Ledakan di SMAN 72
Polisi Ungkap Peledakan di SMAN 72 Bukan Aksi Terorisme, Pelaku Tertutup dan Suka Konten Kekerasan
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan peledakan di masjid di SMAN 72, tidak termasuk tindak pidana terorisme.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Ringkasan Berita:
- Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menegaskan ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta Utara bukan aksi terorisme dan pelaku tidak terhubung jaringan teror.
- Pelaku, siswa SMA yang tertutup dan menyukai konten kekerasan, bertindak secara mandiri saat insiden terjadi pada salat Jumat (7/11).
- Polisi telah menjinakkan tiga bom rakitan, memeriksa 16 saksi, serta menganalisis bahan peledak dan aktivitas daring pelaku.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan peledakan di masjid di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara tidak termasuk tindak pidana terorisme.
Irjen Asep mengatakan pelaku yang merupakan siswa di sekolah tersebut tidak terkait jaringan teror dan merupakan pribadi yang tertutup, namun menyukai konten kekerasan.
Pelaku katanya bertindak secara mandiri.
"ABH (anak yang berhadapan dengan hukum) yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan, serta hal-hal yang ekstrem," ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025), seperti ditayangkan Kompas TV.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, katanya anak yang berkonflik dengan hukum atau yang disingkat ABH yang terlibat dalam ledakan tersebut diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri.
"Dan tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun," ujar Asep.
Baca juga: Marak Perundungan Siswa, Berujung Bakar Pesantren dan Ledakan Sekolah
Asep mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.00 WIB.
Dia menyebut ledakan terjadi saat momen salat Jumat.
"Puluhan orang mengalami luka-luka," ujarnya.
Asep mengatakan Polda Metro Jaya telah melakukan sejumlah langkah usai ledakan terjadi.
Antara lain menjinakkan tiga bom rakitan yang ditemukan.
Hingga kini, masih ada sejumlah korban yang dirawat di rumah sakit.
Pelaku juga masih dirawat.
Sejauh ini, katanya polisi telah memeriksa 16 saksi, yang terdiri dari para korban, guru, pelaku, dan keluarga pelaku.
| Siswa SMAN 72 Jakarta Dalam Pemulihan Pasca Ledakan, Pramono Bebaskan Sistem Belajar |
|
|---|
| Terduga Pelaku Bom SMAN 72, Belajar dari Internet danTerjerumus ke Ekstremisme |
|
|---|
| Polisi Pastikan Pelaku Peledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta Bukan Anti-Islam |
|
|---|
| Terungkap Sisi Lain Kehidupan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Dirawat di RS Polri, Polisi: Kondisinya Sudah Sadar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.