Berita Nasional
Dikomandoi Slamet Maarif, PA 212 Kepung Kantor Kemenag, Desak Yaqut Minta Maaf dan Bertaubat
Slamet menambahkan, meminta maaf bukan hal yang merendahkan diri seseorang, karena permohonan maaf itu hal yang mulia.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SAWAH BESAR - Unjuk rasa yang berlangsung di gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (4/3/2022), dihadiri Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Di Lapangan Banteng, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Slamet mengatakan, dirinya menduga bila Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menistakan dan menodakan agama islam.
Alhasil, PA 212 menggelar aksi unjuk rasa di 17 titik wilayah Indonesia dan Jakarta menjadi fokus karena langsung bersentuhan dengan Kemenag.
Baca juga: Komisaris Pelni Dede Budhyarto Ajak 7 Juta Banser Hancurkan Gerombolan Radikal yang Ganggu Gus Yaqut
"Pertama kita menuntut dan meminta dengan hormat kepada pak Menteri Agama untuk betaubat kepada Allah meminta maaf kepada umat islam," katanya.
Menurut dia, Yaqut sudah membandingkan kalimat suci dengan binatang yang bagi umat islam najis.
Oleh karenanya, ucapan itu tidak layak serta tidak patit diucapkan oleh pejabat publik apalagi dilakukan pejabat utama Kementerian Agama.
"Jadi perlu sebagai seorang muslim kita menyarankan beliau untuk bertobat kepada Allah sekaligus meminta maaf kepada umat islam," tuturnya.
Slamet menambahkan, meminta maaf bukan hal yang merendahkan diri seseorang, karena permohonan maaf itu hal yang mulia.
Baca juga: Gus Yahya Sowan ke Dudung, TNI AD Siap Latih Ansor-Banser untuk Hadapi Ancaman terhadap NKRI
Selain itu, permintaan maaf ke umat islam bukan hal yang menistakan seseorang justru akan memuliakan Yaqut.
"Kemudian yang kedua, kita juga menuntut hari ini, kepada pihak kepolisian untuk segera memproses beberapa laporan yang sudah dilaporkan oleh kawan-kawan tentang dugaan penistaan agama," tuturnya.
Ia harap, tidak ada pihak-pihak melindungi penoda agama karena PA 212 bakal mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
Baca juga: PGN dan Banser Nyaris Ricuh dengan Jamaah Pengajian Gus Nur, Anak Buah Gus Nuril: Kaki Saya Diinjak
"Oleh karenanya kami Alumni 212 akan tetap turun mengawal dan memastikan sampai kapanpun agar ini tetap harus diproses, urusan Presiden mau mecat mau memundurkan urusan Presiden bukan urusan kita," terangnya.
"Yang kita perjuangankan harus diproses secara hukum. Tidak boleh ada penoda agama di negeri ini" sambungnya.
Yaqut Diminta belajar bikin analogi
Sebelumnya, Legislator DKI Jakarta menyayangkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang seolah membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.