Virus Corona

Diajak Andre Rosiade Hadiri Rapat Komisi VI DPR, Ibas Tetap Tak Tunjukkan Batang Hidungnya

Rapat Komisi VI itu dihadiri 27 anggota. Sebagai anggota Komisi VI, Ibas tak tampak secara fisik maupun virtual.

Tribunnews.com
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, tak terlihat dalam rapat Komisi VI DPR yang digelar Kamis (8/7/2021). 

"Termasuk juga mendorong BUMN menyediakan oksigen," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Kota Tangsel Bertambah 121 Orang pada 8 Juli 2021, Tempat Tidur Isolasi Sisa 78

Andre kembali mengajak Ibas hadir rapat di Komisi VI, ketimbang melontarkan kritik.

"Jadi, daripada berteriak di luar, lebih baik Mas Ibas hadir dalam rapat."

"Kan sayang sekali, Mas Ibas dipilih oleh ratusan ribu orang, tapi Mas Ibas tidak hadir dalam rapat."

Baca juga: Jika Dikaitkan dengan Tahun Politik 2024, Andika Perkasa Terkendala Hal Ini untuk Jabat Panglima TNI

"Sekali lagi, hadir bisa bisa secara fisik maupun virtual," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, khawatir Indonesia disebut negara gagal dalam mengatasi pandemi Covid-19.

‘"Begini ya, Covid-19 makin ‘mengganas’."

"Keluarga kita, sahabat kita, dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia."

Baca juga: Luncurkan Buku Putih, Amien Rais Pastikan Lembaga TNI-Polri Tak Terlibat Penembakan 6 Anggota FPI

"Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?"

"Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal, akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,’’ kata Ibas melalui keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021).

Ibas menuturkan, pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua.

Baca juga: Pendapatan per Kapita Merosot Jadi 3.870 per Dolar AS Akibat Pandemi Covid-19, Indonesia Turun Level

Dia mencontohkan, kurangnya tabung oksigen, hal itu menurutnya menunjukkan antisipasi yang lemah dari pemerintah.

‘’Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain? Tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” tutur Ibas.

Kasus tabung oksigen ini, menurutnya merupakan preseden buruk.

Baca juga: Rosaline Irene Rumaseuw Minta Pemerintah Bikin Rumah Sakit Khusus Pejabat, PAN: Kami Kaget

Hal ini memperlihatkan pemerintah seolah-olah kurang sigap menyiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved