Makan Bergizi Gratis

Usai Sebut MBG Tak Butuh Ahli Gizi, Kini Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Akui Ahli Gizi Penting

Usai Sebut MBG Tak Butuh Ahli Gizi, Kini Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Akui Ahli Gizi Sangat Penting

|
Editor: Joanita Ary
Istimewa
CUCUN TOLAK KRITIK-Viral potongan video yang memperlihatkan kecongkakan anggota DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat melakukan diskusi mengenai makan bergizi gratis (MBG). 

“Semua keputusan di Republik ini, saya tinggal pegang palu, selesai,” kata Cucun.

Dia lantas menyebut bakal rapat dengan BGN untuk mengubah diksi ahli gizi dalam program MBG.

Cucun menyebut diksi tersebut bakal diganti menjadi 'tenaga yang menangani gizi'.

Dengan perubahan tersebut, Cucun menegaskan BGN tak perlu lagi merekrut ahli gizi untuk program MBG.

"Tidak perlu ahli gizi. Cocok nggak? Nanti saya selesaikan di DPR,"  jelasnya.

Pernyataan Cucun kemudian menuai sorakan dari peserta acara yang hadir. 

BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) pada akhir tahun 2025. 

Hal itu setelah Rapat Koordinasi Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG), Kepala Regional (Kareg), dan Koordinator Wilayah (Korwil) di Discovery Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025).

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, rapat koordinasi ini untuk evaluasi dan monitoring pelaksanaan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. 

“Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 13.245 SPPG, dan kita sedang mengejar target menjadi 14.000 di akhir Oktober serta 25.400 di akhir Desember untuk wilayah aglomerasi,” ujar Dadan.

Rapat yang mengusung tema “Percepatan Pencapaian Target Penerima Manfaat Peningkatan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)” juga memiliki target khusus. 

“Target kita di akhir 2025 adalah 82,9 juta penerima manfaat. Karena itu, seluruh kepala regional dan korwil kita kumpulkan untuk mempercepat pencapaian target, memberikan motivasi, serta mensosialisasikan SOP terbaru,” jelasnya.

Diketahui rapat koordinasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi dan 514 kabupaten di seluruh Indonesia.

Dadan menegaskan, BGN menargetkan tidak ada lagi kejadian menonjol terkait distribusi pangan dalam program MBG.

Baca juga: Di Jakarta Wilayah Jaktim Tertinggi Angka Penerima Manfaat MBG, BGN Targetkan Zero Case

Sumber: KOMPAS
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved