Virus Corona

Pendapatan per Kapita Merosot Jadi 3.870 per Dolar AS Akibat Pandemi Covid-19, Indonesia Turun Level

Penurunan pendapatan per kapita ini membuat Indonesia kembali masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah alias lower middle income country.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pendapatan per kapita Indonesia turun dari 4.050 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2019, menjadi 3.870 per dolar AS di 2020. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pendapatan per kapita Indonesia turun dari 4.050 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2019, menjadi 3.870 per dolar AS di 2020.

Hal itu terungkap dalam laporan 'World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022.'

Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan per kapita hampir semua negara di dunia.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Melonjak Jadi 96, Jawa Membara, Bali Cuma Satu

Penurunan pendapatan per kapita ini membuat Indonesia kembali masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah alias lower middle income country.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengungkapkan, pandemi Covid-19 merupakan tantangan besar.

Menurut dia, krisis kesehatan telah memberi dampak sangat mendalam pada kehidupan sosial dan aktivitas ekonomi global.

Baca juga: 80 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Terinfeksi Varian Delta, yang Positif Cenderung Harus Dirawat

“Pandemi telah menciptakan pertumbuhan ekonomi negatif di hampir seluruh negara, termasuk Indonesia di 2020."

"Dengan demikian, maka penurunan pendapatan per kapita Indonesia merupakan sebuah konsekuensi yang tidak terhindarkan," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (8/7/2021).

Meskipun demikian, melalui respons kebijakan fiskal yang adaptif dan kredibel, pemerintah dinilai mampu menahan terjadinya kontraksi ekonomi yang lebih dalam.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Berkurang Jadi 16, Sumatera Utara Dominan

Pada 2020, perekonomian Indonesia minus 2,1 persen, lebih baik jika dibandingkan beberapa negara peers G-20 dan Asia Tenggara (ASEAN).

Antara lain India minus 8 persen, Afrika Selatan minus 7 persen, Brazil minus 4,1 persen, Thailand minus 6,1 persen, Filipina minus 9,5 persen, dan Malaysia minus 5,6 persen.

"Hanya beberapa negara yang masih dapat tumbuh positif di 2020 yaitu Cina 2,3 persen, Turki 1,8 persen, dan Vietnam 2,9 persen," beber Febrio.

Revisi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

Pemerintah memutuskan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III, akibat dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia masih punya kekuatan dari sisi ekspor pada periode ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved