Berita Nasional

Bunga Utang Negara Bengkak Rp 497,32 T, Musni Umar: Sudah Begitu Masih Boros Buat Proyek Mercusuar

Musni Umar Soroti Bengkaknya Bunga Utang Negara yang Mencapai Rp497,32 Triliun: Ini Belum Termasuk Cicilan Utang, Sudah Begitu Masih Boros

Editor: Dwi Rizki
Dok Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Resmikan Tol Cisumdawu, Jawa Barat pada Selasa (11/7/2023) 

Jumlahnya meningkat sebesar 2,8 persen dibandingkan tahun 2022. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Dirinya menjabarkan posisi utang luar negeri RI pada kuartal II-2023 sebesar 396,3 miliar dollar AS.

Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi kuartal pertama 2023 sebesar 403,2 miliar dollar AS.

"Dengan perkembangan tersebut, utang luar negeri Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy)," ujar dia dikutip dari Kompas.com pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Rekening Panji Gumilang Bernilai Ratusan Miliar Akan Disita Polisi, Masih Ada yang Bakal Bela?

Baca juga: Momen Ketika Prabowo Disambut Riuh Gemuruh Tamu Undangan Upacara 17 Agustus 2023 di Istana Negara

Lebih lanjut Erwin menjabarkan, ULN RI terdiri dari ULN pemerintah sebesar 192,5 miliar dollar AS dan ULN swasta sebesar 199,7 miliar dollar AS.

Jika dilihat lebih rinci, utang luar negeri pemerintah menyusut dibanding kuartal pertama sebesar 194 miliar dollar AS.

Meski demikian, jika dilihat secara tahunan utang luar negeri pemerintah meningkat 2,8 persen.

Penurunan posisi utang luar negeri pemerintah secara kuartalan disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo.

Di sisi lain, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat.

"Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN pemerintah terus diarahkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas," tutur Erwin.

Bank sentral menilai, posisi utang luar negeri pemerintah masih terjaga. Hal ini terfeleksikan dari pangsa ULN tenor jangka panjang yang mencapai 99,8 persen total ULN pemerintah.

Baca juga: Jokowi Target APBN 2024 Defisit Rp522,8 T, Said Didu: Tetap Semangat Menambah Utang di Akhir Jabatan

Baca juga: Patung Soekarno Senilai Rp10 Triliun Dibangun Tahun Depan, Said Didu: Uang Rakyat Dihambur-hamburkan

Sementara itu, posisi ULN swasta pada kuartal II-2023 menyusut dari kuartal sebelumnya sebesar 199,7 miliar dollar AS. Secara tahunan, ULN swasta juga menyusut, yakni sebesar 5,6 persen.

Posisi utang luar negeri swasta juga dinilai masih terjaga.

Tercatat ULN swasta juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4 persen terhadap total ULN swasta.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved