Jokowi Sindir Pelukan Mesra Surya Paloh kepada Presiden PKS, Pengamat Nilai Presiden Tak Nyaman

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan), seusai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). 

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.

"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya."

"Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi yang disambut tawa hadirin saat acara HUT ke-55 Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Ini Alasan Menteri Agama Fachrul Razi Lempar Isu Larangan Pakai Cadar dan Celana Cingkrang

"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi mengaku tidak mengetahui makna dari pertemuan dan rangkulan keduanya, tetapi tampaknya bukan hal yang biasa dilakukan Surya Paloh antar-sesama pimpinan partai politik.

"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman."

Diisukan Bakal Jadi Dewan Pengawas KPK, Ahok Mengaku Tak Dihubungi Pihak Istana

"Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab," papar Jokowi.

Jawaban yang benar, kata Jokowi, sangat penting bagi dirinya dalam menentukan sikap ke depan, karena Partai NasDem saat ini berada di dalam koalisi pemerintah.

"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi.

Didesak Dorong Jokowi Keluarkan Perppu KPK, Mahfud MD: Tidak Ada Gunanya Berharap Sama Saya

Dalam acara ini, tampak hadir juga Surya Paloh dan pimpinan partai politik, seperti Aboe Bakar Al Habsyi, AHY, Oesman Sapta Odang, Grace Natalie, dan lainnya.  

Menanggapi hal tersebut, Surya Paloh menyebut selera humor Jokowi tinggi, sehingga membuat seisi ruangan tertawa karena menyinggung pelukannya dengan Sohibul Iman.

“Masa begitu saja kalian tidak bisa menangkap, itu menunjukkan selera humor beliau luar biasa,” ungkap Surya Paloh.

Kuliah Cuma Dua Kali Lalu Diwisuda, Pria Mengaku Keturunan Raja Ini Pakai Gelar Profesor Doktor

Surya Paloh menegaskan apa yang disampaikan Jokowi itu hanyalah selingan agar suasana perayaan HUT ke-55 Partai Golkar menjadi meriah.

Menurutnya, semua pelaku politik memahami bahwa membangun komunikasi bisa dengan siapa saja, termasuk dengan lawan politik.

Ia menolak jika sindiran Jokowi itu sebagai sebuah peringatan agar tidak bermanuver terlalu ekstrem.

Meski Akui Tak Bakal Efektif, BKN Tetap Bakal Jadikan Radikalisme Materi Pelatihan Dasar CPNS

“Kalau itu dianggap sebagai peringatan saya rasa terlalu naif. Semua praduga yang mengarah ke hal negatif harus kita buang jauh-jauh,” tegasnya.

Surya Paloh mengatakan, dirinya dan pimpinan partai koalisi yang mendukung Jokowi tetap solid dalam membangun komunikasi dengannya.

“Belum ketemu fisik, tapi secara batin tetap ketemu,” ucapnya sambil tertawa.

Ganjar Pranowo: Pemimpin Harus Punya Nomor WhatsApp dan Media Sosial Aktif

Ia juga menilai, perlunya menjalin hubungan komunikasi dengan partai politik di luar pemerintah. Selama, komunikasi dibangun untuk membicarakan masalah rakyat Indonesia.

"Ya kalian tahu sendiri hubungan komunikasi harus kita jaga dengan semua pihak, tidak membedakan antara yang di dalam koalisi pemerintah maupun di luar," ucap Surya Paloh.

"Tapi semua punya cita-cita besar bagaimana menjalankan posisi dan peran bagimana partai politik ini untuk meringankan beban masyarakat bukan memberatkan, itu saya pikir," paparnya. 

Jokowi: Tender Proyek di Akhir Tahun Bikin Jembatan dan Gedung SD Ambruk

Surya Paloh pun menegaskan, tetap akan ada komunikasi dengan Jokowi perihal pertemuan dengan petinggi PKS.

"Amat sangat, pasti lah itu," cetus Surya Paloh.

Sementara, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, mengimbau Surya Paloh untuk tak memandang remeh sindiran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi Perintahkan Perbankan Segera Turunkan Bunga Kredit

"Surya Paloh enggak boleh dan enggak bisa memandang remeh sindiran Pak Jokowi."

"Karena Pak Jokowi jarang melakukan sindiran di depan umum seperti itu," ujar Hendri ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).

Menurutnya, meski sindiran Jokowi terkesan seperti bercanda, namun ada makna tersirat yang dilontarkan dari sindiran tersebut.

Sofyan Basir Bebas, KPK Sebut Hakim Tak Pertimbangkan Poin-poin Krusial Ini

Founder lembaga survei KedaiKOPI itu juga menilai sindiran Jokowi adalah upaya untuk meminta penjelasan terkait pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Jadi artinya Surya Paloh diminta menjelaskan dalam waktu dekat pada Pak Jokowi dan anggota koalisi yang lain juga, apa makna dan maksud dari kunjungan bertemu dengan PKS," ulasnya.

Hendri menegaskan hal ini harus disikapi dengan benar dan baik oleh Surya Paloh.

Idham Azis Mengaku Gemetar Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Padahal Tak Takut Tangkap Santoso

Salah satunya, merespons sindiran tersebut dengan hal yang konkret dan nyata berupa penjelasan.

"Karena sindiran itu juga bermakna bahwa Jokowi tidak nyaman dengan manuver Surya Paloh, bahkan Jokowi spesifik menyoroti pelukan Surya Paloh ke Sohibul Iman," bebernya. (Seno Tri Sulistiyono/Rizal Bomantama/Fransiskus Adhiyuda/Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved