Hari Pahlawan

Hari ini Prabowo akan Umumkan Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto

Presiden Prabowo akan umumkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional pada upacara Hari Pahlawan 2025 bersama sembilan tokoh lainnya

Youtube Sekretariat Presiden
GELAR PAHLAWAN - Hari Pahlawan 10 November, Presiden Prabowo akan umumkan gelar Pahlawan Nasional, di antaranya Soeharto FOTO Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung soal masa pensiun saat meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten pada Kamis (6/11/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan mengumumkan nama Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai salah satu dari sepuluh tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

Kepastian itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai menghadiri rapat finalisasi penetapan gelar di kediaman Presiden Prabowo, kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025) malam.

Menurut Prasetyo, rapat tersebut merupakan tahapan akhir sebelum pengumuman resmi dan telah melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk pimpinan DPR dan MPR.

“Kurang lebih ada sepuluh nama yang ditetapkan tahun ini. Ya, termasuk Pak Harto,” ujar Prasetyo kepada wartawan.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo menerima berbagai masukan langsung dari pimpinan lembaga negara dan tokoh masyarakat agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi nasional.

Baca juga: Mantan Aktivis PRD Kini Ingin Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Menurutnya, Presiden Prabowo menerima masukan langsung dari Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR sebelum menetapkan keputusan akhir.

Prabowo disebut menugaskan sejumlah pihak untuk berkomunikasi dengan berbagai tokoh dan memperoleh pandangan dari banyak kalangan agar keputusan yang diambil mencerminkan aspirasi nasional.

“Tadi juga kemudian Bapak Presiden mendapatkan masukan dari Ketua MPR, kemudian juga dari Wakil Ketua DPR, karena memang cara bekerja beliau, beliau menugaskan beberapa untuk berkomunikasi dengan para tokoh, mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan apa yang nanti diputuskan oleh Bapak Presiden, oleh pemerintah itu, sudah melalui berbagai masukan,” ujar Prasetyo.

Prasetyo menegaskan, penetapan nama-nama pahlawan nasional merupakan bentuk penghormatan pemerintah terhadap jasa besar para tokoh bangsa yang telah berkontribusi bagi Indonesia.

"Sekali lagi, sebagaimana kemarin juga kami sampaikan, itu kan bagian dari bagaimana kita menghormati para pendahulu, terutama para pemimpin kita, yang apapun sudah pasti memiliki jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara," ucapnya.

Ia menyebut bahwa penghargaan tersebut juga menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menjaga nilai-nilai perjuangan dan keteladanan dari para pemimpin terdahulu.

Mensos: Soeharto, Gus Dur, Marsinah Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf juga menyampaikan bahwa Presiden ke-2 RI HM Soeharto, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta tokoh buruh Marsinah, dinilai layak memperoleh gelar Pahlawan Nasional tahun ini.

“Presiden Soeharto memenuhi syarat, Presiden Abdurrahman Wahid memenuhi syarat, pejuang buruh Marsinah memenuhi syarat hingga Syaikhona Kholil juga memenuhi syarat,” kata Syaifullah di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Soal Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, Dosen IAIN Kendari: Harus Dilihat Objektif

Ia menambahkan, banyak tokoh dari berbagai provinsi juga diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dan kini tengah menunggu keputusan akhir Presiden.

“Itu banyak sekali, nanti kita tinggal tunggu siapa yang akan mendapatkan gelar pahlawan tahun ini,” ujarnya.

Pengumuman Gelar Pahlawan Nasional Dilakukan Presiden

Mensos menegaskan, proses penetapan gelar Pahlawan Nasional telah dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

“Siapa pun nanti yang diumumkan oleh Presiden RI, semuanya telah dinyatakan memenuhi syarat,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum Hari Pahlawan sebagai refleksi untuk menghargai jasa para tokoh bangsa.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengingat kebaikan para pendahulu dan sambil dicatat yang kurang-kurang sehingga tidak terulang lagi ke depan.

“Mari kita ingat yang baik-baik,” kata dia. (*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved