BREAKING NEWS: 5 Orang PPKS Hasil Temuan Blusukan Risma, Dipekerjakan di Anak Perusahaan BUMN

Penulis: Rangga Baskoro
Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan pekerjaan lima orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). Mereka akan dipekerjakan di PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk, yang merupakan anak perusahan BUMN yakni PT PP (Persero).

Ia membantah sosok gelandangan dalam twit @Andhy_SP211 adalah dirinya.

Baca juga: Bedanya PSBB Jawa Bali dengan yang Sebelumnya, Kebijakan Detail Belum Ada

Cerita Mengharukan

Ada cerita mengharukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bertemu pemulung di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Nama pemulung itu adalah Faisal Tanjung (43).

Pemulung yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini di Pasar Baru Jakarta Pusat (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

Dia merupakan salah satu dari 22 pemulung atau disebut Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ditempatkan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Bekasi Timur.

Faisal menceritakan saat dijangkau Risma di kawasan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kala itu, meski Faisal tak memiliki rumah, ia mengaku hendak pulang ke kediamannya saat ditanya Risma.

Baca juga: SHIO Babi Dapat Momen Pas Memulai Wujudkan Impian Jumat 8 Januari 2021, Bagaimana dengan yang Lain?

"Pas pagi-pagi ketemu. Saya habis mulung, abis itu mobil Bu mensos dengan polisi, ditanya 'kamu mau kemana?', 'mau pulang bu', kata saya," ucap Faisal di lokasi, Kamis (7/1/2021).

Alih-alih beralasan mau pulang, Faisal malah diminta Risma untuk menuju Kantor Kementerian Sosial di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

"Habis itu ditanya, 'terus mau naik apa? Ke kementrian lah dulu, mau naik apa? Bajai ya?'. Saya bilang naik Bajai saja," ujarnya.

Kemudian seorang staf Risma memanggil sopir bajaj dan kemudian memberinya uang untuk mengantarkan Faisal ke Kantor Kemensos.

Baca juga: Tinggal di Gubuk Reot Sambil Merawat Anak yang Lumpuh, Regina Mendapat Rumah dari Presiden Jokowi

Setelah sampai, ia kemudian dilakukan didata sebelum ditempatkan ke BRSEGP.

"Ada supir bajai dateng trus dikasih uang entah berapa untuk supir bajai. Terus dibawa ke Kementrian Sosial, abis dibawa langsung di data, dikasih makan dulu, langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.

PPKS yang telah 3 tahun di Jakarta Pusat itu, berharap bisa dibina agar memiliki keterampilan agar bisa bekerja dan tak kembali ke jalanan. 

Cerita Pemulung

Ada cerita mengharukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bertemu pemulung di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Nama pemulung itu adalah Faisal Tanjung (43).

Dia merupakan salah satu dari 22 pemulung atau disebut Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ditempatkan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Bekasi Timur.

Faisal menceritakan saat dijangkau Risma di kawasan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kala itu, meski Faisal tak memiliki rumah, ia mengaku hendak pulang ke kediamannya saat ditanya Risma.

"Pas pagi-pagi ketemu. Saya habis mulung, abis itu mobil Bu mensos dengan polisi, ditanya 'kamu mau kemana?', 'mau pulang bu', kata saya," ucap Faisal di lokasi, Kamis (7/1/2021).

Alih-alih beralasan mau pulang, Faisal malah diminta Risma untuk menuju Kantor Kementerian Sosial di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

"Habis itu ditanya, 'terus mau naik apa? Ke kementrian lah dulu, mau naik apa? Bajai ya?'. Saya bilang naik Bajai saja," ujarnya.

Kemudian seorang staf Risma memanggil sopir bajaj dan kemudian memberinya uang untuk mengantarkan Faisal ke Kantor Kemensos.

Setelah sampai, ia kemudian dilakukan didata sebelum ditempatkan ke BRSEGP.

"Ada supir bajai dateng trus dikasih uang entah berapa untuk supir bajai. Terus dibawa ke Kementrian Sosial, abis dibawa langsung di data, dikasih makan dulu, langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.

PPKS yang telah 3 tahun di Jakarta Pusat itu, berharap bisa dibina agar memiliki keterampilan agar bisa bekerja dan tak kembali ke jalanan. 

Sejak dilantik pada 28 Desember 2020 lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini gencar berkeliling Jakarta mencari para pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Setelah lebih dari seminggu menjabat, Risma telah menjaring sebanyak 22 PPKS di Jakarta yang ditempatkan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelangdangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Bekasi Timur.

"Ada 22 PPKS dari sejak tanggal, beliau dilantik hari pertama kerja sampai dengan hari ini. Semuanya dari wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BRSEGP Pangudi Luhur, Kokom Komalawati di lokasi, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Tunawisma yang Ditemui Risma Disebut Punya Usaha, Roy Suryo Tertawa Jahat: Dasar Syantik, Syantik

Mereka yang baru siang tadi diantarkan ke BRSEGP, nantinya akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan untuk membekali diri mereka.

"Kegiatannya ada kewirausahaan, ada bermacam-macam yang sudah berjalan selama ini, ada keterampilannya, menjahit kemudian ternak lele," ucapnya.

Baca juga: #RismaRatuDrama Terus Diperbincangkan setelah Warganet Beberkan Sosok Tunawisma yang Ditemui Risma

Terdapat pula pelatihan pemilahan sampah, tanaman hodroponik beserta pembuatan pupuk kompos dan menanam tumbuhan.

Pihaknya juga akan melakukan monitoring terkait kondisi psikologis, mental dan kesehatan PPKS selama ditempatkan di BRSEGP.

Tuai kritik

Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di wilayah Sudirman-Thamrin menjadi perbincangan publik di sosial media.

Pasalnya, dalam blusukan ke jantung Kota Jakarta itu Risma menemui Tunawisma. 

Risma pada Senin (4/1/2021) pagi menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Ia pun bertemu dengan tiga tunawisma.

Sejak blusukan Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak ditemui, Rabu (6/1/2020).

Setelah aksi blusukan Mensos Risma blusukan menemui tunawisma di beberapa ruas jalan di Jakarta, sejumlah tunawisma mulai marak terlihat di jalanan Ibu Kota.

Baca juga: Polda Metro Kembali Periksa Rizal Kobar sebagai Penanggung Jawab Aksi 1812

Pantauan Wartakotalive.com, di Jalan Salemba hingga jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, beberapa gerobak berhenti di pinggir jalan.

Ada pula tunawisma yang hanya duduk sambil membawa karung.

Meski tidak bergerombol, para tunawisma muda ditemukan di sejumlah ruas jalan tersebut.

Beberapa dari mereka ada membawa gerobak dengan muatan kardus-kardus di dalam gerobak itu.

Baca juga: Warganet Curigai Temuan Tunawisma saat Risma Blusukan di Kawasan Sudirman, Pemprov Diminta Buka CCTV

Sejak blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab dengan sapaan Bu Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma mulai marak ditemui di Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

Tak hanya di ruas jalan Kramat Raya dan Salemba, para tunawisma juga terlihat di sekitar Gereja Katedral, Sawah Besar.

Ada sekitaran lima orang tunawisma yang duduk di trotoar, ada beberapa dari mereka juga membawa gerobak.

Menyikapi hal itu, Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin tak menampik soal keberadaan tunawisma di Jakarta Pusat.

Ia bahkan membenarkan jika kini fenomena tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak beberapa akhir minggu ini.

Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Ada Sanksi Berat Bagi Warga yang Menolak Vaksin Covid-19

Sejak blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab dengan sapaan Bu Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma mulai marak ditemui di Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

"Kita tidak tahu ada apa ini, tiba-tiba banyak kan. Jadi tanda tanya juga. Jadi pertanyaan juga," ungkapnya Ngapuli Parangin-angin, Rabu (6/1/2021).

Ngapuli tak bisa menuding maraknya fenomena tunawisma, dampak dari blusukan Mensos Risma.

Apalagi dalam blusukan itu Risma menjanjikan tempat penampungan bagi para tunawisma.

"Ini agak curiga apakah informasi seperti itu orang yang dari luar Jakarta pada datang ke Jakarta sama kayak Lebaran," katanya.

Baca juga: Beredar Pesan Vaksin Sinovac Mengandung Jaringan Kera Hijau Afrika, Begini Penjelasan Prof Zubairi

Sejak blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab dengan sapaan Bu Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma mulai marak ditemui di Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

PMKS juga bermunculan di kawasan Sudirman-Thamrin pada Rabu hari ini.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) duduk di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021). Sejumlah PMKS di Jakarta kembali berkeliaran (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) duduk di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021). Sejumlah PMKS di Jakarta kembali berkeliaran (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Seorang tunawisma berjalan di Jalur Pedestrian Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021). Tunawisma disepanjang jalan Sudirman kembali berkeliaran. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Koordinasi dengan Satpol PP

Meski begitu, Sudin Sosial Jakarta Pusat kini tengah berkoordinasi dengan Satpol PP.

Koordinasi itu untuk melakukan penyisiran wilayah secara rutin.

Bahkan tadi malam pihaknya juga melakukan penjangkauan terhadap 29 Tunawisma.

Ngapuli, tak dapat memastikan apakah para Tunawisma tersebut datang dari luar Jakarta atau telah dikoordinir oleh oknum.

Saat ini pihaknya masih melakukan assesment kepada para tunawisma yang sempat dijangkau tadi malam.

"Saya ngak berani ngomong sebelum lakukan assesment. Karena kita masih telusuri nanti hasil assesmentnya pasti ke baca, kenapa mereka dan ada apa. Saat ini belum bisa simpulkan," ucapnya.

Warganet minta Pemprov buka rekaman CCTV

Temuan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang oleh para 'pembencinya'.

Baca juga: Komnas HAM Kantongi Kronologi Penembakan 6 Laskar FPI, Diumumkan Paling Lambat Pekan Depan

Anies Baswedan dianggap tidak bisa menangani masalah gelandangan dan pengemis, apalagi ditemukan di kawasan sentral seperti Sudirman-Thamrin.

Meski demikian, sebagian pihak mempertanyakan temuan tersebut.

Hingga frasa #Sudirman menjadi trending topik Twitter sepanjang Selasa (5/1/2021).

Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman-Thamrin mengaku tidak pernah menjumpai adanya gelandangan yang mondar-mandir di kawasan Sudirman.

Baca juga: BEM UI Diserang di Sosmed, Dituding Bela FPI usai Kritik Pembubaran Ormas Tanpa Proses Peradilan

"Bang @aniesbaswedan dan @SatpolPP_DKI selama sy 8 th kerja di daerah sudirman thamrin ngga pernah ketemu tunawisma besok besok kalau ada tunawisma yang tiba tiba ada di daerah utama, tangkap aja! Tuman! Supervisornya juga tangkap aja," tulis akun kusumawardhana.

"Jangan ngelawak lah .. anak baru bikin lucuk lucukan di jkt. Gembel masuk scbd atau mega kuningan aja bisa diparanin satpam.. ini kok sudirman/thamrin? Ngelawaknya parah bro @KemensosRI?" tulis iamJackthe.

Sejumlah warganet curiga temuan itu digunakan untuk mendiskeditkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,

Baca juga: Sudah Didistribusikan, Vaksin Sinovac Ternyata Belum Dapat Izin dari BPOM dan Sertifikasi MUI

Lantaran ragu pada temuan Risma,  sejumlah netizen meminta Gubernur Anies Baswedan agar membuka CCTV yang berada di sepanjang jalan tersebut untuk mengungkap darimana asalnya gelandangan tersebut.

Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin kan hampir semuanya bisa dipantau lewat CCTV. Coba dicek aja itu tunawisma datangnya darimana, dan bandingkan aja hari-hari sebelumnya ada gak mereka di sana,” kata @AlasBanjaran.

Juru bicara Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Enggal Pramesti melalui juga mendesak agar Pemprov DKI membuka CCTV untuk menjawab keraguan publik.

Wan @aniesbaswedan CCTV Jalan Sudirman dong. Gw mulai curiga nih,” tulis @EnggalPMT

Baca juga: Mabes Polri Belum Bisa Simpulkan Hasil Penyelidikan Tragedi KM 50 yang Tewaskan 6 Laskar FPI

Tanggapan Pemprov DKI

Sementara itu, menanggapi temuan Risma, Kasudin Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin heran dengan temuan Tunawisma di kawasan Sudirman.

"Saya juga nggak tahu kok tiba-tiba ada di sana. Selama ini kan tim kita dan Pol PP juga mobile. Kalau menurut analisis kita, itu orang sekitar, rumahnya sekitar situ. Pas banget dia keluar, sekitar situ (Karet)," kata Ngapuli 

Ngapuli menyebut pihaknya kerap melakukan patroli setiap hari, tapi tidak pernah menemukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin

"Selama ini juga nggak ada kan. Jadi namanya menteri pas lewat, dia keluar. Kalau menetap, kita sudah selamatkan dari awal-awal. Tim kita juga lagi sisir, nggak ketemu ketemu juga, karena Pak Wagub juga sudah nanya kenapa ada di sana. Kita juga bingung, kan," katanya.

"Tim kita kan ada mobile setiap hari, ada P3S, Pol PP juga mobile, pagi-sore. Nggak mungkin nemu gitu dibiarin, apalagi tim sosial. Kalau pas kita lihat, kita selamatkan," imbuh Ngapuli.

 
 
 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sang Pemilik Tak Terima Toko Posternya disebut Warganet Milik Pemulung yang Ditemui Risma", Penulis : Wahyu Adityo Prodjo

(abs)

Berita Terkini