Makan Bergizi Gratis

Tak Dapat MBG, Dua SD di Jakbar Inisiasi Program 'Makan Bahagia Gratis'

Tak Dapat MBG Pemerintah, Dua SD di Jakbar Diberi Program 'Makan Bahagia Gratis' Pakai Sistem Tukar Kupon

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
MAKAN BAHAGIA GRATIS - Potret kantin sekolah SDN 01 Tambora Jakarta Barat yang menjadi lokasi tukar kupon untuk program Makan Bahagia Gratis. Kepala Sekolah SDN Tambora 01 Pagi, Harisa Mayati, program yang disebut 'MBG-nya swasta' tersebut diberikan lantaran sekolahnya belum mendapatkan MBG dari pemerintah. 

Ringkasan Berita:
  • Dua SD di Tambora jadi percontohan unik “Makan Bahagia Gratis” versi swasta, hasil inisiatif pengusaha Yusuf Hamka dan para relawan. 
  • Siswa tak lagi antre nasi kotak, mereka menukar kupon Rp 5.000 di kantin sekolah untuk memilih sendiri makanan.
  • Penjual kantin justru ikut diuntungkan, mendapat penghasilan pasti tiap hari tanpa kehilangan pelanggan lain.
  • Anak-anak lebih semangat sekolah, menikmati menu bergizi mulai dari soto, nasi uduk, hingga sushi, semuanya dimasak langsung di tempat.

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Dua sekolah dasar (SD) di wilayah Tambora, Jakarta Barat mendapatkan program 'Makan Bahagia Gratis' dari pihak swasta yang diinisiasi oleh pengusaya Yusuf Hamka bersama sejumlah relawan.

Dua sekolah tersebut adalah SDN 01 Tambora Pagi dan SDN 03 Tambora Pagi.

Menurut Kepala Sekolah SDN 01 Tambora Pagi, Harisa Mayati, program yang disebut 'MBG-nya swasta' tersebut diberikan lantaran sekolahnya belum mendapatkan MBG dari pemerintah.

Tak hanya di kedua SD itu, di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, belum ada satupun sekolah yang mendapatkan MBG.

Namun berbeda dari MBG pemerintah, 'MBG swasta' ini diberikan dalam bentuk kupon yang dapat ditukarkan siswa ketika jam makan siang ke tenant-tenant UMKM di kantin sekolah.

Siswa juga bisa memilih makanan mana yang disukainya dan berganti-ganti menu setiap hari.

"Jadi mereka nanti dikasih kupon. Pada saat ke kantin, ada 9 kantin tuh, nanti mereka tinggal tukar kuponnya. Mereka mau makan apa, kasih tempat makannya. Nanti pulangnya mereka bawa pulang, besok mereka bawa lagi yang baru," kata Harisa saat ditemui di lokasi, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Resmikan Gedung SPPG di Baubau, Wamendagri Bima Arya Tegaskan Dua Target Utama Program MBG

Menurutnya, 1 kupon itu bernilai Rp 5.000 yang sudah dibayarkan donatur kepada UMKM di kantin sekolah setiap harinya.

Dimana 1 tenant kantin, menerima 31-32 kupon anak. Pembagian itu dilakukan dengan pertimbangan jumlah siswa di kedua SD tersebut yang masing-masingnya berjumlah 278 orang.

Bedanya, program ini memungkinkan siswa mendapat makanan yang disajikan secara hangat karena penjual memasak langsung di tempat.

Selain itu, porsi yang diberikan disesuaikan dengan porsi anak-anak saat menyantap makanan berat.

"Jadi mereka (penjual) setengah 7, misalnya, jam 6 mereka udah ke kantin nih. Kita kan baru mulai keluar setengah 9, jam 9. Jadi masih ada waktu buat masak. Untuk nyiapin 30 box itu enggak berat. Jadi makanannya benar-benar fresh (segar)," kata Harisa.

Menurutnya, program tersebut sudah berjalan selama 1 bulan dan dilakukan secara bergantian antara SDN 01 Tambora Pagi dan SDN 03 Tambora.

Meski anak-anak bebas memilih makanan, namun Harisa memastikan makanan yang diproduksi di kantin sudah dipastikan aman sebab ada sertifikat gizi yang dikeluarkan oleh Puskesmas setempat.

Selain itu, masing-masing tenant diwajibkan memberikan makanan berat sesuai kesepakatan. Mulai dari soto, burger, sushi, dan lain sebagainya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved