Kasus Rizieq Shihab

Amien Rais Trending Usai Temui Jokowi, Ia Bawa-bawa Neraka Jahanam, Netizen: Ingatkan Diri Sendiri?

Amien Rais mempersoalkan tewasnya 6 laskar FPI saat temui Jokowi. Namun netizen pertanyakan Amien Rais membawa-bawa neraka jahanam dalam pertemuan itu

Biro Pers/Setpres - Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo menyambut Amien Rais dan perwakilan terkait peristiwa tewasnya enam laskar FPI di tol Cikampek di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (9/3/2021). Presiden didampingi oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Usai temui Presiden Jokowi, Amien Rais trending topic di twitter.

Amien trending atas namanya sendiri dan atas nama Sengkuni, julukan netizen belakangan ini terhadap Amien Rais.

Sengkuni adalah salah satu tokoh perwayangan yang dapat dikatakan 'istimewa'. Namun keistimewaan ini bukan dalam arti positif, namun justru negatif.

Baca juga: Bakal Tulis Buku Putih Kasus Penembakan 6 Anggota FPI, Amien Rais: Agar Bangsa Tak Menjadi Dingin

Baca juga: Amien Rais Bakal Deklarasikan Partai Ummat pada 17 Ramadan, Sebelumnya Dijadwalkan 26 Maret

Dalam kesempatan itu Amien Rais datang untuk mempersoalkan tewasnya 6 laskar FPI.

Namun yang dibahas netizen dalam trending adalah Amien Rais membawa-bawa neraka jahanam.

"Amien Rais mengingatkan diri sendiri," demikian cuitan dosen Komunikasi UI Ade Armando melalui akunnya @Adearmando1

Amien Rais trending topic di twitter karena ingatkan neraka jahanam saat bertemu Presiden Jokowi untuk bahas kematian 6 laskar FPI. Dosen Komunikasi UI mengomentari singkat, Amien sedang ingatkan diri sendiri.
Amien Rais trending topic di twitter karena ingatkan neraka jahanam saat bertemu Presiden Jokowi untuk bahas kematian 6 laskar FPI. Dosen Komunikasi UI mengomentari singkat, Amien sedang ingatkan diri sendiri. (twitter)

Berikut cuitan sejumlah tokoh lain dan netizen terkait Amien Rais dan sengkuni

@Fahrihamzah: Saya sih senang mendengar pak Prof. Amien Rais dkk diterima presiden @jokowi. Di kepala saya hanya ada rekonsiliasi bagi Republik ini. Gak ada jalan lain. Trend presiden jumpa “figur oposisi” harus didukung. Ini pandemi, waktu saling mendengar dan mengisi.

Baca juga: Robert Alberts Pelatih Persib Belum Berburu Pemain Karena Liga 1 Belum Jelas dan Kondisi Keuangan

@FerdinandHaean3: Baguslah dihari tuanya Amin Rais ingat Neraka. Banyak2 berbuat baik pak biar terhindar dr neraka jahanam.

@eko_kuntadhi: Akhlak orang tua ini memang luar biasa. Dia bertamu, disambut dengan baik oleh tuan rumah. Eh, gayanya... Gak mau noleh. Merasa statusnya lebih tinggi dan lebih beragama? Wadoowww...

@Dennysiregar7: Gua gak bisa kayak @jokowi. Harus sediakan waktu hadepin mbah2 halu dan dengar mereka ngomong gak jelas sekian belas menit dengan sabar.. Mending makan rawon 

@dr_koko28: Saya senang atas pertemuan pak Jokowi dan pak Amien Rais hari ini. Dialog adalah yang kita butuhkan dalam fase turbulensi ini. Silaturahim. Persatuan. Perwujudan Pancasila itu sendirilah antidotum terhadap berbagai potensi krisis.

Baca juga: Joan Laporta Terpilih Lagi Menjadi Presiden Klub FC Barcelona dan Akan Mempertahankan Lionel Messi

@Adi_8002: Pemegang kunci surga kini bicara neraka. @jokowi ngapain sengkuni dan gerombolannya diterima datang di Istana? Gak usah harusnya Pak, tolak saja kalo yang dibahas cuma soal urusan neraka.

@DPP_PPP: PPP soal Pertemuan Jokowi-Amien Rais dkk: Presiden Terbuka untuk Dialog "Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Presiden memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini," @acbaidowi

@HunterJagar: Orang tua tak punya malu.. @Amien__Rais dari Jogja ke Istana Jakarta, jalan kaki atau naik bebe Janji mu jalan kaki Jogja - Jakarta kapan di laksanakan mbah

@Dh4n1eLee: Melihat beliau Bapak Amien Rais sudah sepuh masih berbuat dan turun membantu ... Semoga beliau sehat selalu dan Selalu dalam lindungan dan keberkahan Allah.. Aamiin Allahuma Aamin...

Baca juga: BIKIN MALU, Oknum Polisi Terima Setoran Rp500 Ribu Per Bulan dari Bandar Narkoba, Ini Kronologinya

@LOVE_AG4EVER: Datang ke Istana, Amien Rais Sebut Ancaman Neraka Jahanam di Depan Jokowi. Halu yg gada akhlak, Sdh diterima dan dihormati dgn baik Presiden @jokowi

Diterima Tak Lebih 15 Menit

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam anggota FPI, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Rombongan yang terdiri dari tujuh orang tersebut dipimpin oleh Amien Rais.

"Ini tadi jam 10 baru saja, Presiden RI, yang didampingi oleh Menkoplhukam saya, dan Mensesneg."

Baca juga: Partai Demokrat: Ada Kekuatan Besar di Belakang Moeldoko

"Menerima tujuh orang anggota TP3 yang dipimpin kedatangannya oleh Pak Amien Rais, tapi pimpinan TP3-nya itu sendiri adalah Abdullah Hehamahua."

"Tujuh orang tadi yang datang Pak Amien Rais, Pak Abdullah Hehamahua, kemudian Pak Marwan Batubara, kemudian ada Kiai Muhyidin."

"Dan yang tiga karena pakai masker kita enggak tahu, satu per satu, tetapi ada tujuh orang," kata Mahfud MD usai pertemuan.

Baca juga: Ogah Ribut-ribut, AHY Bakal Senyumin Moeldoko Andai Bertemu di Kemenkumham

Kedatangan rombongan TP3 tersebut berlangsung singkat, tidak lebih dari 15 menit.

Kedatangan TP3 bertemu Presiden menyampaikan dua hal.

Pertama, kata Mahfud MD, mereka meminta penegakan hukum tewasnya 6 pengawal Rizieq Shihab, harus sesuai ketentuan hukum.

Baca juga: Din Syamsuddin: KLB Partai Demokrat Atraksi Politik dan Tragedi Demokrasi yang Fatal

"Sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil," ucap Mahfud MD.

Kedua, mereka menyampaikan apabila orang membunuh orang mukmin tanpa, hak maka ancamannya neraka jahanam.

Mereka juga, kata Mahfud MD, meyakini tewasnya enam pengawal Rizieq Shihab merupakan tindakan pelanggaran HAM berat, oleh karenanya harus dibawa ke pengadilan HAM.

Baca juga: Tahanan Kejagung Bakal Ikut Divaksin Covid-19 Massal, Jaksa Agung: Mereka Punya Hak untuk Hidup

"Pertemuan berlangsung tidak lebih atau tidak sampai 15 menit, bicaranya pendek dan serius," ungkapnya.

"Mereka yakin telah terjadi pembunuhan yang dilakukan dengan cara melanggar HAM berat."

"Bukan pelanggaran HAM biasa, sehingga enam laskar FPI itu meninggal," papar Mahfud MD.

Baca juga: Relawan Nilai Konflik Partai Demokrat Ganggu Jokowi dan Untungkan AHY di Pilpres 2024

Mendengar permintaan tersebut, Presiden, kata Mahfud MD, telah meminta Komnas HAM bekerja dengan penuh independen.

Presiden meminta Komnas HAM menyampaikan kronologi kejadian tersebut serta rekomendasi kepada pemerintah.

"Apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah."

Baca juga: Akhirnya Hadir di Sidang Praperadilan Rizieq Shihab, Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan 2 Kali Mangkir

"Komnas HAM itu sudah memberikan laporan dan 4 rekomendasi."

"Empat rekomendasi itu sepenuhnya sudah disampaikan kepada Presiden agar diproses secara transparan, adil, dan bisa dinilai oleh publik."

"Bahwa temuan Komnas HAM, yang terjadi di Tol Cikampek KM 50 itu adalah pelanggaran HAM biasa," cetus Mahfud MD.

Baca juga: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua Bisa Dilakukan di Tempat Berbeda, Ini Aturannya

Pemerintah, imbuh Mahfud MD, meminta bukti kepada TP3, tewasnya enam laskar tersebut tergolong pelanggaran HAM berat.

Karena, tudingan adanya pelanggaran HAM berat harus dilandaskan pada bukti, bukan keyakinan.

"Saya katakan pemerintah terbuka kalau ada bukti pelanggaran HAM beratnya itu mana?"

Baca juga: Petang Ini Indonesia Kedatangan 1,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Gratis dan Siap Pakai

"Sampaikan sekarang atau kalau ndak nanti sampaikan menyusul kepada Presiden."

"Bukti, bukan keyakinan, karena kalau keyakinan kita juga punya keyakinan sendiri-sendiri bahwa peristiwa itu dalangnya si a, si b, si c, kalau keyakinan," tutur Mahfud MD.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved