Manuver Surya Paloh Dinilai Melawan Hegemoni Politik Megawati, Bisa Mengkristal Hingga 2024
PENGAMAT politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menduga, manuver yang dilakukan Surya Paloh, merupakan bentuk perlawanan.
PENGAMAT politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menduga, manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, merupakan bentuk perlawanan.
Terutama, perlawanan terhadap hegemoni politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri.
"Surya Paloh kemarin itu menemui PKS, besok katanya mau menemui Demokrat, mau menemui PAN."
• Kader PDIP Polisikan Novel Baswedan, Tuding Kasus Penyiraman Air Keras Rekayasa, Ia Curigai Hal Ini
"Bahasa saya itu adalah simbol perlawanan terhadap hegemoni politik Megawati," kata Umam di Kampus Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2019).
"Jelas, clear. Siapa lagi kalau bukan ego Megawati yang ditantang?" tambahnya.
Umam menduga, perlawan Surya Paloh merupakan bentuk kekecewaan karena Partai Gerindra dan Prabowo Subianto masuk ke dalam kabinet pemerintahan.
• Jokowi Sindir Pelukan Mesra Surya Paloh kepada Presiden PKS, Pengamat Nilai Presiden Tak Nyaman
"Itu sebenarnya ego. Sebenarnya tidak terlalu signifikan dia (NasDem) juga dapat tiga kursi (menteri), yang lain tiga kursi."
"Itu cuma karena Prabowo masuk kemudian enggak diajak komunikasi," ulas Umam.
Ia juga menduga, jika tidak ada komunikasi antara Surya Paloh dan Megawati, perlawanan ini akan mengkristal hingga ke Pemilu 2024.
• Peluk Mesra Surya Paloh kepada Presiden PKS Jadi Gurauan Jokowi, PDIP: Gocekan Khas, Bukan Sindiran
"Ya kalau misal tidak ada komunikasi yang memadai untuk mencairkan situasi, Itu mengkristal. Makanya, tapi (sekarang) masih prematur," jelasnya.
Umam menilai manuver Partai NasDem tidak ubahnya sebagai politik cari perhatian (caper).
Menurut Umam, NasDem sedang menunjukan ego politik yang sangat besar untuk ditunjukkan kepada koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Kader PDIP Polisikan Novel Baswedan, Hasto Kristiyanto Tegaskan Bukan Instruksi Partai
"Itu politik caper, politik cari perhatian. NasDem berusaha menunjukkan kapasitasnya."
"Ia tidak mau dinomorduakan, dia tidak mau dianggap sepele, dia enggak mau dianggap rendah," urai Umam.
Umam menyebut, manuver NasDem dinilai juga sebagai bentuk kekecewaan masuknya Partai Gerindra, terutama Prabowo Subianto sebagai menteri.
• Novel Baswedan Dituding Rekayasa, Pegawai KPK: Kalau Benar Pasti Langsung Ditangkap di Hari Pertama