Makan Bergizi Gratis
Warga Protes Aroma Tak Sedap, Kubangan di SPPG Bojong Menteng Bekasi akan Ditutup
Warga Bojong Menteng Bekasi keluhkan bau dari kubangan di SPPG. DLH turun tangan periksa dugaan pencemaran limbah.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Ringkasan Berita:
- Warga Bojong Menteng Bekasi mengeluh bau menyengat dari kubangan di area SPPG.
- Pihak RW dan SPPG sepakat menutup kubangan yang diduga jadi sumber bau.
- DLH Bekasi turun ke lokasi untuk ambil sampel air dan menyelidiki dugaan pencemaran.
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI – Bau menyengat yang menyeruak dari sebuah kubangan di belakang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, membuat warga sekitar resah. Kubangan itu diduga menjadi sumber aroma tak sedap yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
Warga mengaku aroma tidak sedap itu terasa hingga ke rumah-rumah, terutama saat malam hari. Subur (35), warga RT 5 RW 4 Kelurahan Bojong Menteng, mengatakan bau tersebut muncul dari kubangan di area belakang SPPG.
“Baunya luar biasa, kayak comberan, bau kentut, bikin perih di hidung. Paling parah kalau malam hari, sampai susah tidur,” ujar Subur, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Tragis, Remaja Perempuan di Jambi Dicekik, Dipukul dan Mayatnya Dibuang ke Sungai
Baca juga: Pegawai Pemkab Sidoarjo Terjaring Pesta Gay di Hotel, Bupati: Mundur atau Dipecat Tidak Hormat
Baca juga: Baku Tembak di Bekasi, Dua Pelaku Curanmor Bersenpi Akhirnya Tumbang di Tangan Polisi
Ia menuturkan akibat bau menyengat itu, ia dan keluarganya kini tidur dengan masker. Subur juga khawatir air sumur di lingkungannya ikut tercemar limbah dari kubangan tersebut.
“Kalau limbahnya meresap ke tanah, bisa bahaya buat air sumur. Selain itu juga bisa jadi sarang jentik nyamuk,” tambahnya.
Warga Laporkan ke RT dan RW
Keluhan warga pun sudah disampaikan ke pengurus RT dan RW. Ketua RW 4 Bojong Menteng, Hasan Kanung, mengaku telah berkoordinasi dengan pihak SPPG dan pengelola lahan.
Menurut Hasan, hasil komunikasi pada Jumat (31/10/2025) menyepakati bahwa kubangan yang menimbulkan bau itu akan segera ditutup.
“Pihak SPPG sudah sepakat menutup kubangan dengan cara diuruk agar tidak lagi menimbulkan bau. Kami akan pantau pelaksanaannya,” kata Hasan, Minggu (2/11/2025).
Hasan menambahkan, pihaknya juga masih menunggu hasil uji sampel air yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi untuk memastikan ada tidaknya pencemaran limbah dari aktivitas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Beberapa dinas sudah turun ke lokasi untuk ambil sampel air. Hasilnya kami belum terima, tapi kami harap segera keluar agar warga tenang,” ujarnya.
DLH Bekasi Turun Tangan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, membenarkan bahwa timnya sudah melakukan pemeriksaan lapangan dan pengambilan sampel air di kawasan SPPG.
Menurutnya, pengaduan warga awalnya diterima melalui pemberitaan media online yang menyebut adanya saluran air berbau hingga menyebabkan gatal-gatal.
“Setelah dicek, air limbah domestik dari cucian peralatan masak dan makan ditampung dalam biotank yang kedap air. Air limbah itu kemudian disedot secara berkala oleh pihak penyedot limbah,” jelas Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025).
| Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa? |
|
|---|
| Polisi Temukan Pemalsuan Nampan MBG, Made in China Diganti Made in Indonesia, Ada Logo Halal |
|
|---|
| Heboh Mobil SPPG di Nias Selatan Bawa Beberapa Ekor Babi, Wakil Kepala BGN Minta Lapor Polisi |
|
|---|
| Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG |
|
|---|
| Polres Metro Bekasi Buka Dapur MBG, 3.000 Porsi Siap Disalurkan Setiap Hari |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.