Makan Bergizi Gratis
Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG
Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG. Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan pihaknya bakal terus mem
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Ringkasan Berita:
- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan penguatan pelaksanaan program MBG melalui peningkatan standar higienis dan pengawasan mutu
- BGN menurunkan kapasitas penyajian per dapur dan mewajibkan penggunaan air tersertifikasi
- Hingga akhir Oktober 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 39 juta penerima manfaat di 38 provinsi dengan dukungan 13.514 dapur SPPG
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan masih terdapat sejumlah tantangan, terutama di berbagai daerah.
Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan pihaknya bakal terus memperkuat implementasi program MBG dengan baik.
Ia menilai, program MBG secara umum berjalan aman dan bakal terus diperkuat melalui peningkatan standar higienis.
Baca juga: Kumpulkan Kepala Regional se-Indonesia, BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG
Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan mutu di seluruh dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
"Kami menyesalkan masih adanya kasus keracunan di beberapa daerah, tapi yang penting adalah tindakan cepat kami dalam menanganinya. Setiap kejadian langsung kami hentikan sementara, kami investigasi, lalu setelah aman baru dijalankan lagi," ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Dadan memaparkan, sejumlah langkah strategis untuk memastikan keamanan makanan bagi jutaan penerima manfaat yakni dengan mengurangi beban kerja dapur SPPG.
Ia mengaku, awalnya jumlah penerima manfaat per-dapur menyajikan sekira 3.000–5.000 porsi, kini diturunkan menjadi maksimal 2.000.
Menurutnya, jika menyediakan 3.000 porsi untuk penerima manfaat, maka harus didampingi juru masak bersertifikat demi keamanan makanan.
“Juga melengkapi seluruh SPPG dengan alat uji cepat (rapid test) untuk memastikan kualitas bahan baku dan hasil masakan sebelum dibagikan kepada penerima. Mewajibkan penggunaan air tersertifikasi untuk memasak dan mencuci peralatan," jelasnya.
Selain itu kata Dadan juga menambah peralatan sterilisasi suhu tinggi (120°C) agar alat makan seperti food tray dapat dikeringkan dan disterilkan hanya dalam tiga menit.
"Serta melaksanakan pelatihan dan penyegaran dua bulanan bagi seluruh penjamah makanan guna menjaga kedisiplinan dan standar kebersihan dapur MBG,” sambung Dadan.
Implementasi yang tepat, kata Dadan, sangat penting dilakukan agar mendorong hasil yang lebih baik lagi.
Baca juga: Di Jakarta Wilayah Jaktim Tertinggi Angka Penerima Manfaat MBG, BGN Targetkan Zero Case
Hal ini pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo mengenai pentingnya aspek higienis MBG demi terpenuhi gizi kepada anak-anak.
"Karena itu, kami pastikan seluruh dapur MBG dilengkapi alat sterilisasi dan sistem kontrol bahan baku yang lebih ketat," ungkapnya
Lebih lanjut Dadan, kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama bagi BGN dalam menyediakan MBG untuk anak-anak.
| Polres Metro Bekasi Buka Dapur MBG, 3.000 Porsi Siap Disalurkan Setiap Hari |
|
|---|
| Tak Mau ada Siswa Keracunan MBG, Kapolda Metro Jaya Tinjau SPPG Polsek Palmerah |
|
|---|
| BPOM, MUI dan Polri Tinjau Sentra Pengolahan Pangan Gizi di Lampung Selatan |
|
|---|
| Nanik S Deyang: Program Makan Bergizi Gratis Sukses Kuncinya di Keamanan Pangan |
|
|---|
| Soal MBG Pakai Sendok dan Air Galon, dr Tan Shot Yen: Kelihatan Banget Pak Presiden Gak Paham |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.