Makan Bergizi Gratis

SDN Meruya Selatan 01 tak Dapat MBG Usai 20 Siswa Keracunan, Orangtua: Anak Saya Malah Ngarep

Keracunan MBG terjadi di SDN Meruya Selatan 01 beberapa hari lalu, kini program andalan Presiden Prabowo itu distop. Yang terjadi murid pada ngarep.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
MENUNGGU MBG - Siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, tampak sedang bermain. Belum lama ini ada 20 siswa yang diduga keracunan MBG. Sekarang mereka justru sangat menunggu MBG, karena sudah distop. 

Ringkasan Berita:- Keracunan MBG terjadi pada siswa SDN Meruya selatan 01 Jakarta Barat.
 
- Pasokan MBG pun terhenti, padahal murid baru merasakan tiga hari, sehingga para murid sekarang sangat berharap bisa dapat lagi.
 
- MBG adalah program andalan Presiden Prabowo Subianto.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu orangtua siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, memberikan tanggapan terkait dugaan keracunan yang dialami oleh 20 siswa akibat makan bergizi gratis (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu.

Menurut Iwan, MBG sebenarnya sangat membantu ia dan sang istri sehingga tidak perlu mengemas bekal setiap harinya.

Di samping itu, dia merasa ada keringanan dalam hal ekonomi sebab biaya belanja kebutuhan pokok sehari-hari berkurang.

Baca juga: Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa?

"Ya kalau aman (MBG-nya), saya kira cukup membantu sih. Karena istri saya juga kadang masak buru-buru gitu kan," kata Iwan saat ditemui di SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (4/11/2025).

Menurut Iwan, dirinya memiliki dua orang anak yang masih bersekolah.

Selama ini sang kakak yang sudah SMP juga mendapat MBG dan selalu aman.

Baca juga: 20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Jakarta Barat Keracunan MBG, Ini Kronologinya

Karena itu, Iwan sebenarnya tidak mengkhawatirkan MBG apabila diberikan kepada anak bungsunya yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SD.

"Itu aman-aman aja anak saya. Ini yang di sini (SDN Meruya Selatan 01) adiknya, ini yang paling bontot," jelasnya.

Lantaran MBG yang diberikan di SDN Meruya Selatan 01 hanya tiga hari, Iwan mengatakan anaknya masih kerap berharap mendapatkan MBG lagi.

Dia bahkan kerap bercerita kepada Iwan karena tak lagi mendapat MBG usai insiden diduga keracunan itu.

"Pas enggak ada MBG tuh, enggak ada makanan, 'Yah enggak ada makanan lagi' gitu, ngarep gitu anak kecil pengen," katanya.

Iwan menduga, sang anak tidak mengetahui dan mengerti kasus keracunan tersebut.

Terlebih, MBG yang dimakannya hari itu tidak berefek apa-apa untuknya, sehingga putra Iwan masih dalam keadaan sehat.

Iwan berharap, ke depan pendistribusian MBG bisa berjalan lancar dan aman untuk dikonsumsi siswa.

"Berharap lebih baik saja lah," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved