Wagub DKI Jakarta
Ini Alasan PKS Coret Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto Sebagai Cawagub DKI
KETUA DPW PKS DKI Sakhir Purnomo memaparkan alasan pengantian nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai calon Wakil Gubernur Jakarta.
Penulis: Joko Supriyanto |
“Koordinasinya antar-DPP, kemungkinan PKS yang wilayah (DPW Jakarta) akan hadir, tapi saya enggak tahu siapa yang datang,” ujar Syarief saat dihubungi, Senin (20/1/2020) pagi.
• Jokowi: Mau Normalisasi Atau Naturalisasi, 14 Sungai di Jakarta Harus Segera Dilebarkan
Menurut dia, pengumuman ini sekaligus akan menggugurkan dua nama kandidat yang selama ini dipegang oleh Fraksi PKS dan DPW PKS DKI Jakarta.
Ada pun dua nama yang PKS usung selama ini adalah Ahmad Syaikhu, anggota DPR RI periode 2019-2024 dan Agung Yulianto dari kalangan pengusaha.
“Nanti akan diumumkan, satu kandidat dari Gerindra dan satu kandidat dari PKS."
• Tak Akan Ikut Kampanye Anak dan Menantunya, Jokowi: Banyak Kerjaan
"Untuk kandidat Gerindra nanti saja saat pengumuman,” katanya.
Pada Senin (6/1/2020) lalu, Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan lembaganya mencabut nama Ahmad Syaikhu dari kandidat Cawagub DKI, karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Selain itu, pencabutan namanya juga dilihat dari kenyataan di lapangan bahwa proses pemilihannya mandek di tengah di jalan di tingkat DPRD DKI.
• Kejaksaan Agung: Demonstran Kena Masuk Pelanggaran HAM, Kalau Petugas Cedera Kok Enggak Ya?
Sementara, untuk status nama Agung Yulianto masih dipertimbangkan, apakah tetap dipertahankan atau diganti dengan kader PKS yang lain.
Awalnya pada triwulan ketiga 2019 lalu, partai pengusung PKS dan Gerindra sepakat kandidat Cawagub DKI diambil dari kader PKS.
Hingga November 2019, Gerindra mengajukan empat nama baru karena prosesnya mandek di DPRD.
• Pekan Depan Draf RUU Diserahkan ke DPR, Ibu Kota Baru Bakal Dikelola Badan Otorita
Keempat nama itu di antaranya Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Ahmad Ariza Patria, dan Saefullah yang menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta.
Pada akhirnya di Bulan Desember 2019 lalu, kedua partai koalisi ini sepakat masing-masing pihak mencalonkan satu nama sebagai kandidat Cawagub DKI.
Hingga kini, DPRD DKI Jakarta belum membahas kandidat Cawagub DKI karena masih fokus pada persoalan banjir. (*)