Jelang Pergantian Pimpinan, Saut Situmorang Berharap Jokowi ke KPK dan Ngobrol dengan Penyidik
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi KPK.
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi KPK.
Tak hanya itu, Saut Situmorang meminta mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ngobrol dengan para penyidik lembaga anti-rasuah.
Hal itu diungkapkan Saut Situmorang, jelang pergantian tampuk pimpinan lembaga anti-rasuah dari Ketua KPK Agus Rahardjo ke Firli Bahuri pada 20 Desember mendatang.
• Ujian Nasional Diganti, PGRI: Gaji Guru Honorer Rp 300 Ribu, Gimana Bicara Asesmen tapi Masih Lapar?
"Main-main lah ke KPK, ada benih yang sudah tumbuh di KPK.
"Ngobrol lah dengan penyidik, terus dengan tim pencegahan yang sudah keliling Indonesia," ujar Saut Situmorang di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2019).
Dengan mengunjungi lembaga anti-rasuah dan berbincang dengan para penyidik, Saut Situmorang berharap Jokowi dapat melihat dan mengetahui apa saja yang sudah dilakukan pihaknya selama ini.
• Tentukan Lokasi Klaster Pemerintahan, Pekan Depan Jokowi Menginap di Ibu Kota Baru
"Itu kan nanti dia (Jokowi) bisa lihat, 'Oh ternyata sudah lakukan banyak ya, ya sudah nanti saya tambahin pegawai lagi deh'. Itu saran saya kepada Presiden," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih menghadiri pagelaran pentas#PrestasiTanpaKorupsi di SMK Negeri 57, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Dibanding, membuka dan memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengutus Wakil Presiden Maruf Amin untuk mewakili dirinya.
• Divonis 5 Tahun Penjara, Bowo Sidik Pangarso: Santai Saja, Ini Semua Kehendak Allah
Lantas, apa alasan Jokowi ?
Jokowi menjawab alasan dirinya tidak hadir karena sudah berbagi tugas dengan Maruf Amin.
Dia mengaku setiap tahun selalu hadir di acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang digelar KPK.
• Manajer Timnas Indonesia U-23: Kalau Bisa Cetak Tiga Gol, Insyaallah Kita Lolos ke Semifinal
"Enggak, setiap tahun saya hadir. Setiap tahun saya hadir."
"Hanya ini kan Pak Maruf belum pernah ke sana," jelas Jokowi di SMKN 57 Jakarta, Senin (9/12/2019)
Karena itu, pada peringatan Hakordia 2019, ia ingin memberi kesempatan kepada Maruf Amin yang baru menjabat sebagai Wakil Presiden.
• PKS Masih Berharap Jokowi Keluarkan Perppu KPK untuk Obati Kekecewaan Kalah Voting di DPR
"Ya bagi-bagi lah, masa setiap tahun saya terus. Ini Pak Maruf belum pernah ke sana. Silakan Pak Maruf, saya di tempat lain," tuturnya.
Kehadiran Jokowi sebenarnya dinantikan para pimpinan KPK.
Ketua KPK Agus Rahardjo berharap dapat menyampaikan perkembangan JAGA, aplikasi untuk memantau pelayanan publik yang diluncurkan Jokowi bersama KPK pada 2016 lalu.
• Ini Bukti yang Dimiliki Polisi Hingga Tetapkan Jafar Shodiq Jadi Tersangka Penghina Wakil Presiden
Sementara, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengaku ingin Hakordia 2019 menjadi momentum baginya untuk bersalaman dan berpelukan terakhir kalinya dengan Jokowi.
Hal ini lantaran Saut Situmorang, Agus, dan pimpinan KPK Jilid IV periode 2015-2019, akan purna tugas pada 21 Desember mendatang.
Tanpa kehadiran Jokowi, harapan Agus dan Saut Situmorang pun pupus.
• Diminta Megawati, Jokowi Langsung Cari Pengganti Maruf Amin dan Mahfud MD Isi Kekosongan di BPIP
Namun, Saut Situmorang optimistis masih ada kesempatan berikutnya untuk dapat bertemu Jokowi, sebelum digantikan oleh pimpinan jilid V nanti.
"Mungkin sibuk ya, tapi nanti masih ada lain waktu ya untuk ketemu."
"Tadi kan kalau datang ingin dipeluk," ucap Saut Situmorang di Gedung Penunjang KPK, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
• Buwas Usulkan BNN Fokus Petakan Jaringan Pengedar Narkoba, Polri yang Menindak
Saut Situmorang mengaku tak kecewa dengan keputusan Jokowi yang lebih memilih ke SMKN 57 ketimbang ke KPK.
Menurutnya, hal tersebut sepenuhnya kewenangan Jokowi.
"Ya enggak boleh dong (kecewa). Kan Presiden harus memutuskan dia bertemu dengan siapa," paparnya.
• Sempat Minta BNN Dibubarkan, Kini Omongan Masinton Pasaribu Beda Lagi
Apalagi, kata Saut Situmorang, Jokowi menugaskan Wakil Presiden Maruf Amin untuk menghadiri Hakordia di KPK.
Menurut Saut Situmorang, pilihan Jokowi ke SMKN 57 dengan pertimbangan sikap antikorupsi harus dibangun sejak dini.
"Karena bagaimanapun kan kalau kita masuk jenjang pendidikan, semua jenjang pendidikan harus masuk."
• Kosong Sebulan Lebih, Kapolri Akhirnya Berikan Jabatan Kabareskrim kepada Irjen Listyo Sigit Prabowo
"Jadi bagus lah jadi nanti generasi muda. Mungkin membagi waktu dengan wakilnya," ucap Saut Situmorang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Senin (9/12/2019), di Gedung KPK.
Tahun lalu, Jokowi membuka acara Hakordia di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kali ini, acara yang dimulai pukul 09.00-12.00 WIB itu dibuka oleh Wakil Presiden Maruf Amin.
• Tak Dipilih Jadi Juru Bicara Khusus Gerindra, Fadli Zon: Saya Jubir Rakyat, Mereka Memuji Kekuasaan
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, Wakil Presiden Maruf Amin yang dijadwalkan hadir dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tahun ini.
"Teragendakan Wapres besok (hari ini)," kata Febri Diansyah kepada wartawan, Minggu (8/12/2019) malam.
Terpisah, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman mengatakan Jokowi dijadwalkan menghadiri pentas Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57 Jakarta pukul 09.00 WIB.
• Warga Pulau Panggang Manfaatkan Kapal Tak Terpakai untuk Bakar Ikan
"Presiden akan berkunjung ke SMK Negeri 57," ucap Fadjroel kepada awak media.
Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku telah mengundang Jokowi untuk menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.
Agus Rahardjo sangat berharap kehadiran kepala negara pada peringatan tahun ini.
• Masyarakat Diminta Berani Tegur Penceramah Penebar Kebencian, Fitnah, dan Adu Domba
Hal sama juga dikatakan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Ia bahkan sampai berseloroh soal keinginannya itu, jika Jokowi hadir di acara Hakordia, lalu memeluk para pimpinan KPK di pengujung masa jabatannya.
"Saya belum tahu (Jokowi hadir atau tidak), tapi saya masih berharap hadir lah. Apakah Wapres hadir atau Pak Jokowi hadir."
• Tak Dipilih Prabowo Jadi Juru Bicara Khusus Partai Gerindra, Arief Poyuno: Saya Cuma Kuli
"Pak Jokowi lah yang hadir, untuk bisa bersalaman terakhir kali, salam-salaman sama kami berlima, kalau perlu meluk Presiden-nya," harap Saut Situmorang, Minggu (8/12/2019).
Senin (9/12/2019) pagi, Jokowi lebih memilih menghadiri pentas Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Pantauan Tribunnews.com, Jokowi hadir di acara yang bertepatan dengan momen peringatan Hari Antikorupsi Sedunia itu pada pukul 08.45 WIB, mengenakan kemeja putih lengan panjang.
• Pekan Depan Jokowi Tagih Kapolri Ungkap Kasus Novel Baswedan, 3 Alasan Ini Bikin Pengamat Pesimis
Jokowi menyapa para tamu yang duduk di barisan depan.
Jokowi didampingi Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Acara dibuka dengan Lagu Indonesia Raya. Berlanjut dengan pementasan drama 'Prestasi Tanpa Korupsi'.
• Nama Kabareskrim Baru Ada Prabowo-nya, Politikus Gerindra Bilang Pertanda Baik
Uniknya, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju ikut ujuk gigi.
Yakni, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Di perhelatan ini, Nadiem dan Whisnutama berperan sebagai siswa sekolah menengah.
• TEMBUS 50 Medali Emas, Indonesia Makin Mantap di Posisi Dua Klasemen Sementara SEA Games 2019
Sedangkan Erick berperan sebagai tukang bakso.
Jokowi beberapa kali terlihat tertawa melihat penampilan para anak buahnya itu.
Jokowi lantas berpesan agar para pelajar mencegah perilaku korupsi sejak dini.
• Indra Sjafri: Pilihan Saya Sebagai Pelatih Timnas Hanya Satu, Dapat Medali Emas, Bismillah!
Ini lantaran perilaku korupsi bisa menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Anak-anak sejak dini harus mengetahui ini."
"Karena korupsilah yang banyak menghancurkan kehidupan negara kita," kata Jokowi di SMKN 57, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
• Ketua Umum Projo: Saya Maunya Wamenhan, tapi Pak Jokowi Enggak Kasih, Takut Nanti Jatuh Cinta
Jokowi juga meminta para siswa tidak mencontoh prilaku dalam pentas seni bertajuk '#PrestasiTanpaKorupsi', yang diperankan oleh sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Tadi kan uang kas yang dipakai untuk pensi malah dipakai buat beli bakso."
"Sekecil apa pun (korupsi) itu enggak boleh, untuk beli permen pun enggak boleh," tegasnya.
• Gilas Kamboja 4-0, Vietnam Tantang Indonesia di Final Sepak Bola Putra SEA Games 2019
Jokowi meminta budaya korupsi sekecil apapun tidak dilakukan pelajar.
Terlebih, biasanya korupsi yang besar terjadi lantaran sudah sering korupsi dalam hal-hal yang kecil.
"Kalau yang kecil tidak diperhatikan, nanti larinya ke yang besar."
• Penghina Maruf Amin Tak Pernah Bergaul, Nama di KTP-nya Cuma Shodiq, tanpa Habib
"Enggak boleh (korupsi), waktu pembelajaran juga enggak boleh. Karena dari situ lah bibit korupsi akan muncul," ucapnya.
Jokowi mengatakan, korupsi menghacurkan kehidupan negara.
Selain itu, katanya, korupsi juga merusak kehidupan rakyat.
• Pria Pengidap Gangguan Jiwa Ini Bawa Uang Rp 7,6 Juta, Saat Diciduk Uangnya Berhamburan
Sehingga, Jokowi ingin nilai antikorupsi sudah ditanamkan sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah.
"Korupsi lah yang banyak menghancurkan kehidupan kita, kehidupan negara kita, sampai kehidupan rakyat kita," paparnya.
Jokowi pun turut menyinggung praktik nepotisme hingga kolusi yang juga dilarang.
• Setelah Tinggalkan Malaysia, Indonesia Berpeluang Geser Vietnam dari Posisi Runner Up SEA Games 2019
Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan korupsi tidak hanya soal uang, tapi ada juga korupsi waktu.
Terkhusus pada para guru, Jokowi meminta untuk menanamkan jiwa antikorupsi kepada siswa sejak dini.
Tidak lupa, Jokowi mengajak para siswa hidup disiplin, tepat waktu, percaya diri, optimis, berpikir produktif, dan berpikir kolaboratif. (Vincentius Jyestha)