Survei Indo Barometer: PDIP Parpol Paling Banyak Dipilih Masyarakat, Peluang Cetak Hattrick di 2024

HASIL survei Indo Barometer menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (parpol) yang banyak dipilih oleh mas

Kompas.com
Logo PDIP. 

HASIL survei Indo Barometer menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (parpol) yang banyak dipilih oleh masyarakat.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, PDIP menempati posisi teratas dengan persentase 24,8 persen.

Di urutan kedua ada Partai Gerindra (14,8 persen), dan peringkat ketiga dihuni Partai Golkar (8,1 persen).

Mahfud MD Tak Mau Ikut Campur KPK Setop 36 Kasus Korupsi, Katanya Bukan Bawahan Dia

Kemudian ada PKS (7,8 persen), PKB (5,6 persen), Demokrat (5,5 persen), NasDem (2,5 persen), PAN (2,4 persen), dan PPP (2,3 persen).

Hal itu ia sampaikan pada sesi pemaparan hasil Survei Nasional 'Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024', di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

"Kalau bicara pilihan partai politik per hari ini, yang paling tinggi masih PDI Perjuangan, kemudian Gerindra dan ada Partai Golkar," beber Qodari.

2 Juta Obat Ilegal yang Disita Polres Metro Jakarta Utara Sudah Dicabut Izinnya oleh BPOM Sejak 2016

Berdasarkan survei itu, Qodari mengatakan ada peluang partai berlambang banteng moncong putih itu kembali menang pemilu pada 2024 mendatang.

Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi sejarah bagi perjalanan demokrasi Indonesia, ada parpol yang hattrick memenangkan pemilu.

"Jadi ada peluang bagi PDI Perjuangan, katakanlah menang tiga kali berturut-turut atau hattrick dan tentu saja kalau ini terjadi merupakan sejarah," paparnya.

Anies Baswedan Minta Warga DKI Ubah Stigma Soal Sampah, Tak Ingin Musibah di Cimahi Terulang

Qodari melanjutkan, alasan publik memilih PDIP karena memiliki program yang bermanfaat untuk masyarakat.

Untuk alasan itu, PDIP meraih peresentase sebesar 38,6 persen, disusul Gerindra (17,5 persen).

"Kerja partai bermanfaat untuk masyarakat, PDIP (38,6 persen), Gerindra (17,5 persen)," ucapnya.

Anies Baswedan Paling Dikenal

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah kepala daerah yang paling dikenal untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, kepala daerah dengan tingkat pengenalan tertinggi adalah Anies Baswedan, dengan tingkat pengenalan sebesar 91,7 persen

Hal itu ia sampaikan pada sesi pemaparan hasil Survei Nasional "'encari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024', di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang.

 Pria Ini Jadi Korban Pencurian Modus Geser Tas, Sehari Kemudian Istrinya Di-SMS Terduga Pelaku

"Anies Baswedan menjadi kepala daerah yang paling dikenal, yakni 91,7 persen, meskipun populasi DKI Jakarta hanya 4 persen dari populasi nasional," ungkap Qodari.

Qodari menjelaskan, satu di antara faktor Anies Baswedan sangat dikenal publik, karena statusnya sebagai Gubernur di Ibu Kota Negara dan pusat media massa, khususnya televisi.

"Liputan kepada Gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi, sehingga praktis menjangkau seluruh penduduk Indonesia."

 TAK Percaya Omongan Juru Bicara KPK, MAKI Bakal Praperadilankan Penghentian 36 Kasus Dugaan Korupsi

"Dari sinilah antara lain timbul istilah Gubernur DKI Jakarta adalah gubernur rasa presiden," imbuhnya.

Setelah Anies Baswedan, kepala daerah yang cukup dikenal adalah Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil sebesar 65,8 persen.

Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 55,8 persen.

 KPK Bilang 36 Perkara yang Dihentikan Didominasi Kasus Suap, Dewan Pengawas Tak Tahu

Di posisi keempat ditempati Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebesar 49,4 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 47,8 persen.

Lalu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah sebesar 10,7 persen.

Survei nasional ini digelar pada 9 sampai 15 Januari 2020.

 Sandiaga Uno Sebut Formula E di Monas Niatnya Baik, tapi Akui Ada Dampak Keterpecahbelahan

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.

Margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. 

Soeharto Paling Disukai

Soeharto menjadi Presiden yang paling disukai di antara 6 Presiden Indonesia lainnya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, Soeharto menjadi Presiden yang paling disukai dengan persentase sebesar 23,8 persen.

Hal itu ia sampaikan saat sesi pemaparan hasil Survei Nasional 'Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024', di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang.

 Sandiaga Uno Pastikan PKS dan Gerindra Masih Bersahabat, Sekutu Jangan Pernah Saling Meninggalkan

"Dalam sejarah Republik Indonesia sampai dengan saat ini, dari sebanyak 7 nama Presiden, Soeharto yang paling disukai," ungkap Qodari.

Di urutan kedua, publik menyukai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan persentase sebesar 23,4 persen.

Kemudian, Soekarno (23,3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono/ SBY (14,4 persen), BJ Habibie (8,3 persen), Abdurrahman Wahid (5,5 persen), dan terakhir Megawati Sukarnoputri (1,2 persen).

 KRONOLOGI Tiga Pengemudi Ojek Pangkalan Peras Penumpang, Korban Ternyata Dipaksa Sejak Awal

Qodari menjelaskan, angka itu didapat dari pertanyaan tertutup (tidak ada pilihan) kepada sebanyak 1.200 responden di seluruh Indonesia.

"Dalam sejarah, Indonesia saat ini tercatat mempunyai 7 presiden (Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Sukarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo)."

"Dari ketujuh nama Presiden tersebut, manakah yang paling Bapak/Ibu/Saudara sukai?" begitu bunyi pertanyaan Indo Barometer kepada responden.

 PELUANG Gibran Diusung PDIP di Pilkada Solo Makin Besar, Mayoritas Kader Banteng di DPP Mendukung

Qodari menjelaskan, Soeharto dianggap sebagai Presiden paling disukai karena dikenal dengan beberapa keberhasilanya di sektor-sektor publik.

Di antaranya dalam bidang pendidikan, misalnya Soeharto dikenal karena membangun SD Inpres.

Di bidang kesehatan membangun puskesmas, serta membangun perumahan rakyat (Perumnas) di seluruh Indonesia.

 Usulan Orang Kaya Nikahi yang Miskin, Partai Demokrat: Bentuk Keputusasaan Jokowi Tumbuhkan Ekonomi

Soeharto juga dianggap mampu menjaga stabilitas harga pangan.

Qodari menambahkan, Soeharto pun dianggap berjasa membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan lainnya.

Namun, Qodari mengatakan kelemahan Soeharto adalah minimnya proses demokrasi.

"Hanya saja kekurangannya adalah minimnya kebebasan dan demokrasi," ucapnya. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved