Berita Nasional

Mahfud Ungkap Prabowo Beli Data LN Soal Pebisnis Makan Uang Negara Puluhan Tahun, Kapolri Gak Guna

Mahfud MD, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan membeli data dari luar negeri yang berisi sejumlah pebisnis dan pengusaha lokal

Akun YouTube Forum Keadilan TV
PEBISNIS UANG NEGARA - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan membeli data dari luar negeri yang berisi sejumlah pebisnis dan pengusaha lokal yang selama puluhan tahun memakan uang dan kekayaan negara. Hal itu kata Mahfud terjadi usai dirinya dan bersama sejumlah tokoh lain, dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Negara pada 7 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Mahfud MD mengungkap Presiden Prabowo menunjukkan data dari luar negeri tentang pebisnis yang diduga puluhan tahun merugikan negara, saat memberi arahan tertutup usai pelantikan Komisi Reformasi Polri.
  • Prabowo menekankan Polri dan TNI harus tegas menjaga kekayaan negara dan memperbaiki kinerja, seraya menyoroti selisih besar data ekspor–impor tambang.
  • Mahfud menjelaskan tugas komisi adalah merumuskan solusi sistemik, bukan menangani kasus individual, dan bekerja hingga 7 Desember.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan membeli data dari luar negeri yang berisi sejumlah pebisnis dan pengusaha lokal yang selama puluhan tahun memakan uang dan kekayaan negara.

Hal itu kata Mahfud terjadi usai dirinya dan bersama sejumlah tokoh lain, dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Negara pada 7 November 2025.

Usai pelantikan kata Mahfud Presiden Prabowo memberikan arahan kepada mereka secara tertutup.

Baca juga: Mahfud MD Cerita Prabowo Bilang ke Kapolri dan Panglima TNI Percuma Bintang 4 Kalau Tak Bantu Rakyat

Ia mengatakan, arahan Presiden berlangsung serius dan penuh penekanan terhadap perbaikan institusi keamanan negara, usai pelantikan.

Menurut Mahfud, apa yang akan diceritakannnya soal pengarahan dari Prabowo secara tertutup ini, juga disaksikan oleh lebih dari 15 orang.

Mahfud menuturkan awalnya Presiden Prabowo sempat memberikan apresiasi kepada para tokoh senior yang hadir, saat bicara di hadapan wartawan. 

“Pak Prabowo bilang, ‘Bapak-bapak ini seharusnya sudah momong cucu, tapi masih mau membantu negara. Kami berterima kasih.’” ujar Mahfud dalam acara podcast di saluran YouTube, Forum Keadilan TV, Kamis (20/11/2025).

Setelah pernyataan pembuka, Presiden meminta wartawan meninggalkan ruangan dan melanjutkan rapat terbatas bersama pejabat tinggi, termasuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Dalam rapat tersebut, kata Mahfud Prabowo menekankan Polri harus memperbaiki diri karena tengah berada dalam sorotan publik. 

"Jadi pengarahannya itu menarik. Polri ini harus lebih baik. Sekarang Polri dalam sorotan publik, kata Presiden," ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, Prabowo lalu menyinggung persoalan kebocoran kekayaan negara, terutama dari sektor pertambangan. 

"Negara ini sedang menghadapi kesulitan. Kekayaan alam sekarang ini diserap, diambil, diserobot oleh para pebisnis-pebisnis yang tidak bertanggung jawab, kata Presiden," ujar Mahfud menirukan pernyataan Presiden.

Presiden, kata Mahfud membeberkan data perbedaan laporan ekspor Indonesia dengan catatan negara tujuan.

Data itu ujar Mahfud didapat Prabowo dari luar negeri dengan membelinya.

“Beliau memberi contoh, Indonesia melaporkan ekspor 10 juta ton, tapi negara tujuan mencatat impor 100 juta ton. Presiden mengatakan, ‘Ini bukan data dari dalam, saya beli data dari luar,’” kata Mahfud.

Sumber: WartaKota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved