Kereta Cepat Whoosh

Ichsanuddin Noorsy Sikat Jokowi soal Whoosh, Budi Prasetyo: Penyelidikan KPK lagi Jalan

Pengamat eknomi Ichsanuddin Noorsy tegas tak setuju pada jawaban Jokowi soal kereta cepat Whoosh untuk layanan sosial.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews
WHOOSH - Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy tak setuju pada pendapat Jokowi bahwa kereta cepat whoosh diadakan untuk layanan sosial. 

"Saya bilang kemarin dalam forum komunikasi, Ayo kita minta, kita bongkar sekarang, karena ini berkaitan dengan GCG, Good Corporate Governance, atau Good Governance pada Waskita atau pemerintahnya, Good Corporate Governance, kita buka saja bisa-bisaan. Siapa sesungguhnya yang bermasalah?" lanjutnya.

Karena itu, Noorsy menyarankan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membongkar isi perjanjian itu.

"Kalau corporate culture-nya, kalau yang namanya political culture-nya, itu seperti sekarang, di tengah yang namanya sistemnya rusak dan busuk, tidak akan pernah bisa memperbaiki yang namanya bureaucratic culture," ucapnya.

"Kemudian apa yang saya sebut sebagai organization culture itu menjadi lebih baik. Prabowo boleh teriak-teriak kemana-mana. Dia boleh, istilah saya, boleh membangun sejuta retorika. Tapi corporate culture-nya, bureaucratic culture-nya, organization culture-nya, corporate culture-nya, tidak berubah habis," lanjut Noorsy

"Jadi itu tidak ada di akarnya masalahnya. Jadi bukan cuma sekadar bicara buah, bukan bicara ranting, bicara cabang dan batang. Tidak begitu. Lihat dulu akar masalahnya," tegasnya lagi.

"Saya tidak melihat dari presiden sampai dengan level ke bawah mau memperbaiki itu. Keluar kata kalimatnya, bukan kalimat melakukan resolusi dan solusi yang mendasar. Solusinya hanya melulu pada solusi yang struktural fungsional. Begitu," ucap Noorsy.

Noorsy menyatakan keprihatinannya atas krisis kepercayaan publik yang diperparah oleh komunikasi institusi penegak hukum.

Dia menyoroti inkonsistensi pernyataan KPK yang membuka penyelidikan dugaan korupsi proyek Whoosh

"Saya sorotin dulu pernyataan KPK ya. Kemarin dia bilang sudah melakukan penyelidikan. Tapi dalam pernyataan itu disebutkan sudah menyelidik sejak awal 2025. Sebelumnya, mereka minta data dan aduan. Kira-kira dari tiga pernyataan tadi ada yang bertentangan?" katanya.

Dalam konteks krisis kepercayaan publik yang sedang coba diperbaiki Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Noorsy menegaskan, aparat penegak hukum seharusnya mendukung upaya perbaikan ini.

"Jangan ikut-ikutan membuat rancu. KPK ikut membangun rancu kepercayaan publik dengan statement kayak gitu," tegasnya.

Dia menekankan bahwa sebagai lembaga anti-rasuah, KPK harus konsisten berada di garis lurus kejujuran untuk mendukung pemulihan kepercayaan publik.

Noorsy juga mempertanyakan langkah KPK yang meminta pengaduan untuk kasus yang ia sebut sebagai ‘kriminalitas luar biasa’ (extraordinary crime).

"Ini mestinya delik umum kok. Mestinya lebih diplomatis lah," tambahnya.

Di sisi lain, Noorsy juga menyoroti pernyataan Purbaya yang menyatakan tidak ingin membayar hutang Whoosh

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved