Minta Polisi Usut 97 Ribu ASN Fiktif, Wakil Ketua Komisi III DPR: Jelas Ada yang Tidak Beres

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku bingung.

Editor: Yaspen Martinus
instagram
Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku bingung bagaimana bisa negara mengeluarkan dana kepada 97 ribu ASN fiktif selama bertahun-tahun. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Hari Wibisana mengungkapkan adanya 97.000 PNS fiktif.

Meski begitu, pemerintah hingga saat ini masih memberikan gaji dan dana pensiun.

Fakta ini terungkap setelah BKN mendata PNS secara online pada 2014.

Baca juga: Besok Putusan Sidang Praperadilan, RJ Lino Pede Menang Lawan KPK

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku bingung.

Dirinya heran bagaimana bisa negara mengeluarkan dana ke ASN fiktif selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, Sahroni meminta Polri bersama BKN bekerja sama menelusuri hal ini.

Baca juga: Dua dari 104 Warga Cilangkap yang Terpapar Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Lockdown Lokal Hingga 2 Juni

"Ini sangat membingungkan. Bagaimana bisa hampir 100 ribu orang tidak ada wujudnya, tapi negara terus membayarkan gaji mereka selama bertahun-tahun?"

"Ini jelas ada yang tidak beres, dan saya meminta kepolisian untuk membantu BKN dalam mengusut kejadian ini," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).

Tak hanya membongkar kasusnya, Sahroni juga meminta polisi turut menelusuri ke mana larinya uang gaji kepada para PNS Fiktif tersebut.

Baca juga: Ali Kalora Sempat Berusaha Menyerahkan Diri ke Polisi, tapi MIT Poso Ancam Keselamatan Keluarganya

"Ini harus diinvestigasi secara serius, dan polisi juga harus menelusuri ke mana uang ini sampainya?"

"Mengapa bisa terus terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Jangan-jangan ada penyelewengan pidana," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengingatkan aparatur sipil negara (ASN/PNS) memperbarui data.

Baca juga: Pakai TNKB Khusus, Anggota DPR: Anggaran Kami Tanggung Sendiri, Tidak Pakai Uang Negara

Sebab, Bima menyebut selama ini ada kumpulan data ASN yang palsu.

Bahkan, Bima menyebut ada sebanyak kurang lebih 100 ribuan data PNS yang disinyalir misterius.

Baca juga: Dua Pimpinan KPK Disebut Berpihak kepada 75 Pegawai Tak Lolos TWK, 2 Ngotot, 1 Menghilang

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved