Partai Politik

Ini Alasan Mustofa Nahrawardaya Gabung Partai Ummat, Salah Satunya Susah Cari Parpol Konsisten

Mustofa menjelaskan, ada empat alasan mengapa dirinya bergabung dengan partai bentukan Amien Rais itu.

tarbiyah.net
Mustofa Nahrawardaya bergabung dengan Partai Ummat. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Mustofa Nahrawardaya memilih bergabung dengan Partai Ummat.

Mustofa menjelaskan, ada empat alasan mengapa dirinya bergabung dengan partai bentukan Amien Rais itu.

Pertama, ada kejenuhan sangat serius dalam perjuangan politik.

Baca juga: Selain Kirim Permohonan Ekstradisi, Ini yang Dilakukan Polri untuk Ciduk Jozeph Paul Zhang

Mustofa mengatakan, sangat susah mencari partai politik yang dapat konsisten membawa arah misi dan visi politik ke arah kiblat ideal.

Ujung-ujungnya, kata dia, kalah oleh kepentingan jangka pendek bernama pemilu, dan sebagian partai politik terpaksa tunduk dan menyerah pada realitas politik.

"Di mana sebuah kekuasaan bisa kuat jika semua bersatu dalam satu kamar kekuasaan."

Baca juga: Sejak 2010 Hingga 2020, KKB Lakukan 118 Kasus Kekerasan di Papua, TNI 15, Polri 13

"Padahal dalam teorinya, oposisi harus ada dalam demokrasi," kata Mustofa saat dihubungi Tribunnews, Minggu (2/5/2021).

"Tapi lihat saja, sedikit demi sedikit partai politik pada menyerah, hanya sedikit yang bertahan, selalu begitu."

"Godaan demi godaan, rayuan demi rayuan datang, menyebabkan partai politik lumpuh."

Baca juga: Bantu Satgas Nemangkawi Tumpas KKB Papua, Densus 88 Tunggu Perintah Kapolri

"Lihat, saat ini seolah tak ada partai politik penyeimbang pemerintah," imbuhnya.

Kedua, Mustofa melihat Amien Rais merupakan ikon perlawanan.

Sebagai anak muda, dia mengaku malu melihat tokoh-tokoh senior Muhammadiyah, misalnya Din Syamsuddin, Amien Rais, Anwar Abbas, Muhyidin Djunaidi, dan lainnya tetap lantang menyuarakan kebenaran melawan kezaliman.

Baca juga: Polisi Memang Temukan Pembersih WC Saat Geledah Bekas Markas FPI, tapi Tak Dijadikan Barang Bukti

"Eksistensi mereka membuat saya tidak bisa begitu-begitu saja."

"Ada semacam frekuensi yang sama di antara mereka dengan saya, dalam episentrum perjuangannya."

"Melawan ketakadilan, melawan kezalimam, dan bermimpi negeri ini adil makmur baldatun thayyibatun warabbun ghafuur," ucapnya.

Baca juga: Dua Polisi Tersangka Kasus Unlawful Killing Terhadap Anggota FPI Dapat Bantuan Hukum dari Polri

Ketiga, Mustofa menilai Partai Ummat adalah partai ideal.

Maka dari itu, dia langsung setuju gabung Partai Ummat ketika Amien Rais menelepon dirinya.

"Apalagi kami sama-sama aktif di Muhammadiyah, Pak Amien pernah Ketua Umum PP Muhammadiyah."

Baca juga: Terorisme Beda dari Kasus Pidana Biasa Jadi Alasan Polisi Tak Izinkan Munarman Dijenguk

"Dan saya sampai saat ini juga masih aktif di dalamnya. Jadi, insyaallah, ini ijtihad politik saya yang tepat," ujarnya.

Keempat, tradisi hijrah politik.

Bagi Mustofa, hijrah politik itu wajar selama tempat lama tidak bisa dipakai untuk sarana berjuang, maka harus mencari tempat baru. Tapi, tetap ada rambu-rambunya.

Baca juga: Polisi Harus Lepas Munarman Jika dalam 21 Hari Tak Bisa Buktikan Terlibat Terorisme

Selain itu, baginya ingin hijrah ke mana pun, maka tempat berkhidmat itu harus dekat dengan basis Islam, terutama Muhammadiyah.

Sebab selama ini, warga Muhammadiyah butuh saluran politik lima tahunan.

"Meski Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua parpol, namun, sangat penting memiliki saluran politik yang satu frekuensi."

Baca juga: KKB Papua Dilabeli Teroris, Densus 88 Bisa Tangkap Pendukung di Medsos Seperti Veronica Koman

"Satu visi, Pak Amien sedang menjalakan amanah ini," paparnya.

Sebelumnya, Amien Rais akhirnya mendeklarasikan Partai Ummat, Kamis (29/4/2021).

Acara tersebut ditayangkan di akun YouTube Amien Rais Official pada pukul 13.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan KKB Papua Sebagai Organisasi Teroris

Tampak dari tayangan itu, Amien Rais beserta tokoh-tokoh yang hadir menyanyikan Indonesia Raya sebagai pembuka acara.

Dalam kesempatan itu, Tribunnews melihat kehadiran dari Neno Warisman, Ridho Rahmadi, Tasniem Rais, hingga Ansufri Idrus Sambo.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila oleh Tasniem Rais, istri Ridho Rahmadi.

Selanjutnya, Amien Rais naik ke panggung dan mendeklarasikan Partai Ummat.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Melonjak Drastis Jadi 19, Jawa Nihil

“Bismillahirrahmanirrahim, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama.”

“Kami Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya insyaallah akan bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien Rais.

Dia juga menegaskan, untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan ketangguhan.

Baca juga: Kolaborasi dengan Tantri Kotak, Groovy Root Beer Ajak Pecinta Musik Ikut Groovy Ramadan Jam

“Kami sadar bahwa menggerakkan Al-Amru Bil Ma’ruf Wannahyu Anil Munkar."

"Yakni memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan serta memobilisasi Al-Amru Bil Adli Wannahyu Anil Dzulmi."

"Yakni menegakkan keadilan dan melawan kezaliman memerlukan kesabaran, ketekunan, dan ketangguhan," tuturnya.

Baca juga: Densus 88 Ciduk Munaman, Polisi Diminta Waspadai Aksi Lone Wolf Pendukung Mantan Sekum FPI

Amien Rais meyakini Partai Ummat dapat memperbaiki kehidupan nasional, terutama dalam berdemokrasi.

“Kami abdikan seluruh salat kami, seluruh ibadah kami, kehidupan kami, dan kematian kami, kami persembahkan hanya untuk Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam."

"Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin."

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: 9 Daerah di Papua, Nias, dan Maluku Tetap Bertahan

“Kami yakin seluruh mekanisme demokrasi kita dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan perbaikan kehidupan nasional."

"Sehingga kita tidak perlu cara-cara ekstra parlementer dan cara-cara ekstra konstitusional," imbuhnya.

Deklarasi lantas ditutup Amien Rais dengan takbir tiga kali dan pekik merdeka.

Berikut ini struktur kepengurusan Partai Ummat yang dibacakan dalam tayangan itu :

Majelis Syuro

Ketua: Amien Rais

Wakil Ketua I: MS Kaban

Wakil Ketua II: Thalib Sagaf Aldjufri

Sekretaris: Ansufri Idrus Sambo

Dewan Pengurus Pusat (DPP)

Ketua Umum: Ridho Rahmadi

Sekjen: Ahmad Muhajir Sodruddin

Bendahara Umum: Benny Suharto

Wakil Ketua Umum I: Agung Mozin

Wakil Ketua Umum II: Sugeng

Wakil Ketua Umum III: Chandra Tirta Wijaya. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved