Kabinet Jokowi
Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri Padahal Sudah Berdarah-darah Menangkan Jokowi di Pilpres
Hanura kecewa lantaran tidak ada kadernya yang ditunjuk sebagai menteri pada Kabinet Indonesia Maju.
"Ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih, kan memang melalui sistem seleksi," ujar Jokowi.
• Prabowo Subianto Ditolak Jadi Menhan oleh Direktur Amnesty International, Ini Alasannya
Jokowi menyakini, meski ada yang kecewa, tetapi orang Indonesia lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi.
"Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan juga wajar. Tapi kesatuan, persatuan adalah segala-galanya buat kita," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membentuk Kabinet Indonesia Maju untuk membantu pemerintahannya bersama Maruf Amin hingga lima tahun ke depan.
• KERJA Bareng Prabowo Subianto di Kabinet Jokowi, Mahfud MD: Dulu Saya Deg-degan Pimpin Jenderal
Hampir semua partai politik (parpol) pendukung Jokowi-Maruf Amin saat Pilpres 2019, kebagian jatah di Kabinet Indonesia Maju.
Bahkan, Partai Gerindra yang merupakan rival utama di Pilpres 2019, kebagian dua kursi menteri.
Tak tanggung-tanggung, kursi itu diberikan Jokowi kepada tokoh utama penantangnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
• Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi, Fadli Zon Janji akan Tetap Kritik Pemerintah
Satu kursi menteri lainnya untuk Partai Gerindra diisi oleh Edhy Prabowo, wakil ketua umum partai berlambang burung garuda itu.
Parpol pendukung yang tak dapat kursi di DPR pun kebagian jatah wakil menteri, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo.
Namun, nasib serupa tak dialami Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), dan PKPI.
• Rizal Ramli Sorot Prabowo Subianto yang Ngaku Jadi Menhan Jokowi: Hatinya Baik meski Kesannya Galak
Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan, susunan kabinet yang dibentuk menandakan Jokowi menilai perkawanan hanya berdasarkan perolehan suara.
"Jokowi hanya menghitung kawan berdasarkan kalkulator semata, yakni hanya memandang jumlah suara partai saja," katanya saat dihubungi, Jumat (25/10/2019).
Padahal, menurut Inas, Hanura memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi-Maruf di Pemilu 2019.
• TANGGAPI Prabowo Subianto Masuk Kabinet Jokowi, Fadli Zon Serahkan Sepenuhnya Keputusan ke Prabowo
Partai Hanura ikut mengusung Jokowi saat pendaftaran peserta Pilpres.
"Padahal, Hanura berkontribusi 16 kursi DPR ketika mendaftarkan capres dan cawapres Jokowi-Maruf Amin di KPU," ujarnya.
Inas tidak menjawab terkait langkah Hanura selanjutnya setelah Jokowi-Maruf Amin menyusun kabinet.
• Nikita Mirzani Beber Alasan Tertarik dengan Bule Perancis, Pamer Mesra di Dalam Mobil Jadi Bukti?
Termasuk, apakah akan mengomunikasikannya kepada Jokowi atau tidak.
"Kita enggak tahu tuh," cetusnya.
Sementara, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengucapkan selamat bekerja kepada Jokowi-Maruf Amin dan seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju.
• Nikita Mirzani Pamer Mobil Mewahnya, Sebut Buat Ngelindes Orang-orang yang Banyak Mulut
Dengan pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Yusril mengatakan tugasnya sebagai penasihat hukum pasangan Capres-Cawapres sudah selesai.
Yusril selanjutnya akan tetap menjadi advokat profesional sesuai sumpah jabatan advokat.
“Menjadi advokat adalah profesi yang selama ini saya tekuni."
• AKHIRNYA Tiga Perampok Anak Venna Melinda Dibekuk, Salah Satunya Pembunuh
"Tampaknya inilah ladang tempat saya mengabdi kepada negara dan bangsa," kata Yusril dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).
Yusril pun berharap pembangunan norma hukum akan menempuh jalan yang benar. Begitu pula penegakan hukum.
"Salah satu agenda penting bangsa kita adalah pembenahan masalah hukum."
• SETELAH Dijebloskan ke Penjara, Rey Utami Mau Hijrah
"Yang dibutuhkan oleh sebuah bangsa untuk maju adalah adanya norma hukum yang adil, rasional, sistematik, dan harmoni satu sama lainnya."
"Jangan sampai terjadi tabrakan antar-norma hukum. Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten," tuturnya.
Meskipun dirinya kini berada di luar pemerintahan, Yusril mengatakan tetap akan membantu pemerintah jika dibutuhkan.
• Ini Pekerjaan Rumah bagi Calon Kapolri Idham Aziz
“Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah, dan berharap Pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini akan sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” harap Yusril.
Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono angkat bicara soal tidak ada satupun perwakilan parpolnya yang mengisi di pemerintahan.
Padahal, partai besutan Yusril Ihza Mahendra ini jadi salah satu parpol yang 'berkeringat' di Pilpres 2019.
• PKS Hormati Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Sohibul Imam Sebut Tetap Jalin Komunikasi dengan Gerindra
"Pak Yusril secara pribadi diminta secara resmi menjadi ketua tim hukum paslon 01."
"Seingat saya tidak ada portofolio yang ditawarkan untuk Pak Yusril jika menang, dan sebaliknya yang diminta oleh Pak Yusril," kata Sukmo saat dihubungi, Jumat (25/10/2019).
Namun demikian, dia menyatakan wajar seandainya ada beberapa masyarakat yang kaget tak ada perwakilan dari PBB.
• TERUNGKAP Wali Kota Tri Rismaharini Sempat Ditawari Jadi Menteri Jokowi, Jawabannya Bikin Kaget
Sebab, kata dia, Yusril dianggap pernah tampil terdepan membela paslon 01 di sidang Mahakamah Konstitusi (MK).
"Bagaimana Pak Yusril tampil di MK mematahkan argumen tim hukum 02, dan MK memenangkan Pak Jokowi."
"Maka wajar jika sekarang masyarakat keget ketika PBB tidak mendapat satupun wakilnya di pemerintahan," ucapnya.
• PJLP Bantah Menelantarkan Kasus Nenek Mimin
Kendati demikian, ia menyatakan tidak masalah dengan keputusan Jokowi.
Sukmo bilang, pihaknya ikhlas telah mendukung penuh dan berjuang memenangkan Jokowi-Maruf Amin.
"Bagi Pak Yusril dan PBB bukan masalah dalam hal ini ditinggal."
"Kemenangan Pak Jokowi yang akan membawa Indonesia lebih baik, jauh lebih penting dibanding sekadar menempatkan kader PBB di pemerintahan," tegasnya
"PBB partai kecil walaupun gagah berani berjuang, tetapi tetap selalu mawas diri."
"Bahwa kekuasaan itu akan datang pada waktunya, ikhlas bekerja tanpa pamrih, tetap kawal Pak Jokowi," paparnya.
Senada, Sekretaris Jenderal PKPI Verry Surya Hendrawan juga mengatakan akan tetap mendukung Jokowi-Maruf Amin, meski kadernya tidak diajak bergabung di pemerintahan.
"Sesuai haluan partai dan sebagai partai pendukung pasangan Jokowi-Maruf."
"PKPI telah berkomitmen sejak awal bukan hanya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden."
"Namun juga untuk mengawal jalannya pemerintahan untuk lima tahun ke depan," kata Verry, Jumat, (25/10/2019).
PKPI, menurut Verry, meyakini penetapan para wamen merupakan keputusan terbaik Presiden dan Wakil Presiden, demi lebih memuluskan roda pemerintahan.
“Bahwa belum ada kader PKPI yang mendapatkan amanah, kami tentu saja menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden, karena ini adalah hak prerogatif beliau."
"Kami memberikan dukungan tanpa syarat. Ini komitmen tulus kami, titik tanpa koma," ujarnya. (Seno Tri Sulistiyono/Fahdi Fahlevi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Berdarah-darah di Pilpres, Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/hanura-kecewa-tak-dapat-kursi-menteri-padahal-sudah-berdarah-darah271.jpg)