Berita Nasional
Jokowi Dikritik usai Panggil Enam Pimpinan Parpol di Istana, Hasto Membela:Tidak Bicara soal Politik
Hasto menyebut, sesuai yang disampaikan Ketum PDIP Megawati, pada pertemuan tersebut, membahas tantangan yang dihadapi Indonesia ke depannya.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
"Laksnakana saja di kantor salah satu parpol, atau di rumah pribadi ketum umum salah satu parpol pro-Jokowi itu."
Asyari mengaku paham mengapa Jokowi melaksanakan pertemuan partisan itu di Istana.
Sebab, di tempat lain akan kelihatan tidak bergengsi, tidak ada wibawa. Tidak ‘presidential’.
"Jadi, pertemuan partisan seperti malam tadi itu di Istana Negara, jelas penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Dan terkesan Jokowi ingin menunjukkan kepada para ketum partai itu bahwa dia mengumpulkan mereka di bawah pengaruh kekuasaan Presiden, bukan pengaruh Jokowi pribadi," imbuhnya
Sekarang, Asyari menyebut, rakyat bisa melihat dengan jelas sikap dan tindak-tanduk Jokowi.
"Dan sikap seperti inilah yang ingin dia lanjutkan lewat Ganjar Pranowo. Tentu ini sangat berbahaya. Dia akan melanjutkan cara-cara memecah belah bangsa," ungkapnya
"Praktik-pratik seperti inilah yang, insyaAllah, akan dihentikan oleh Anies Baswedan ketika beliau kelak duduk di kursi presiden. Anies tidak akan melakukan ini. Dia akan memberikan teladan terbaik dalam berbangsa, bernegara, dan berdemokrasi," tandas Asyari.
Jokowi minta ketum parpol kompak
Presiden Jokowi meminta seluruh partai pendukung pemerintah harus tetap kompak meski jelang Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat sambangi Istana Kepresidenan pada Selasa (2/5/2023) malam seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui Presiden mengundang enam Ketua Umum Partai koalisi ke Istana Kepresidenan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto; Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri; dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Pada pertemuan tersebut, Prabowo Subianto, mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan para petinggi partai tersebut tidak membahas politik.
Prabowo mengatakan, Presiden Jokowi hanya memberi pesan untuk tetap rukun dan kompak demi kepentingan negara.
Baca juga: Nasib Belum Jelas, Cak Imin Ingin Temui SBY dan AHY di Cikeas Malam ini
"Secara praktis tidak," ucapnya.
"Titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak demi kepentingan negara, intinya itu," jelas Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan bahwa Jokowi menyampaikan Indonesia sangat bisa menjadi negara terbesar keempat di dunia apabila pintar mengelola hal tersebut.
Sebab saat ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah sangat maju.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam lebih, yakni mulai pukul 19.00-21.30 WIB.
| Haidar Alwi Ingatkan Tanggung Jawab Moral Tokoh di Ruang Publik Saat Kritik Polri |
|
|---|
| Koalisi Masyarakat Sipil Kritik RUU KKS, Wahyudi: Makar di Ruang Siber Kena 20 Tahun Penjara |
|
|---|
| Rakyat Cemas Utang Negara Tembus Rp 9.138 T, Purbaya: Ke Depan Kita akan Kontrol |
|
|---|
| Presiden Prabowo Dapat Ribuan Kartu Pos Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel |
|
|---|
| Dorong UMKM Naik Kelas, Bramantyo Suwondo Ajak Pelaku UMKM Wonosobo Kuasai Digital Marketing |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.