Ledakan di SMAN 72

Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Terkait Komunitas Ekstrem ‘True Crime Community’

Menurut Eddy, pelaku yang dikategorikan sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH) itu diduga meniru perilaku kekerasan

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan LQ
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono (tengah, kemeja putih), dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025) 

"Ada beberapa yang trauma, luka dan sebagainya yang belajar daring," kata Pramono Anung di Halaman Masjid Al Ikhlas, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Sejumlah Siswa Minta Pindah Sekolah setelah Peristiwa Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Ini Alasannya

Proses belajar-mengajar sebenarnya telah dibuka kembali sejak Senin (17/11/2025).

Namun, Pramono memberi kelonggaran ke siswa dan orang tua untuk memilih metode pembelajaran sesuai kondisi masing-masing.

"Sekarang ini alhamdulillah di SMAN 72 Jakarta, proses belajar-mengajarnya sudah berjalan normal, tapi belum sepenuhnya hadir secara fisik," ucap Pramono.

Batasi Akses

Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan aturan baru untuk membatasi akses anak-anak terhadap konten kekerasan di internet.

Kebijakan ini dirumuskan setelah muncul dugaan bahwa ledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi dari tontonan di dunia maya. 

"Sekarang sedang dirumuskan Dinas Pendidikan agar tidak semua anak dengan gampang melihat YouTube yang kemudian menginspirasi mereka melakukan seperti yang terjadi di SMA 72," ujar Pramono.

Baca juga: Penjelasan Pramono saat Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diketahui Penerima Bantuan Pendidikan KJP

Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan aturan baru untuk membatasi akses anak-anak terhadap konten kekerasan di internet. 

Kebijakan ini dirumuskan setelah muncul dugaan bahwa ledakan di SMAN 72 Jakarta dilakukan pelaku yang terinspirasi tontonan di dunia maya. 

Sejumlah Siswa Minta Pindah Sekolah

Ledakan di SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025 menimbulkan rasa cemas di kalangan siswa maupun orang tua.

Peristiwa tersebut tidak hanya merusak bagian fisik sekolah, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis bagi para peserta didik.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, sejumlah siswa bahkan minta pindah sekolah karena merasa tidak aman kembali belajar di sekolah tersebut.

Baca juga: Kondusif setelah Ada Ledakan, Kegiatan Belajar di SMAN 72 Jakarta Berjalan Normal Mulai Pekan Depan

"Saya kaget, bu kepala sekolah menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma (setelah ada ledakan di SMAN 72 Jakarta)," kata Pramono Anung, Senin (17/11/2025).

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved