Berita Bekasi
Satu dari Dua Bocah yang Tenggelam di Kali Bekasi Ditemukan Tak Bernyawa, Temannya Masih Dicari
Wakasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Karsono mengatakan, korban yang sudah ditemukan bernama Irfansyah (12).
Penulis: Muhammad Azzam |
SATU dari dua bocah korban tenggelam di Kali Bekasi, Margahayu, Bekasi Timur pada Kamis (12/12/2019) soreu ditemukan pada Jumat (13/12/2019) pagi.
Wakasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Karsono mengatakan, korban yang sudah ditemukan bernama Irfansyah (12).
Korban ditemukan sekitar pukul 07.30 pagi.
• BREAKING NEWS: Dua Bocah Tenggelam di Kali Bekasi Setelah Terpeleset Saat Bermain
"Tadi kita temukan di bawah Jembatan belakang RSUD Kota Bekasi."
"Korban ditemukan dalam keadaan tewas dan membiru," ungkap Karsono.
Karsono menerangkan, korban ditemukan pada radius sekitar 700 meter dari titik tenggelam.
• Bonus untuk Peraih Medali SEA Games 2019 Naik, Menpora: Ingat Ya, Ini Bukan karena Saya
"Warga yang awalnya temukan korban mengambang di air, kita datang untuk evakuasi," jelasnya.
Sedangkan temannya, Supri (11), masih belum ditemukan.
Pihaknya tengah melakukan proses penyisiran di sepanjang aliran Kali Bekasi.
• Ali Mochtar Ngabalin: Menolong Jokowi Artinya Saya Menjalankan Perintah Tuhan
"Supri masih dalam pencarian, diduga tersangkut lumpur dalam Kali Bekasi," duganya.
Sebelumnya, dua bocah dikabarkan tenggelam di Kali Bekasi Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dua bocah itu diketahui bernama Ifansyah (12) dan Supri (11).
• Pengesahan APBD DKI 2020 Berpotensi Molor, Gaji Anies Baswedan dan DPRD Bisa Ditahan Enam Bulan
Ifansyah dan Supri adalah warga Mayor Oking, Bekasi Timur, Bekasi.
Anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Adit mengatakan, dua bocah itu tenggelam pada Kamis (12/12/2019) sore.
• Bantah Bangun Dinasti Politik, Jokowi: Ini Kompetisi, Bukan Penunjukan, Tolong Dibedakan
Tim SAR yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi telah melakukan upaya pencarian sejak kemarin.
"Kemarin kita langsung lakukan pencarian, tapi sampai malam belum ketemu," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2019).
Proses pencarian juga akan kembali dilakukan pada pagi ini.
• Sikap Jokowi Dinilai Tak Jelas, Mau Terapkan Hukuman Mati kepada Koruptor tapi Malah Berikan Grasi
Pencarian akan menggunakan peralatan lebih lengkap dengan radius pencarian lebih diperjauh.
"Kita maksimal pencarian hari ini agar segera ditemukan," ucapnya.
Adit menerangkan, dua bocah itu tenggelam setelah terpeleset saat sedang bermain di pinggir Kali Bekasi.
• Anak dan Menantu Jokowi Ikut Pilkada 2020, Pengamat: Kekuasaan Itu Candu dan Sukar Dihindari
Ketika itu aliran air pada saat kejadian sedang deras.
"Mereka bermain berlima, di pinggir Kali Bekasi itu." '
"Nah, Irfan (korban) terpeleset ke kali kemudian Supri (korban) berusaha menolong justru ikut terbawa arus," jelasnya.
• Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jakarta Rendah, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan
Adit menyebut warga sempat mengingatkan agar anak-anak itu tidak bermain di pinggir Kali Bekasi, karena arus air sedang deras.
"Sempat diingatkan, tapi malah tetap main."
"Kita berusaha kembali lakukan pencarian, kemungkinan sudah terseret jauh, semoga ditemukan hari ini," harapnya.
15 Tahun Belum Dikeruk
Normalisasi Kali Bekasi dinilai mendesak untuk segera dilakukan.
Sebab, kali ini adalah penyebab utama banjir di Bekasi.
Bahkan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyebut Kali Bekasi lebih mudah meluap ketimbang Kali Ciliwung.
• Dosen Ini Tak Nyaman Dikabarkan Jadi Anggota Dewan Pengawas KPK, Mantan Hakim Agung Enggan Komentar
"Kali Bekasi ini yang duluan meluap dan kerap banjir dari pada Ciliwung."
"Sedimentasi tanah di Kali Bekasi kian parah dari tahun ke tahun sehingga jadi dangkal," ujarnya kepada Wartakotalive, Kamis (19/9/2019).
Bambang menuturkan, terakhir Kali Bekasi dilakukan pengerukan sekitar 15 tahun lalu.
Pendangkalan itu semakin parah, sebab pemerintah tidak pernah mengeruk Kali Bekasi.
"Setahu saya ini sekitar 15 tahun enggak pernah dikeruk, idealnya itu kali tiap tahun dikeruk," ungkap Bambang.
• Bakal Digugat Uni Eropa, Jokowi: Jangan Keok!
Oleh karenanya, kata Bambang, pihaknya sudah siap melakukan normalisasi atau pengerukan.
Tapi, ia meminta pembebasan lahan harus terlebih dahulu diselesaikan pemerintah daerah.
"Kita tanggung jawab pengerukannya, pemda tanggung jawab pembebasan lahannya."
• Rumah DP Nol Rupiah Nuansa Cilangkap Dibangun Setinggi 24 Lantai, Ada 850 Unit
"Tapi ya itu, karena keterbatasan anggaran, jadi normalisasi ini enggak jalan-jalan sejak 2017 diwacanakan," paparnya.
Adapun alasan tidak dilakukannya pengerukan tiap tahun dikarenakan belum mendapatkan dana pemeliharaan.
"Agar dapat alokasikan dana pemeliharaan tiap tahun itu kan harus benar dulu."
• Jika Sudah Terbentuk, Dewan Pengawas Diminta Lakukan Audit Forensik Terhadap Agus Rahardjo Cs
"Misalnya tanggulnya benar dulu, kondisi prasarana penanganan banjirnya harus benar dulu."
Sungai Ciliwung juga karena belum benar, belum ada alokasi dana pemeliharaan," jelasnya.
Akan tetapi, karena mendesak, Kementerian PUPR bisa saja melakukan normalisasi atau pengerukan Kali Bekasi itu.
• INI Dia Sosok PNS Pertama di Indonesia, Jadi Pegawai Sejak 1940
"Intinya kita sudah ada agenda ke depan buat normalisasi atau pelebaran Kali Bekasi, dan juga pengerukan."
"Maka kami minta pemda bantu selesaikan soal pembebasan lahan," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Arief Maulana mengatakan, pembebasan lahan untuk normalisasi itu terkendala anggaran.
• Politikus PDIP: Pimpinan Saja Dilawan oleh Wadah Pegawai KPK, Apalagi Dewan Pengawas
Namun, pihaknya akan berusaha melakukan pembebasan itu dan menargetkan rampung akhir 2019 ini.
"Target tahun ini sudah harus tuntas. Kalau tahun ini tuntas, sehingga awal tahun depan bisa dimulai normalisasinya oleh BBWSCC," kata Arief belum lama ini.
Arief menuturkan, dana untuk pembebasan lahan akan dilakukan dengan berbagai skema.
• INI Pidato Politik Pertama Gibran Sebelum Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo, Tekankan Kata Melompat
Mulai dari menggunakan anggaran Pemkot, bantuan Pemerintah Provinsi, maupun pemerintah pusat.
"Kita akan usahakan pembebasan lahan selesai tahun ini, saya berharap agar proyek normalisasi ini bisa dimasukkan dalam rencana strategis Kementerian PUPR tahun 2020," paparnya.
Arief menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan kepemilikan tanah di sepanjang bantaran kali itu.
• NAMA-nama Calon Anggota Dewan Pengawas KPK Beredar di WhatsApp, Ada Politikus Hingga Wartawan
Hal itu dilakukan untuk memastikan tanah milik negara dan tanah milik perorangan di sana.
"Kalau tanah perorangan kita akan hitung nilainya," jelas Arief.
Ia belum bisa memastikan besaran lahan dan nilai ganti rugi yang akan dibayarkan untuk tanah milik warga.
• Maruf Amin Setuju Koruptor Dihukum Mati karena Agama Membolehkan, Sekjen PDIP Minta Hati-hati
"Dinas Tata Ruang Kota yang lakukan pemetaan nilainya, belum bisa dipastikan, masih pemetaan dan akan dihitung kemudian," paparnya.
Kali Bekasi membentang di lima kecamatan, yakni Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/dua-bocah-tenggelam-di-kali-bekasi-2.jpg)