Virus Corona Jabodetabek
Tak Cuma Penyewa Lapak, Bandara Halim Perdanakusuma Juga Merugi Akibat Pandemi Covid-19
Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma juga mengalami kerugian yang sangat signifikan akibat bencana wabah Virus Corona.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE, MAKASAR - Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Nandang Sukarna mengatakan, kerugian bisnis saat pandemi Covid-19 tak hanya dirasakan oleh penyewa lapak.
Pihaknya selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma juga mengalami kerugian yang sangat signifikan akibat bencana wabah Virus Corona.
"Ini kan bukan hanya teman-teman saja yang jualannya sepi, Angkasa Pura juga begitu."
• Susul Belva Devara, Andi Taufan Garuda Putra Mundur dari Posisi Staf Khusus Presiden
"Kami pun cash flow-nya juga turun, jadi memang ini risiko bersama. Ini risiko bisnis," kata Nandang saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4/2020).
Hal itu dikatakan Nandang untuk menanggapi keluhan penyewa lapak yang keberatan lantaran harga sewa tempat tak diberikan keringanan meski pengunjung bandara sepi.
Sama seperti para penyewa, pihak pengelola juga harus membayar pajak kepada pemerintah daerah tanpa ada pemotongan sedikit pun, meski saat PSBB diterapkan di Jakarta.
• Tahanan yang Kabur dari Polsek Kalideres Ditembak Mati Setelah Seminggu Buron
"Kami juga saat ini sedang mencoba untuk mendapatkan reduksi biaya PBB, tapi kan pemkot juga tidak bisa melakukan hal itu."
"Saat bencana seperti ini pun kami juga diwajibkan bayar PBB dan SPPT ke kantor pajak yang nilainya sama, tidak dikurangi," ujarnya.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan manajemen Angkasa Pura II mengenai keluhan tersebut.
• Larangan Mudik Lebaran, Pemprov DKI Mulai Tutup Sementara Layanan Bus AKAP di Terminal
Namun, kewenangan tetap berada di pengelola pusat.
"Kemarin saya sudah bilang ke bagian komersial AP II, bagi yang tidak kuat bayar, silakan berhenti, saat kondisi normal, silakan ajukan lagi tempatnya."
"Tapi yang namanya bisnis kan kami mencari siapa yang mampu bayar, penyewanya juga harus bisa mengukur kemampuan membayarnya," papar Nandang.
• Tindak Tegas Tak Harus Tembak Mati, Polisi Diminta Jadikan Senjata Api Jalan Akhir Hentikan Penjahat
Terdapat beberapa orang yang sebelumnya juga merasa berat membayar sewa dan berhenti di tengah jalan.
"Setiap bisnis kan ada risiko. Semua ada aturan main karena kami kan BUMN."
"Banyak kejadiannya, saat awal kontrak penyewa maunya setahun."
• KRONOLOGI Belasan Tahanan Kabur dari Polsek Kalideres, Dalangnya Ditembak Mati