Posisi Wakil Panglima TNI Dinilai Cocok Diisi dari Unsur Angkatan Laut, Ini Alasannya
Bonar Tigor Naipospos menyebut posisi Wakil Panglima TNI yang akan dihidupkan kembali oleh Presiden Joko Widodo, cocok diisi unsur TNI AL.
WAKIL Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos menyebut posisi Wakil Panglima TNI yang akan dihidupkan kembali oleh Presiden Joko Widodo, cocok diisi unsur TNI Angkatan Laut (AL).
Hal itu menurutnya perlu dilakukan dengan memperhatikan rotasi tiga matra untuk mengisi pimpinan TNI.
“Kalau dilihat dari rotasinya kan Panglima TNI berikutnya dari Angkatan Darat, sehingga lebih baik posisi Wakil Panglima bisa diisi dari TNI AL,” katanya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).
• Tito Karnavian: Gaji Bupati Lima Tahun Rp 12 Miliar, yang Keluar Rp 30 Miliar, Rugi Enggak?
Bonar juga mempertimbangkan kebutuhan penguatan alutsista (alat utama sistem persenjataan).
Apalagi, sebelumnya Presiden Jokowi meminta penguatan alutsista di tubuh TNI AL untuk menjaga perairan seluruh Indonesia.
Sehingga, dia menilai unsur TNI AL cocok untuk mengisi Wakil Panglima TNI.
• Satu Polisi Jadi Tersangka Penembakan Mahasiswa Kendari, Uji Balistik Jadi Dasarnya
“Kalau dilihat Jokowi memang memperkuat TNI AL, sehingga Wakil Panglima TNI memang cocok diisi dari unsur AL,” paparnya.
Jabatan Tidak Terlalu Penting
Meski demikian, dia menilai jabatan Wakil Panglima TNI yang akan dihidupkan kembali oleh Presiden Joko Widodo tidak terlalu penting.
Menurutnya hal itu dilakukan Jokowi sebagai upaya rencana mengakomodasi perwira tinggi (pati) aktif non-job di tubuh TNI.
“Kalau mau jujur sebenarnya memang tidak terlalu penting."
• Panglima TNI Berwenang Tunjuk Langsung Wakilnya, Tiga Kepala Staf Berpeluang Besar
"Karena kalau kita lihat buku putih tantangan pertahanan RI, bahwa dalam 20 tahun ke depan kita lebih banyak menghadapi tantangan dari internal, bukan eksternal."
"Hal itu dilakukan hanya untuk membuka ruang bagi pati TNI aktif yang tidak memiliki jabatan,” ulasnya.
Menurutnya, akan berbahaya jika perwira TNI aktif yang memiliki potensi, dibiarkan menganggur tanpa jabatan dan pekerjaan.
• PSIKOLOG Politik Duga Tiga Peristiwa Ini Picu Sindiran Jokowi kepada Surya Paloh
“Bahaya kalau mereka kemudian mencari kanal lain,” ucapnya.