Ledakan di SMAN 72
Siswa SMAN 72 Jakarta Mulai Belajar Hybrid Hari Ini
Pramono Anung mengungkapkan, sejumlah siswa bahkan meminta pindah sekolah karena merasa tidak aman kembali belajar di lokasi tersebut
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- SMA Negeri (SMAN) 72 Jakarta mulai menerapkan sistem pembelajaran hybrid pada Senin, 17 November.
Melalui skema ini, siswa dapat memilih untuk hadir langsung di sekolah atau mengikuti pelajaran dari rumah.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, menjelaskan bahwa opsi belajar tatap muka dan daring sengaja dibuka sebagai bentuk fleksibilitas bagi para siswa setelah insiden ledakan bom yang sempat mengganggu rasa aman di lingkungan sekolah.
"Senin, 17 November mulai pembelajaran secara luring dan Daring. Siswa dan orangtua diperkenankan memilih," jelas Chico, Senin (17/11/2025).
Baca juga: Polisi Sebut Ada Tiga Bom Aktif yang Tidak Meledak di SMAN 72 Jakarta, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan, sejumlah siswa bahkan meminta pindah sekolah karena merasa tidak aman kembali belajar di lokasi tersebut.
"Memang yang saya kaget, bu kepala sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma. Karena trauma minta pindah sekolah, ya tetapi kan ini menjadi persoalan tersendiri," ucap Pramono dikutip, Senin (17/11/2025).
Dia menegaskan bahwa fenomena ini tidak bisa dianggap sepele dan perlu dicarikan solusi yang matang.
"Tetapi prinsipnya, saya sampaikan kepada ibu kepala sekolah, kalau memang Senin (17/11) sudah siap silakan dibuka, tapi kalau belum siap jangan dipaksakan," tambahnya.
Pramono mengatakan dirinya telah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta untuk membahas langkah-langkah terbaik yang harus ditempuh.
Menurutnya, situasi pascaledakan ini membutuhkan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada pemulihan fasilitas, tetapi juga pada pemulihan rasa aman siswa dan orang tua.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan Senin, 17 November 2025, sebagai batas waktu penyelenggaraan pembelajaran daring sebelum keputusan lebih lanjut ditetapkan.
Di hari itu, para orang tua dan guru akan diundang untuk berdiskusi mengenai model pembelajaran yang paling sesuai untuk kondisi terkini.
"Jadi untuk SMAN 72, sekali lagi saya kemarin sudah berkomunikasi secara langsung dengan kepala sekolahnya, mereka akan mengundang murid dan guru-gurunya untuk berdiskusi" ucapnya.(m27)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
| Polisi Sebut Ada Tiga Bom Aktif yang Tidak Meledak di SMAN 72 Jakarta, Ini Penyebabnya |
|
|---|
| Sejumlah Siswa Minta Pindah Sekolah setelah Peristiwa Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Ini Alasannya |
|
|---|
| Segera Diperiksa, Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Sudah Dipindahkan ke Kamar Perawatan RS Polri |
|
|---|
| Kondusif setelah Ada Ledakan, Kegiatan Belajar di SMAN 72 Jakarta Berjalan Normal Mulai Pekan Depan |
|
|---|
| Penjelasan Pramono saat Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diketahui Penerima Bantuan Pendidikan KJP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/keluarga-korban-ledakan-sman-72.jpg)