Bom Medan
Jihadis Jadikan Polisi Sasaran Utama, Padahal Doktrin ISIS Tak Sebut Target Secara Spesifik
Sejak 2010, lebih dari 70 persen serangan teroris menargetkan polisi maupun kantor polisi.
AKSI bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) lalu, menambah panjang daftar serangan kepada aparat kepolisian selama beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan, baik di kalangan masyarakat, pengamat, maupun kalangan aparat itu sendiri.
Pengamat Gerakan Islam dari UIN Jakarta M Zaki Mubarak mengatakan, sejak 2010, lebih dari 70 persen serangan teroris menargetkan polisi maupun kantor polisi.
• Bomber Polrestabes Medan Diduga Terpapar Paham Radikal Hanya dalam Waktu Enam Bulan
"Ada doktrin yang sangat jelas kurang lebih 10 tahun terakhir di kalangan jihadis. Mereka menyatakan bahwa sasaran utama adalah aparat berbaju cokelat," ujarnya, Sabtu (16/11/2019).
Zaki mengatakan, pola tersebut memang sedikit aneh, karena doktrin ISIS tidak menyebut secara spesifik polisi yang menjadi sasaran.
Muhammad Al Adnani, juru bicara ISIS di Suriah, ungkapnya, memerintahkan pendukung ISIS di mana pun untuk menyerang zionis.
• Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Demokrat Minta Tingkah Laku dan Status Mantan Napi Jadi Pertimbangan
"Muhammad Al Adnani, juru bicara ISIS di Suriah beberapa tahun mengatakan agar pendukung ISIS di mana saja untuk menyerang yang disebut sebagai para den zionis."
"Tapi dalam konteks di Indonesia itu ada semacam nuansa lokal," ulasnya
Akan tetapi Zaki berujar, Aman Abdurrahman, ideolog JAD dan pendukung ISIS di Indonesia, secara eksplisit menyatakan prioritas nomor satu yang akan pihaknya serang adalah aparat berbaju cokelat.
• Mahfud MD Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Ada Dua, Polisi Bilang Cuma Satu
Zaki lantas menyebutkan serangkaian teror yang terjadi yang menargetkan aparat dan kantor kepolisian.
"Dari kasus M Syarif di Cirebon yang bunuh diri di masjid (masjid polisi)."
"Betul masjid polisi, tapi yang disasar itu polisinya. Kemudian beberapa bulan terakhir di Surabaya, di Polsek Wonokromo, kemudian terakhir di Medan yang kemarin terjadi sasarannya juga polisi," bebernya.
Sebelumnya, identitas pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, terkuak.
• Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Mahfud MD Minta Masyarakat Jangan Nyinyir
Pelaku diduga bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN), mahasiswa berumur 24 tahun.
RMN diketahui warga Jalan Nangka Medan Petisah, Kota Medan.
• Novel Baswedan Bakal Polisikan Balik Dewi Tanjung, Curiga Terkait Desakan Publik Soal Perppu KPK
Dalam rekaman CCTV di kompleks Mapolrestabes Medan, RMN tampak mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam, berjalan sambil menggendong ransel.
Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.

RMN yang juga biasa disapa Dede, diketahui pernah tinggal di Jalan Jangka Gang Tentram No 89 B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
• Seperti Sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju, Moeldoko Bakal Punya Wakil
Di gang yang memiliki lebar jalan sekitar 1,5 meter itu, terdapat rumah orang tuanya yang bercat putih dan merah.
Kondisi rumah orang tua Dede disesaki oleh awak media dan warga yang penasaran. Cat merah di pagar rumahnya tampak sudah terkelupas.
Salah seorang tetangga yang juga merupakan sepupu pelaku, M (41) mengungkapkan, Dede sewaktu lajang aktif di organisasi remaja masjid.
• Manuver Surya Paloh Dinilai Melawan Hegemoni Politik Megawati, Bisa Mengkristal Hingga 2024
"Dia pernah jadi remaja masjid. Itu dulu dia pas masih lajang. Tapi semenjak sudah nikah enggak tahu apa kegiatannya," kata M di dekat rumah pelaku, Rabu (13/11/2019).
"Dia semenjak nikah ikut istrinya di Marelan. Tapi enggak tahu posisi pastinya di mana," sambungnya.
Maya mengaku cuma sekali ke rumah Dede, yaitu sewaktu mereka menikah."
• INI Empat Nama Baru Cawagub DKI Usulan Gerindra, Salah Satunya Sekda, PKS Minta Dihormati
"Kami pergi ramai-ramai naik mobil. Itu pun jalannya sudah enggak tanda (hafal) karena jauh ke Marelan."
"Dia dipanggil Dede pindah semenjak sudah nikah. Mungkin sekitar tiga tahun yang lalu," tuturnya.
"Orang tuanya sudah tidak ada. Jadi anaknya yang sudah berumah tangga dan belum punya rumah tinggal di sini," jelas M.
• Posisi Wakil Panglima TNI Dinilai Cocok Diisi dari Unsur Angkatan Laut, Ini Alasannya
Sebelumnya, Mabes Polri menyampaikan kronologi pelaku bom bunuh diri bisa masuk area parkiran di Mapolresta Medan, Sumatera Utara.
Polisi menyebut pelaku menyusup bersama masyarakat yang hendak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
Padahal, kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seluruh masyarakat yang masuk ke area kantor polisi harus dicek petugas penjagaan.
• Rangkulannya dengan Presiden PKS Disindir Jokowi, Surya Paloh: Diskursus Politik Paling Picisan!
Namun, ketika itu, pelaku bom bunuh diri memanfaatkan momen padatnya situasi untuk menyusup.
"Jadi hasil pemeriksaan anggota kepolisian di sana, semua sudah dilakukan penggeledahan."
"Termasuk, barang-barang yang dibawa sudah melakukan pengecekan semuanya," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
• Dilaporkan Politikus PDIP, Novel Baswedan: Saya Khawatir dalam Rangka Ngerjain Polisi
"Kebetulan pada saat itu ada beberapa kegiatan kepolisian dan masyarakat yang akan menjalani SKCK."
"Bersama-sama masuk. Nah, momen itu dimanfaatkan oleh pelaku untuk menyusup," jelasnya.
Dedi Prasetyo mengatakan, sejatinya pelaku berencana meledakkan diri di tempat yang telah ditentukan.
• Ditanya Peluang Jadi Capres 2024, Anies Baswedan: Masyaallah, Saya Baru Dua Tahun Kerja di Jakarta
Namun, bom tersebut telah meledak di area parkiran yang jaraknya hanya sekitar 30 hingga 50 meter dari tempat penjagaan Polrestabes Medan.
Namun, dia memastikan, kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait lokasi yang ditargetkan oleh pelaku.
"Nanti bakal bisa kita buktikan bahwa pelaku itu meledaknya apakah dia melakukan peledakan langsung secara spontan ataupun ada pemicu lainnya," tuturnya.
Enam Korban Luka
Mabes Polri menyatakan ada enam korban luka dalam peristiwa ledakan bom di halaman parkiran Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Korban tersebut terdiri dari warga sipil dan anggota kepolisian.
Hal itu diungkapkan oleh Karopenmas Humas Mabes Polri Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
• Menantu Sebut Rizieq Shihab Dua Kali Dicekal, Imigrasi Belum Terima Surat dari Arab Saudi
Ada pun ledakan bom diduga berasal dari bom bunuh diri oleh pelaku yang mengenakan jaket ojek online.
"Ledakan yang diduga dilakukan seorang dengan boleh dikatakan melakukan bom bunuh diri atau suicide bomber."
'Yang mengakibatkan ada 6 orang mengalami luka akibat ledakan tersebut, 4 anggota Polri, kemudian satu PHL atau pekerja harian lepas, satu masyarakat," papar Dedi Prasetyo.
• Fadli Zon Bilang Pencekalan Rizieq Shihab Pesanan, Sebut Proses Pemulangannya Cuma Butuh Satu Hari
Selain korban luka-luka, ia mengatakan terdapat satu orang meninggal dalam lokasi kejadian. Dia menduga, korban merupakan pelaku bom bunuh diri.
"Yang ditemukan di TKP itu dugaan kuat itu adalah pelaku yang satu orang," ucapnya.
Dia menambahkan, sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman Polrestabes Medan juga menjadi korban ledakan bom.
• Surya Paloh Bilang Sayang Sampai Kirim Intelijen karena Tak Disalami, Megawati Tersenyum
"Untuk kerusakan ada 4 kendaraan yang mengalami kerusakan, ada 3 kendaraan milik dinas dan satu milik pribadi," terangnya.
Saat ini, kata Dedi, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait ledakan bom di Polrestabes Medan.
Khususnya, untuk menyelidiki identitas pelaku peledakan bom tersebut.
• Akhirnya Peluk Erat Surya Paloh di Ultah Partai NasDem, Jokowi Akui Cemburu
"Densus 88 bersama Inafis dan labfor melakukan olah TKP untuk betul-betul memastikan identitas pelaku."
"Nanti dengan teknologi yang dimiliki Inafis apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik."
"Dan kemudian pelaku ini nanti memiliki e-KTP, nanti database ini akan terkoneksi dengan database yang ada di Dukcapil."
• Mahfud MD Bilang Jokowi Pernah Minta KPK Ungkap Kasus Besar tapi Tak Kunjung Dilaksanakan
"Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama identitas pelaku ini bisa diketahui," tuturnya.
Sebelumnya, pelaku peledakan bom bunuh diri yang mengguncang Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said, terlihat dalam rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak seorang pria mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam, sedang berjalan mengenakan ransel.
Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi.
• BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Polrestabes Medan
Informasi yang beredar di kalangan jurnalis, pelaku berinisial RMN (24), yang tercatat sebagai warga Jalan Nangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan, Sumut.
Yang mengejutkan di KTP-nya, pelaku berstatus pelajar/mahasiswa.
Informasi yang dihimpun, kejadian terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.
• Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut Sedang di Bogor Saat Bom Bunuh Diri Meledak
Di mana, ada orang tidak dikenal (OTK) melakukan aksi bom bunuh diri.
Sekira pukul 08.00 WIB, diduga pelaku masuk ke Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek online.
Pelaku masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasi.
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Jaket Ojek Online, Begini Respons Go-Jek
Sesampai disana, pelaku meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka.
Akibat peristiwa itu beberapa orang terluka.
Di antaranya Kasi Propam luka di bagian tangan.
• Pengamat Sebut Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Aksi Balas Dendam Atas Kematian Pimpinan ISIS
Termasuk, pekerja harian lepas J Purba luka di bagian wajah.
Anggota Propam dan Piket Bagian Operasi juga terluka.
Informasi terbaru, identitas Kasi Propam adalah Kompol Abdul Mutholib.
• Kapolda Ungkap KKB Papua Kerap Ganggu Freeport, Motifnya Mau Makan Enak
Ketiga korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara.
Pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri tersebut.
Di lokasi, polisi telah berjaga-jaga dan menutup jalan.
• KRONOLOGI Sementara Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Pelaku Berjaket Ojek Online
Sampai saat ini sedang dilaksanakan olah TKP, pengamanan dan penyelidikan. (Larasati Dyah Utami)