Berita Jakarta

Kompolnas Surati Kapolda Metro soal Penyelidikan Kebakaran Hotel F2 Melawai yang Tewaskan 3 Orang

Poengky menyebut jika penyidik sudah menganggap cukup mengumpulkan bukti2 di TKP, maka police line bisa dibuka.

|
Editor: Feryanto Hadi
Ist
Penampakan Hotel F2 Melawai. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengaku tidak tahu siapa yang membuka garis polisi hotel tersebut 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta agar aparat dari Polres Metro Jakarta selatan bersikap profesional dan transparan dalam menangani kasus kebakaran Hotel F2 Melawai beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, kebakaran terjadi di F2 Hotel pada Kamis (17/8) sekitar pukul 23.50 WIB. Terdapat tiga korban ditemukan tewas dalam kamar yang tidak berventilasi.

Namun, hingga beberapa bulan berselang, belum ada kabar dari pihak kepolisian mengenai kelanjutan penyelidikan kasus tersebut.

Bahkan, saat ini, police line dihotel tersebut sudah dibuka dan hotel diduga kembali beroperasi 

"Terkait hasil lidik sidik yang belum ada updatenya kepada publik, kami berharap Polres Jakarta Selatan dapat memberikan update penanganan kasusnya secara berkala agar masyarakat dapat mengetahui bahwa penyidik profesional dan transparan dalam melakukan lidik sidik," ungkap Poengy kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti (Kompas.com)

Baca juga: Kompolnas Pantau Dugaan Penadahan Illegal Logging di Karimunjawa

Terkait police line yang sudah dibuka, Poengky menyebut jika penyidik sudah menganggap cukup mengumpulkan bukti2 di TKP, maka police line bisa dibuka.

"Kami juga akan mengklarifikasi apakah benar police line sudah dibuka penyidik," ujarnya

Di sisi lain, demi mengawal kinerja penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, Poengky akan meminta klarifikasi kepada Kapolda Metro Jaya mengingat peristiwa tersebut sudah terjadi beberapa bulan lalu dan belum ada titik terang terkait proses penyelidikannya

"Kami akan mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Metro Jaya untuk mengetahui sejauh mana hasil lidik sidik kasus kebakaran tersebut," ujarnya

Baca juga: Hasil Penyidikan Belum Dibuka, Police Line di Hotel F2 Melawai Hilang, AKBP Bintoro: Saya Nggak Tahu

Meski garis polisi tersebut telah dicopot, namun F2 Hotel dipastikan belum memiliki izin operasi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP) Jakarta Selatan Indarini Ekaningtiyas.

Ia mengatakan, hotel tersebut belum memiliki izin operasi.

"Berdasarkan pengecekan pada database IMB Manual Elektronik, SIMBG dan SLF, pada lokasi yang dimaksud tidak tercatat memiliki izin di UPPMPTSP (Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Jakarta Selatan," kata Indarini.

Citra Hotel F2 Melawai di Mata Warga

Hotel F2 di Kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang sempat alami kebakaran, Jumat (18/8/2023), diduga kerap dijadikan tempat esek-esek.

Hal tersebut, disampaikan oleh seorang warga yang diwawancarai di lokasi, berinisal I.

"Iya (tempat esek-esek). Buat mesum doang," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Kebakaran Hotel F2 Tewaskan 3 Orang, Owner Sedang Bicarakan Dana Santunan untuk Keluarga Korban

Selain itu, I juga mengatakan hotel tersebut kerap disewakan dengan durasi tiga jam.

Sehingga, biaya sewa satu kamar di Hotel F2 terbilang murah, yakni dibanderol seharga Rp 100.000.

"Setahu saya Rp 100.000 itu per tiga jam. Namanya buat 'ngecas' doang, jadi harganya enggak mahal-mahal amat," ungkapnya.

Tak hanya itu, praktik prostitusi di hotel tersebut lanjut I, sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: HUT ke-78 RI Berduka, Kebakaran Hebat Landa Hotel Bintang 3 di Melawai, Tiga Orang Tewas Sesak Napas

Bahkan, hal tersebut sudah marak dilakukan, sebelum namanya berganti menjadi "F2 Hotel"

"Dulu nama hotelnya G20 Hotel. Baru ganti tahun ini, dari dulu memang sudah biasa dipakai untuk itu (esek-esek)," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Hotel F2 di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus dilahap api, pada Jumat (18/8/2023) dini hari.

Atas insiden tersebut, sebanyak tiga orang meninggal dunia. Satu di antara tiga korban tersebut, masih belum teridentifikasi.

"Korban meninggal dunia inisial N, perempuan usia 25 tahun, lalu M kelahiran 81 lelaki, usia sekitar 42 tahun, sedangkan 1 perempuan belum ada identitasnya, sekitar 24 tahun," kata Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno pada wartawan, Jumat (18/8/2023).

Disampaikan Roseno, pada saat kebakaran melanda hotel F2, terdapat enam orang yang sempat terjebak di dalam hotel.

Namun, tiga orang berhasil menyelamatkan diri, dan langsung dilarikan ke RSPP, serta RS Fatmawati

Sementara itu, korban yang meninggal, telah dibawa ke RS Fatmawati guna dilakukan visum.

"Keluarga korban meninggal masih dihubungi. Mereka (korban) sebagai tamu," ujar Tribuana.

Dia menyampaikan, tiga korban tewas tersebut bukan merupakan warga Jakarta, sehingga polisi masih mendalami alamat korban.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved