Penculik Anak di Bekasi Tampak Tak Menyesal, Dia Bilang Bocah yang Ia Bawa Adalah Cucunya
ANISA Suci Ardiwibowo, balita usia tiga tahun korban penculikan di Masjid Al Amin Bintara Jaya Bekasi, ditemukan di Stasiun Pasar Senen, Minggu.
Penulis: Muhammad Azzam |
ANISA Suci Ardiwibowo, balita usia tiga tahun korban penculikan di Masjid Al Amin Bintara Jaya Bekasi, ditemukan di Stasiun Pasar Senen, Minggu (14/4/2019).
Aprilina Lestari, ibu kandung korban mengatakan, putrinya dalam kondisi sehat dan tidak terluka, tetapi Anisa masih tampak trauma dan ketakutan.
"Alhamdulillah sehat, hanya saja ya gitu, bocahnya masih agak ketakutan gitu," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (16/4/2019).
• Kronologi Lengkap Balita Tiga Tahun Korban Penculikan di Bekasi Ditemukan di Stasiun Pasar Senen
Aprilina merasa bersyukur anak kesayangannya akhirnya bisa ditemukan.
"Alhamdulillah bisa ditemukan, senang bisa kumpul lagi. Sekarang masih di Polda, lagi pemeriksaan," jelasnya.
Aprilina menceritakan, anaknya bisa ditemukan berawal dari informasi warga yang melihat anaknya bersama seorang ibu di Stasiun Jatinegara.
• Meski Seandainya Kalah dari Jokowi, Prabowo Subianto Diprediksi Bakal Maju Lagi di Pilpres 2024
Tidak hanya di Jatinegara, warga tersebut juga melihat ibu itu dan Anisa diberi makan oleh orang lain di daerah Kebayoran Lama.
"Dia waktu awal lihat di Stasiun Jatinegara hanya lihat sepintas saja. Kemudian saat di Kebayoran Lama dia itu lihat ibu-ibu itu lagi diurus sama warga, terus minta anterin ke Stasiun Pasar Senen," bebernya.
"Di Stasiun Senen dia baru tahu, baru lihat Facebook tentang penculikan anak saya. Akhirnya kabari nelepon saya," sambungnya.
• Tujuh Hoaks Pemilu 2019 Ini Bikin Heboh, KPU Sebut Kelompok Orang Jahat Terus Produksi Berita Bohong
Mendapat kabar dari warga tersebut, April langsung menghubungi pihak Polda Metro Jaya, yang segera berangkat ke Stasiun Pasar Senen.
"Kan warga itu sudah hilang jejak ibu itu ya, terus orang Polda langsung lacak cari, saya juga ikut cari. Akhirnya ketemu," jelasnya.
Anisa ditemukan saat polisi hendak salat di masjid kawasan Stasiun Pasar Senen.
• AHY Diprediksi Jadi Capres di Pilpres 2024 dari Poros Ketiga, Bersaing dengan Prabowo
"Langsung ketemu pelaku dan ada anak saya juga. Pelaku ditangkap, kabarnya ibu itu mau ke Bogor naik KRL," ucapnya.
Dirinya juga sudah bertemu wanita yang membawa anaknya. Dirinya hanya melihat dan tidak mengajak bicara. Untuk itu, ia menyerahkan semua proses kepada pihak kepolisian.
"Sudah ketemu, saya tidak ngobrol-ngobrol. Kan lagi diperiksa polisi. Ngomongnya gitu, ngalor ngidul lah kayak orang ngelantur gitu. Dia enggak ngaku, enggak nyesel lagi, dia bilang cucunya gitu," paparnya.
• Prabowo Subianto: Kadang-kadang Pemimpin Harus Marah
"Pikun sih enggak. Diajak ngomong nyambung, hanya saja dia ngomongnya plintat plintut," tambahnya.
Sebelumnya, informasi penemuan Anisa dikabarkan oleh ibu kandungnya, Aprilina Lestari (18), melalui pesan WhatsApp kepada Wartakotalive.com, pada pukul 17.11 WIB.
April juga mengirimkan foto Anisa bersama neneknya, Sri Wahyuni (34), sedang berada dalam mobil.
• Tak Diberikan Akses oleh Polisi Malaysia, KPU Kesulitan Investigasi Surat Suara Tercoblos
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, penculik balita usia tiga tahun di Bintara Jaya III, Bekasi Barat, Kota Bekasi, sempat membelikan makanan sebelum membawa kabur balita tersebut.
Warung tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari Masjid Al Amin, lokasi penculikan balita tersebut.
Joni (65), pemilik warung, membenarkan ada seorang perempuan paruh baya bersama balita tersebut datang ke warungnya untuk membeli jajanan.
• Pemungutan Suara di Malaysia Besok Tetap Digelar, Meski Kasus Surat Suara Tercoblos Bikin Heboh
Perempuan itu datang bersama anak itu sekitar pukul 09.30 WIB.
Awalnya perempuan itu ingin membeli permen untuk balita tersebut, tetapi dirinya melarangnya, karena takut giginya rusak.
"Iya memang datang ke warung saya, perempuan itu bilang, pak beli permen. Tapi saya bilang jangan permen, nanti rusak giginya. Ini biskuit saja," ujar Joni sambil menirukan gaya bicaranya saat diwawancara Wartakotalive.com, Jumat (12/4/2019).
• Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Kubu 02: People Power yang Dibilang Amien Rais Bisa Terjadi?
Joni menjelaskan, saat datang ke warung, anak itu dalam keadaan meronta dan menangis, tetapi ketika sudah diberikan biskuit, tangis anak itu berhenti.
Kemudian, perempuan itu mengambil uang dari dalam tasnya sambil berjongkok dan langsung membayarnya.
Selepas itu, perempuan itu pergi membawa anak itu dengan cara digendong.
• Besok SBY dan Ani Yudhoyono Mencoblos di Singapura
"Pertama saya lihat kayak ada rasa ketakutan pada perempuan itu. Dia pakai baju biru gamis bermotif dan kerudung merah hati. Dia juga pakai tas selempang warna cokelat," ungkapnya.
Perempuan itu tidak banyak bicara saat berada di warung Joni, dan lebih sering menundukkan kepalanya.
"Awal datang saya lihat jelas mukanya, tapi ke sananya dia nunduk terus. Enggak lama, sekitar lima menit aja ada di warung saya," jelasnya.
• Jokowi: Saya dan Maruf Amin Sepakat Wakafkan Diri untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Joni masih ingat jelas wajah pelaku penculikan tersebut. Perempuan itu berumur sekitar usia 50 tahun, tingginya sekitar 150 sentimeter. Badannya kurus dan warna kulitnya gelap.
Sedangkan anak itu pada saat datang ke warungnya menggunakan baju berwana pink dan celana hitam ketat sebetis.
"Anaknya memang lucu cantik, rambutnya ikal pendek seleher. Saya kalau disuruh gambarin atau ditunjukin saya ingat bangat," paparnya.
• Mengacu Kemenangan Donald Trump, Fadli Zon Yakin Prabowo Bakal Menang Telak
Setelah dari warungnya, lanjut Joni, perempuan itu kembali pergi ke arah masjid, sambil menggendong sang bocah.
"Hanya sebatas itu yang bisa saya sampaikan. Enggak lebih engga kurang. Saya juga enggak sadar kalau itu pelaku penculikan. Saya enggak kenal sama anak itu. Dikira saya ya itu neneknya," paparnya.
Sebelumnya, aksi penculikan balita usia tiga tahun yang terjadi lingkungan Masjid Al-Amin, Bintara Jaya III, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, terekam kamera pengawas (CCTV).
• Prabowo Bilang Indonesia Salah Arah, Sandiaga Uno Sebut Jebakan Lima Persen
Balita usia tiga tahun itu bernama Anisa Suci Ardiwibowo. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/4/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Berikut ini lima fakta penculikan balita usia tiga tahun di Bekasi:
1. Terekam CCTV
Dalam rekamanan kamera CCTV yang terpasang di Masjid Al-Amin, terlihat seorang perempuan menggunakan kerudung merah hati dan baju biru, datang dan menghampiri anak tersebut.
Awalnya perempuan yang diduga pelaku tersebut mengajak ngobrol dan memberikan balita itu makanan, sebelum akhirnya menggendong dan membawanya kabur.
Dalam rekaman CCTV saat anak itu diculik, terlihat ada jemaah masjid, baik di teras maupun jamaah yang masuk ke dalam masjid.
2. Diculik Saat Bermain di Masjid
Sri Wahyuni (34), nenek balita tersebut menjelaskan, saat kejadian, dirinya sedang mandi. Cucunya itu juga berada di dalam rumah. Cucunya itu lalu keluar melalui jendela rumah.
"Saya lagi mandi, cucu saya kunci di rumah, biar enggak keluar. Enggak tahunya dia malah keluar lewat jendela. Saya kaget juga selepas beres mandi, cari-cari enggak ada," ungkapnya.
Saat mengetahui cucunya hilang, dirinya langsung mencarinya dan bertanya kepada sejumlah tetangga.
• Prabowo: Kita Harus Contoh Republik Rakyat Tiongkok dan Berani Belajar dari yang Hebat
"Saya tanya tetangga, sama warga, enggak pada lihat cucu saya. Ada yang bilang tadi main di masjid dekat rumah. Saya cari di masjid enggak ada," tuturnya.
"Dikasih tahu cek CCTV saja, saya minta pengurus masjid di CCTV-nya. Ternyata benar cucu saya dibawa seorang perempuan, diculik," sambungnya.
Setelah melihat rekaman CCTV tersebut, Sri bersama orang tua anak tersebut melaporkan kejadian penculikan ini ke kantor polisi setempat.
• Kader Demokrat Teriak Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi Saat Debat Pilpres, Ini Penyebabnya
"Saya baru kepikirian CCTV. Saat dicek benar ada yang culik cucu saya. Langsung hari itu juga ibunya buat laporan polisi," ucapnya.
Sri menjelaskan, cucunya itu tinggal bersamanya, sebab orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
3. Pelaku Belikan Makanan dan Mainan
Jemaah yang ada di dalam rekaman aksi penculikan anak di Bekasi itu bernama Ahmad.
Saat peristiwa penculikan anak tersebut, Ahmad sedang duduk di teras tak jauh dari lokasi ibu yang diduga pelaku penculikan.
Ia mengaku sempat melihat korban. Tetapi, dirinya tidak mengetahui kalau saat itu korban bersama seorang penculik.
• Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Prabowo: Pertandingan Belum Mulai, Kita Sudah Tahu Golnya Berapa
"Saya sempat lihat lagi diajak ngobrol, dikasih makan. Terus gendong, tapi enggak tahu kalau itu penculik. Saya lihat selintas gitu aja, sebentar aja di lokasi," ungkapnya.
Kemudian, seorang jemaah yang terlihat dalam rekaman CCTV itu, merupakan seorang marbot masjid bernama Sutarno.
Ia juga mengaku sempat melihat balita tersebut bersama seorang wanita paruh baya. Namun, ia tidak menyadari kalau wanita itu merupakan penculik.
• Ini Rekayasa Lalu Lintas dan Lokasi Parkir Saat Kampanye Akbar Jokowi-Maruf Amin di SUGBK Besok
"Saya lihat anak itu lagi asyik main ngobrol sama ibu-ibu umuran cukup tua, sudah nenek-nenek lah. Anaknya dibeliin makanan sama mainan. Tapi saya enggak sadar itu mau nyulik, saya lewat gitu aja masuk ke masjid," paparnya.
Sutarno menjelaskan, dari tampilannya, nenek itu seperti nenek-nenek sayang cucu. Korban juga bercanda dan mengobrol dengan nenek itu.
"Itu jadi saya kira itu kan memang cucunya. Di sini soalnya kan dekat sekolah TK," ucapnya.
• Prabowo Isyaratkan AHY Bakal Masuk Pemerintahannya, Fadli Zon Dia Bilang Banyak yang Enggak Suka
Ia mengungkapkan pelaku ketika itu sendirian membawa tas selempang.
4. Pelaku Sering Ada di Lokasi Penculikan
Sutarno, seorang marbot masjid menjelaskan, terduga pelaku sering datang ke masjid itu, tetapi tidak ada hal yang mencurigakan.
"Pernah beberapa kali ke sini, enggak ada yang mencurigakan. Nongkrong aja dia bawa tas sama pakaian. Umur sekitar 60, enggak pernah ngobrol. Orangnya sih sehat, enggak terlihat gangguan jiwa," paparnya.
Ia menambahkan, pelaku berada di lokasi sekitar 10 menit. Kemudian, anak itu digendong dan dibawa pelaku menuju jalan raya.
• Ini Penyebab 1.403 Pasutri Kota Bekasi Bercerai pada Januari-Maret 2019, Bukan karena Pilpres
"Memang kalau saya lihat anak ini berani suka main ke sana ke sini. Sering main juga ke lingkungan masjid," bebernya.
5. Ibu Korban Mohon Anaknya Dikembalikan
Aprilina Lestari (18), orang tua Anisa Suci Ardiwibowo (3), menangis memohon kepada penculiknya agar anaknya segera dikembalikan.
"Saya mohon kepada ibu yang menculik anak saya segera kembalikan anak saya, saya mohon. Saya sayang sama dia, kasihan anak saya," kata Aprilina.
Aprilina yang tak bisa membendung air matanya, berharap agar anaknya bisa pulang dengan selamat.
• Tagar AU Juga Bersalah Jadi Trending Topic, Ada yang Samakan Korban Seperti Ratna Sarumpaet
"Kalau memang ibu sayang sama anak saya, tolong kembalikan anak saya. Anak saya jangan diapa-apakan," pintanya.
"Kalau memang ibu sayang suka sama anak saya, bukan begitu saja. Ibu datang main saja ke rumah, enggak apa-apa kok. Saya tiap hari kerja buat nafkahi anak, tapi malah ibu yang bawa anak saya," tambahnya, dengan wajah berlinang air mata.
Aprilina Lestari (18), ibu korban, berharap anaknya bisa segera ditemukan.
• Siang Ini Prabowo Bakal Ungkap 80 Nama yang akan Membantunya Jika Terpilih Menjadi Presiden
"Harapan semoga anak saya bisa segera ditemukan. Tolong ibu yang bawa anak saya kembalikan anak saya," ungkapnya saat ditemui Wartakotalive.com, di Mapolrestro Bekasi Kota, seusai memberikan keterangan kepada penyidik, Rabu (10/4/2019) malam.
Aprilina mengungkapkan, saat diculik anaknya menggunakan baju berwarna pink dan celana leging hitam.
Ada pun cirinya, anaknya berambut ikal dengan panjang seleher.
• Khawatir Anaknya Diculik, Orang Tua di Bekasi Jadi Lebih Protektif
"Ciri-ciri yang menonjol ada bekas bisul di dagunya. Soalnya habis kena bisul, bekas bisulnya masih ada, kan belum kempes bangat," jelasnya.
Sejauh ini, dirinya telah berusaha mencari anaknya di sejumlah tempat, mulai dari stasiun kereta api, rumah sakit, hingga alun-alun pusat keramaian.
"Saya juga sudah cari ke Pondok Gede, Taman Mini, Pulogebang. Saya juga sudah sebar ke media sosial, ke grup pengajian, kantor sama grup teman-teman. Semoga cepat ketemu," harapnya. (*)