokowi: Ini Kompetisi, Bukan Penunjukan, Tolong Dibedakan
"Jikalau saya menolong Jokowi, itu artinya saya menjalankan perintah Tuhan."
"Perintah Tuhan untuk membantu utusannya dalam mengurus republik ini," ucapnya berkelakar.
Lalu ia bercerita jikalau malaikat Jibril pencabut nyawa datang kepadanya, ia mengaku sudah memiliki jawabannya.
• Sikap Jokowi Dinilai Tak Jelas, Mau Terapkan Hukuman Mati kepada Koruptor tapi Malah Berikan Grasi
"Bagaimana kalau Jibril mau cabut nyawa saya? Saya akan tanya dia, kamu mau cabut nyawa saya?"
"Apa kau sudah minta izin sama Tuhan untuk datang ke saya atau belum?" selorohnya.
Mantan ketua DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia itu berkelakar lagi.
• Anak dan Menantu Jokowi Ikut Pilkada 2020, Pengamat: Kekuasaan Itu Candu dan Sukar Dihindari
Ia berkelakar ketika Jibril datang, maka harus mempunyai izin Tuhan, karena dirinya sedang menjalankan perintah Tuhan.
"Karena saya sedang menjalankan perintah Tuhan membantu Jokowi, maka jangan cabut nyawa saya," ucapnya.
Ali Mochtar Ngabalin juga menceritakan dirinya pernah diserang berita bohong (hoaks).
• Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jakarta Rendah, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan
Dirinya bercerita, hoaks yang beredar itu mengatakan dirinya terkena penyakit strok.
Tak hanya itu, politikus Partai Bulan Bintang kelahiran Fakfak, Papua Barat itu dinarasikan telah menerima teguran Tuhan untuknya.
Sebab, dirinya telah berpindah dari kubu Pemenangan Prabowo-Hatta ke kubu Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
• Dosen Ini Tak Nyaman Dikabarkan Jadi Anggota Dewan Pengawas KPK, Mantan Hakim Agung Enggan Komentar
"Saya ingat setelah hoaks itu beredar, Pak Jokowi sempat kaget karena mengira saya sakit."
"Saya langsung bilang itu kabar bohong Pak, saya baik-baik saja," ucapnya mengingat kejadian itu.
Kemudian ia menuturkan, Presiden Jokowi segera membuat video (vlog) bersama dirinya.
• Bakal Digugat Uni Eropa, Jokowi: Jangan Keok!
Vlog tersebut dibuat untuk mengklarifikasi Ngabalin sehat dan baik-baik saja.
"Ini saya bersama dengan Ngabalin, dia sehat dan baik-baik saja," ucap Ngabalin menirukan kalimat Jokowi dalam video klarifikasi hoaks tentang dirinya dirawat di rumah sakit karena stroke.
Kini, dirinya menjadi bagian dari buku yang ditulis oleh Alois Wisnuhardana dan Jojo Raharjo.
• Rumah DP Nol Rupiah Nuansa Cilangkap Dibangun Setinggi 24 Lantai, Ada 850 Unit
Sebuah buku yang bercerita tentang peristiwa dan berita yang menghiasi panggung media.
Alois Wisnuhardana dan Jojo Raharjo mengatakan, topik tentang rekonsiliasi layak dibahas dalam buku karya mereka berjudul Cerita dari Sudut Istana.
Rekonsiliasi tentang kubu Prabowo dan Jokowi dalam Pilpres 2019 itu turut dibahas dalam buku yang jumlah halamannya sebanyak 350 halaman.
• Jika Sudah Terbentuk, Dewan Pengawas Diminta Lakukan Audit Forensik Terhadap Agus Rahardjo Cs
Hal tersebut dikatakan Jojo Raharjo pada Diskusi Publik dan Peluncuran Buku di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Jojo Raharjo menyadari masa kampanye pilpres hingga pelantikan presiden di Bulan Oktober mampu membuat masyarakat terbelah.
Buku tersebut membahas momen kedekatan Prabowo dan Jokowi bertujuan menyatukan kembali masyarakat Indonesia.
• INI Dia Sosok PNS Pertama di Indonesia, Jadi Pegawai Sejak 1940
Satu di antara kejadian yang terjadi adalah saat Atlet Pencak Silat Indonesia Hanifan yang memeluk kandidat capres Pilpres 2019 kala itu.
Ada kejadian lainnya yang diangkat dua penulis itu dalam buku yang diterbitkan oleh Percetakan Gramedia Pustaka Utama.
Momen itu adalah pertemuan Jokowi dan Prabowo yang dilakukan di stasiun moda raya terpadu (MRT) Jakarta.
• Politikus PDIP: Pimpinan Saja Dilawan oleh Wadah Pegawai KPK, Apalagi Dewan Pengawas
Tak hanya sekadar pertemuan, mereka juga saling memeluk dan berbincang dalam MRT sepanjang perjalanan Lebak Bulus ke Senayan.
Secara garis besar buku tersebut membahas tentang kinerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Namun, Jojo sang penulis tetap ingin membagikan suatu hal yang berguna bagi masyarakat.
• INI Pidato Politik Pertama Gibran Sebelum Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo, Tekankan Kata Melompat
Mereka mengatakan melalui buku tersebut dapat menyatukan kembali masyarakat yang sempat terbelah karena berbeda pilihan politik.
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Sumiati, sangat mengapresiasi dua penulis buku Cerita dari Sudut Istana.
"Saya sangat mengapreasi karya yang telah dibuat dari dua penulis hebat Alois Wisnuhardana dan Jojo Raharjo," ucapnya.
• NAMA-nama Calon Anggota Dewan Pengawas KPK Beredar di WhatsApp, Ada Politikus Hingga Wartawan
Sesditjen IKP merasa kegiatan bedah buku seperti yang dilakukan saat itu penting dilakukan.
Selain itu, dirinya berharap kegiatan positif itu menjadi ajang berdiskusi secara mendalam.
“Semoga kegiatan bedah buku ini dapat dijadikan ajang untuk melakukan diskusi lebih dalam," ucapnya.
• Maruf Amin Setuju Koruptor Dihukum Mati karena Agama Membolehkan, Sekjen PDIP Minta Hati-hati
Ia memahami bahwa buku Cerita dari Sudut Istana berkisah tentang peristiwa dan berita yang menghiasi panggung media.
"Saya sangat mengapresiasi terbitnya buku ini yang merupakan dokumentasi kurang lebih 4 tahun ya pengalaman Istana mengelola komunikasi publik dari balik layar kantor staf presiden," ucapnya. (Mafani Fidesya Hutauruk)