Berita Nasional

Reaksi Prabowo Subianto Soal Kerugian Kereta Cepat Hingga Rp1,6 Triliun

Presiden RI Prabowo Subianto buka suara soal kereta cepat Whoosh yang rugi hingga Rp1,6 triliun.

Editor: Desy Selviany
Istimewa
KERETA CEPAT WHOOSH - Kereta Cepat Whoosh. Mulai 1 Februari 2025, Jadwal Whoosh Paling Awal Beroperasi Pkl 07.35 WIB Setiap Hari Minggu. (PT KCIC) 

WARTAKOTALIVE.COM - Presiden RI Prabowo Subianto buka suara soal kereta cepat Whoosh yang rugi hingga Rp1,6 triliun. 

Diketahui Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dirilis di situs resmi PT KAI, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), induk konsorsium Indonesia dalam proyek ini, mencatat kerugian hingga Rp 4,195 triliun sepanjang tahun 2024. 

Situasi belum juga membaik di tahun berjalan. 

Hanya dalam paruh pertama 2025, PSBI kembali menanggung rugi sebesar Rp 1,625 triliun.

Terkait hal itu, Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan reaksi Presiden terkait dengan kereta cepat yang merugi. 

Kata Prasetyo, Prabowo Subianto memang tidak membahas kerugian Whoosh pada rapat kabinet Minggu (12/10/2025). 

Namun sebelumnya, Prabowo Subianto sudah pernah memberikan arahan bahwa pemerintah hingga saat ini belum terpikir untuk menanggung kerugian Whoosh menggunakan APBN. 

Sehingga kata Prasetyo, pemerintah masih mendorong PT KAI agar mencari skema lain untuk bisa menutup kerugian Whoosh

Terlebih kata Prasetyo, selama dua tahun beroperasi, Whoosh dianggap sangat membantu mobilitas masyarakat untuk ke Jakarta-Bandung dan sebaliknya.

“Untuk dicari skema agar beban keuangannya bisa dicarikan jalan keluar. Karena faktanya Whoosh jadi modal transportasi yang sangat membantu aktivitas seluruh masyarakat dari Jakarta-Bandung sebaliknya,” ucap Prasetyo. 

Bahkan kata Prasetyo, Presiden berharap apabila pengelolaan keuangan Whoosh sudah baik maka hal ini akan dikembangkan hingga Surabaya. 

Baca juga: Tegas! Menkeu Purbaya “Ogah” Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Rp 116 Triliun dari APBN

“Justru kita pengen itu berkembang, kita berpikir agar bisa Jakarta ke Surabaya,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak menanggung utang proyek KCJB. 

KCIC yang merupakan anak usaha KAI, menurut Purbaya, berada di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Karena itu, tanggung jawab penyelesaian utang berada di tangan Danantara. 

"Kan KCIC di bawah Danantara ya, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri," ujar Purbaya saat media briefing di Sentul, Bogor, dikutip pada Sabtu (11/10/2025).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved