Polisi Tembak Polisi
Kamaruddin Simanjuntak: Putri Candrawathi Pimpin Gladi Resik Pembunuhan Brigadir J di Magelang
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi memimpin gladi resik pembunuhan Brigadir J di Magelang
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Lalu menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo berbicara dengan ajudan dan ART di luar rumah yaknI Romer, Daden dan lainnya.
"Kemudian, gak lama baru keluarlah si PC. Pakai baju yang menurut ukuran dia seksi. Yaitu yang kelihatan pahanya. Memakai baju piyama yang kehijau-hijauan," kata Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin alasan Putri Candrawathi mengenakan pakaian itu, agar seakan-akan membuat nafsu Brigadir J sehingga ia dilecehkan seperti skenario yang disusun.
"Jadi yang mau saya katakan adalah PC ini bagian dari perencana atau otak daripada perencana. Perencanaan pembunuhan melenyapkan Yosua," kata Kamaruddin.
Baca juga: Bharada E Menangis Saat Dituntut 12 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
"Dan dia sudah melakoni mulai dari mengajak Yosua ke Magelang, kemudian memberi uang Rp5 juta dan dompet pedro, semua untuk mengelabui seolah-olah dia tidak terlibat, juga tanggal 3 dan 4 memotret Yosua sedang menyetrika," ujar Kamaruddin.
Juga termasuk menyuruh Ricky Rizal dan Bharada ke sekolah anaknya di Magelang.
"Di sini yang tidak tahu soal rencana adalah Bharada E. Karena Putri menelepon Bharada E, padahal selama ini Bharada E tidak pernah ditelepon Putri," katanya.
Sementara Bripka Ricky Rizal kata Kamaruddin jelas mengetahui rencana karena saat kembali ke rumah di Magelang justru melucuti senjata Brigadir Yosua, bukan pisau Kuat Maruf.
"Kemudian PC mengajak Ricky Rizal dan Kuat Maruf dari Magelang ke Saguling dan Duren Tiga," kata Kamaruddin.
"Termasuk katanya mau isoman di Duren Tiga, padahal untuk mengeksekusi Yosua. Kalau benar mau isoman, kenapa mbak Susi gak diajak. Ini kan janggal," kata Kamaruddin.
Untuk tukang somay yang dimaksud Kamaruddin di Duren Tiga, adalah orang yang berperan atau berpura-pura menjadi tukang somay untuk mengontrol situasi.
"Jadi berperan sebagai tukang somay. Kemudian ada yang berperan menyalakan petasan di lapangan," kata Kamaruddin.
Laku setelah terjadi penembakan, kata Kamaruddin, Ferdy Sambo keluar rumah seorang diri.
"Tidak lama kemudian disusul PC, dari video yang saya lihat. Jadi tidak benar Ferdy Sambo memeluk PC dan membawa keluar rumah," kata Kamaruddin.
"Lalu ada yang membukakan pintu mobil hitam untuk PC naik. Kemudian ada yang berlari ke arah ujung untuk memastikan tidak ada yang melihat dan setelah dirasa aman barulah mobil yang membawa PC ini bergerak pelan-pelan, kembali ke Saguling," kata Kamaruddin.
Baca juga: PBHM: Bharada E Dituntut 12 Tahun Bui, Putri Candrawathi Cuma 8 Tahun, Hukum Indonesia Sakit
Kamaruddin Simanjuntak
kamaruddin
polisi tembak polisi
Brigadir J
Brigadir Yosua
pembunuhan Brigadir J
Magelang
Putri Candrawathi
Ferdy Sambo
gladi resik
Bharada E
AKP Dadang Iskandar Dipecat Tidak Hormat, Tak Dapat Pensiun, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Buntut Polisi Tembak Polisi, Polri Evaluasi Soal Senjata Api Dipimpin Irwasum Irjen Dedi Prasetyo |
![]() |
---|
AKP Dadang Iskandar Resmi Dipecat, Irwasum Tegaskan Komitmen Polri Tidak Toleransi |
![]() |
---|
Raut Wajah AKP Dadang Iskandar Usai Resmi Dipecat Dalam Sidang Etik di Mabes Polri |
![]() |
---|
Mantan Kabareskrim Ungkap Dugaan Alasan Penembakan AKP Dadang, Ada Unsur Ketidakpercayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.