Virus Corona

Begini Persiapan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Hadapi Puncak Kasus Omicron BA.4-BA.5

Puncak kasus Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada minggu kedua Juli 2022.

Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Kepala Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan segala macam keperluan untuk mengantisipasi lonjakan pasien. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Puncak kasus Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada minggu kedua Juli 2022.

Kepala Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan segala macam keperluan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

"Untuk Wisma Atlet ke depan kita tetap standby sampai ada perintah lebih lanjut, untuk menghadapi jika terjadi lonjakan pasien, yang kita siapkan adalah personel," kata Mintoro kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Parpol Sudah Bisa Gunakan Sipol KPU Mulai 24 Juni 2022

Mintoro menyebut, RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan melakukan persiapan khusus terkait hal itu.

"Nanti kalau pasiennya 100, kita sudah punya berapa tenaga kesehatan, relawan yang harus kita siapkan."

"Kalau naik lagi jadi 200, kita siapkan lagi, semuanya sudah disiapkan sesuai kontijensi yang ada," ungkapnya.

Baca juga: Surya Paloh Bakal Putuskan Anies Baswedan, Andika Perkasa, Atau Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024

Selanjutnya, kata Mintoro, persiapan khusus yang dilakukan pihaknya adalah ketersediaan alat medis hingga obat-obatan agar pasien bisa tertangani dengan baik.

"Kita siapkan peralatan medis, sampai saat ini oksigen kita cukup, ventilator kita juga cukup."

"Di samping itu kita obat-obatan habis pakai juga kita masih mumpuni semua, di samping itu pemeriksaan masih cukup," jelasnya.

Baca juga: Masuk Rekomendasi NasDem Jadi Capres, Nasib Andika Perkasa Diprediksi Seperti Gatot Nurmantyo

Ketiga, lanjut Mintoro, akomodasi pasien juga diutamakan agar tidak ada pasien yang tidak tertampung saat terjadinya lonjakan.

"Sementara ini kita siapkan di tower 5 dan 6, selanjutnya kalau memang jumlahnya (pasien) sangat banyak sekali, kita siapkan di tower 4,5,6, dan 7.

"Jadi semuanya disesuaikan dengan kontijensi yang ada," paparnya.

Hingga kini, RSDC Wisma Atlet Kemayoran belum menerima pasien Covid-19 Omicorn BA.4 dan BA.5.

Minggu Kedua Atau Ketiga Juli 2022

Puncak kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, diprediksi terjadi satu bulan setelah kasus pertama.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, minggu kedua dan ketiga Juli akan menjadi puncak penyebaran subvarian tersebut.

"Di minggu kedua Juli atau minggu ketiga Juli, kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5," kata Budi saat konferensi pers virtual, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Bagikan Bonus Atlet SEA Games 2021, Jokowi: Kirim Enggak Usah Banyak-banyak, tapi Hasilnya Meningkat

Mantan wamen BUMN ini mengatakan, puncak kasus subvarian ini tidak akan tinggi seperti kasus Delta

"Semua negara sudah siap-siap ada gelombang berikutnya."

"Kalau memang benar-benar masyarakat kita siap, termasuk dengan sistemnya yang baik, kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi."

Baca juga: Boyamin Saiman Ungkap Perbandingan Gaji Jaksa Agung dan Pimpinan KPK, Selisih Rp65 Juta

"Dan ditambah dengan adanya booster, tentu daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan enam bulan lagi sampai Bulan Februari Maret tahun depan," ungkap Budi.

Kasus pertama BA.4 dan BA.5 di Indonesia teridentifikasi pada 9 Juni 2022.

Dilaporkan ada empat kasus, yang terdiri dari satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif B4.5 di Bali.

Baca juga: Peluang Tiga Periode Sangat Kecil, Projo Usul Jabatan Jokowi Ditambah Jadi Dua Setengah Tahun

HIngga 13 Juni 2022, ada delapan kasus BA.4.dan BA.5 di Indonesia. Rinciannya, tiga kasus impor dan lima transmisi lokal.

"Tiga di antaranya adalah imported case kedatangan luar negeri dari Mauritius, Amerika, dan Brazil, sebagai delegasi pertemuan di Bali."

"Dan sisanya yang lima adalah kasus transmisi lokal di Jakarta (satu terdeteksi di Bali tapi yang bersangkutan adalah tenaga media yang datang dari Jakarta)."

"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," terang Budi. (Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved