Kabinet Jokowi

Fadli Zon Nilai Menteri Keuangan Sangat Patut Diganti, Puji Menteri Kesehatan dan Sandiaga Uno

Menurutnya, ada beberapa menteri yang memang patut dipuji atas kinerjanya, dan ada juga yang harus dievaluasi.

Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Fadli Zon mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah salah satu menteri yang patut dievaluasi kinerjanya, di tengah isu reshuffle. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengomentari isu reshuffle kabinet.

Menurutnya, ada beberapa menteri yang memang patut dipuji atas kinerjanya, dan ada juga yang harus dievaluasi.

Fadli Zon mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah salah satu menteri yang patut dievaluasi kinerjanya, di tengah isu reshuffle.

Baca juga: Disarankan Kemenkumham, Polisi Bakal Ajukan Permohonan Ekstradisi Jozeph Paul Zhang

"Menurut saya Kementerian Keuangan itu sangat patut dievaluasi."

"Apalagi kemarin sudah trying for help, akan meminta bimbingan dari IMF dan World Bank."

"Nah, apakah ini tanda-tanda kita mau menjadi pasien lagi untuk IMF?"

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Indonesia Sisa 8 Juta Dosis, Cuma Cukup Sampai 20 Hari Lagi

"Itu salah satu contoh, kalau yang lain silakan saja, yang paling penting kan itu," ujar Fadli Zon, dalam diskusi daring bertajuk 'Jangan Pegel Nunggu Reshuffle', Sabtu (24/4/2021).

Di sisi lain, Fadli Zon menyebut ada dua menteri yang patut dipuji kinerjanya.

Satu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Penyidik KPK Terima Suap, Bambang Widjojanto Minta Firli Bahuri Cs Mundur

Menurutnya, Budi Gunadi patut dipuji karena relatif lebih baik dalam manjamen dan mau mendengarkan dibanding pendahulunya.

Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan pada Desember 2020.

"Jadi Menteri Kesehatan sekarang relatif lebih baik karena manajemen di dalam pengelolaannya kelihatan relatif lebih baik, dan mau mendengarkan yang kompeten," tuut Fadli Zon.

Baca juga: Janji Setop Kasus Wali Kota Tanjungbalai, ICW Yakin Penyidik KPK yang Disuap Tak Main Sendirian

Fadli Zon juga memuji rekan satu partainya yang masuk kabinet pada Desember 2020 lalu, yakni Sandiaga Uno.

Menurutnya, Sandiaga adalah sosok yang sangat tepat memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ya kita baru melihatnya empat bulan tapi kan ada menurut saya orang yang tepat di bidangnya."

Baca juga: Selain Rp 1,3 M dari Wali Kota Tanjungbalai, Penyidik KPK Juga Dapat Rp 438 Juta dari Pihak Lain

"Misalnya Pak Sandiaga Uno, saya kira orang yang tepat di bidangnya dalam melakukan promosi pariwisata dan jalan dan sebagainya," paparnya.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.

Baca juga: Jokowi: Kalau Mudik Lebaran Tidak Dilarang, Kasus Covid-19 Bisa 140 Ribu per Hari

"Pekan ini, sangat bisa pekan ini," kata Ali saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Ali mengatakan terdapat tiga faktor yang menguatkan Presiden akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) Jilid 2 dalam waktu dekat.

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: Insyaallah Pekan Ini Ada Reshuffle Kabinet

Pertama, adanya penyatuan Kemenristek dengan Kemendikbud.

Usulan pemerintah untuk menyatukan dua kementerian tersebut telah disetujui DPR.

"Surpres yang dikirim ke DPR 30 Maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud."

Baca juga: Ini Alasan SBY Daftarkan Logo Partai Demokrat ke Kemenkumham, Dahulu di Kelas 41 Sekarang 45

"Kenapa begitu? Banyak kerjadaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," tuturnya.

Faktor kedua, kata Ali, Menristek Bambang Brodjonegoro menyatakan telah pamit dari Kementeriannya.

"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara Kemenristek sendiri belum ke Kemendikbud," katanya.

Baca juga: Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2021 : Tes Swab, Rapid Test, dan GeNose Tidak Batalkan Puasa

Faktor ketiga, lanjutnya, pemerintah akan segera membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.

Dengan adanya kementerian baru, otomatis maka akan ada menteri baru.

"Yang Abang bilang, selama masa kerja di Bina Graha Abang tahu benar, bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 13 April 2021: Pasien Baru Tambah 5.702, 6.349 Orang Sembuh, 126 Wafat

"Makanya dalam pekan-pekan ini, kita tunggu saja, tidak mustahil dalam pekan ini," paparnya.

Wacana reshuffle kabinet mengemuka pasca-DPR menyetujui usulan pemerintah mengubah nomenklatur kementerian dan menambahnya.

Tenaga ahli utama kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, biasanya Jokowi tidak akan lama memutuskan sesuatu yang mendesak.

Ali memprediksi Jokowi akan merombak kabinet dalam pekan ini.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 11, Bali Mendominasi

"Insyaallah pada pekan ini (reshuffle kabinet)," kata Ali saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Ali mengatakan, surat usulan dari Presiden mengenai pembentukan kementerian Investasi serta peleburan Kemenristek dan Kemendikbud, telah disetujui DPR.

Maka, Kabinet Indonesia Maju (KIM) nanti akan bertambah dengan adanya Kementerian Investasi, selain itu akan ada menteri baru yang mengisinya.

Baca juga: Ikut-ikutan Teman Lompat ke Sungai Kalimalang Padahal Tak Bisa Berenang, Remaja Bekasi Tenggelam

Begitu juga dengan peleburan Kemenristek dan Kemendikbud, maka nantinya akan ada satu menteri yang tidak ada.

"Kan biasanya itu Presiden tidak lama."

"Pak Jokowi itu kan tidak bisa melihat lambat," ujarnya.

Baca juga: Lagi, Dua Warga Jakarta Selatan Jadi Buronan Densus 88

Meskipun perombakan kabinet kali ini berkaitan dengan adanya kementerian baru, dan peleburan dua kementerian, tidak menutup kemungkinan akan 'menyenggol' kementerian lainnya, sesuai dengan pertimbangan Presiden.

"Karena reshuffle itu hak prerogatif presiden, jadi berbagai kemungkinan ada," ucapnya.

Sebelumnya, rapat paripurna DPR, Jumat (9/4/2021), menyetujui penggabungan kementerian dan pembentukan kementerian baru.

Ada pun penggabungan kementerian itu merujuk pada penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi, ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara, pembentukan kementerian baru merujuk pada Kementerian Investasi.

Baca juga: Daripada Koar-koar, Polri Sarankan Masyarakat Daftar Jadi Saksi di Kasus Kematian 6 Anggota FPI

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, keputusan pemberian persetujuan terhadap rencana pemerintah menggabungkan kementerian dan membuat kementerian baru, telah diberikan.

Hal itu tertuang dalam Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.

"Persetujuan fraksi-fraksi terhadap pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian, sesuai pasal 19 ayat 1 UU 39/2008."

Baca juga: Tiga Polisi yang Jadi Tersangka Berada dalam Satu Mobil Saat Tembak 4 Anggota FPI Hingga Tewas

"Yang menyatakan bahwa pengubahan sebagai akibat pemisahan atau penggabungan kementerian dilakukan dengan pertimbangan DPR," ujar Dasco di ruang paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Dasco lantas mengatakan surat yang telah diterima DPR itu kemudian dibahas dalam rapat konsultasi pengganti Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR, Kamis (8/4/2021).

"Sesuai hasil rapat konsultasi pengganti rapat Bamus 8 April 2021 yang telah membahas dan menyepakati:"

Baca juga: Kuasai Saham Mayoritas Persis, Kaesang Ingin 50 Persen Pemain Timnas Indonesia Diisi Orang Asli Solo

"a. Penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kemenristek ke Kemendikbud sehingga menjadi Kemendikbud dan Ristek;"

"b. Pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan," tutur Dasco.

Politikus Partai Gerindra itu lalu menanyakan persetujuan dari para anggota dewan terhadap keputusan penggabungan dan pembentukan kementerian ini.

Baca juga: Ada Program JKP, Pekerja Kena PHK Bakal Dapat Uang Tunai Selama 6 Bulan

"Apakah hasil keputusan rapat Bamus pengganti rapat konsultasi terhadap pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian dapat disetujui?" Tanya Dasco.

"Setuju," jawab anggota dewan. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved