Ledakan di SMAN 72

Terungkap Sisi Lain Kehidupan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, remaja F, hidup tertutup dan terpapar konten ekstrem. Polisi dalami motif dan faktor keluarga.

Warta Kota/Yulianto
PENJAGAAN PASCALEDAKAN - Warga menyaksikan suasana akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Polda Metro Jaya menyebutkan sebanyak 55 orang mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang. Warta Kota/Yulianto 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta mengungkap sisi lain kehidupan remaja terduga pelaku, F, yang tertutup dan terisolasi. 

Penyelidikan ledakan di SMAN 72 Jakarta mulai mengungkap sisi lain kehidupan remaja terduga pelaku, F, siswa kelas XII yang dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Usai ledakan yang melukai banyak orang, aparat menelusuri aktivitas F di luar sekolah, termasuk interaksi digitalnya secara online.

Dugaan awal menyebut F terpapar konten ekstrem yang tidak pantas bagi remaja seusianya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyebut F kerap mengunjungi dark web atau forum gelap yang menampilkan video dan foto terkait perang, pembunuhan, atau kecelakaan brutal.

Dark web adalah bagian dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari dan hanya bisa diakses dengan perangkat lunak khusus seperti Tor Browser.

Meski begitu, Mayndra tidak merinci secara detail situs atau forum yang dikunjungi F. Aktivitas ini diduga berlangsung sejak awal tahun 2025.

Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Dirawat di RS Polri, Polisi: Kondisinya Sudah Sadar

Terafiliasi dengan Terorisme?

Polda Metro Jaya memastikan F tidak terafiliasi dengan kelompok terorisme.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menegaskan bahwa tindakan F lebih disebabkan kurangnya perhatian dari keluarga dan masalah personal, bukan ideologi.

F saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, mulai dari buku hingga dokumen, dan memeriksa orang tua F yang bekerja sebagai pegawai swasta.

Kombes Budi menyebut bahwa tindakan terduga pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ialah kurangnya perhatian dari keluarga.

Mantan Kapolres Malang Kota ini menyebut terduga pelaku anak ini masih berstatus anak berhadapan dengan hukum.

Namun hingga kini polisi belum mengungkap identitas terduga pelaku.

"Jangan sampai dipikirkan ini menjadi anti-Islam terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri," tukasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved