Berita Nasional

Jawab Dua Tantangan Energi Dunia, Kilang Pertamina Beberkan Lima Pencapaian Strategis

Jawab Dua Tantangan Energi Dunia, Kilang Pertamina Beberkan Lima Pencapaian Strategis

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
BBM - Ilustrasi. Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman menegaskan komitmen KPI sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, dalam menjalankan peran strategisnya untuk mendukung transisi energi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA  Dunia saat ini menghadapi dua tantangan utama terkait energi. Pertama, memastikan ketahanan energi untuk pertumbuhan ekonomi.

Tantangan kedua, mempercepat transisi energi menuju energi yang rendah karbon dan berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, dalam forum ASIA-TECH 2025.

"Ini adalah tantangan yang membutuhkan keseimbangan, visi, dan yang terutama kemitraan," ungkap Taufik dalam siaran tertulis pada Senin (13/10/2025).

Dalam forum tersebut, Taufik menegaskan komitmen KPI sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, dalam menjalankan peran strategisnya untuk mendukung transisi energi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Hal itu lalu diperkuat dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. 

Baca juga: Petugas Razia Pengemis dan Gelandangan di Gambir Jakpus, Ada Warga Jawa Barat

Menurut Taufik, kondisi ini mengharuskan KPI tak hanya memperkuat kapasitas kilang dan petrokimia, tapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip dekarbonisasi, bahan bakar terbarukan, dan ekonomi sirkular ke dalam strategi energi nasional.

"KPI memiliki misi yang jelas yaitu memastikan ketahanan energi nasional, sekaligus menjadi pionir menuju bahan bakar berkelanjutan di Asia Tenggara," tegasnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, KPI telah menorehkan sejumlah pencapaian strategis.

“Pertama, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas, tetapi juga untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih yang memenuhi standar setara Euro 5," kata Taufik. 

Selanjutnya, Taufik juga menyebut pengembangan Green Refinery dan pengembangan Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) di Cilacap berbasis minyak jelantah, serta Hydrotreated Vegetables Oil (HVO), bahan bakar diesel berbasis minyak sawit.

Hal ini memposisikan Indonesia sebagai salah satu pelopor energi hijau di kawasan Asia Tenggara.

Pencapaian strategis lainnya terkait dengan digital dan operational excellence. “Hal ini terkait dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk predictive maintenance dan efisiensi energi agar operasi lebih kompetitif dan rendah emisi,” jelas Taufik.

Taufik mengungkapkan pencapaian strategis berikutnya terkait dengan regional collaboration, dimana KPI melakukan penguatan kemitraan dengan mitra teknologi, investor, dan NOC kawasan untuk inovasi katalis, fleksibilitas feedstock, serta rantai pasok yang tangguh.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sektor hilir migas dalam strategi menuju ketahanan energi dan masa depan rendah karbon.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved