Hari Pahlawan
Disejajarkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Siapakah Sosok Mbah Kholil?
Mbah Kholil kerap disebut sebagai Ulama Nusantara yang menjadi guru dari Hasyim Asy’ari hingga Presiden RI, Soekarno.
Dari aktivitas itu, ia semakin akrab dengan dunia keilmuan dan penulisan.
Bersama Syeikh Nawawi al-Bantani dan Syeikh Sholeh as-Samarani, ia berkontribusi dalam pengembangan sistem penulisan huruf Arab Pegon, sistem yang hingga kini masih digunakan di banyak pesantren di Indonesia.
Di antara karya-karyanya yang masih menjadi rujukan pesantren hingga kini adalah Silah fi Bayin Nikah, Tarjamah Alfiyah Ibnu Malik, Asmaul Husna, Ijazah Barzakhiyah, dan Tariqat Ala Mandhumah Nuzhatid Thullab.
Sepulang dari Mekah, Mbah Kholil dikenal sebagai ahli fikih, nahwu, dan tasawuf.
Ia mendirikan pesantren pertama di Cangkebuan, yang kemudian dikelola menantunya, Kiai Muntaha. Tak lama berselang, ia mendirikan pesantren baru di Kademangan, Bangkalan, yang kemudian menjadi pusat pendidikan Islam ternama di Madura.
Dari pesantren inilah lahir banyak ulama besar, termasuk Hadratussyeikh K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, K.H. Abdul Wahab Chasbullah, serta K.H. R. As’ad Syamsul Arifin.
Warisan Mbah Kholil
Mbah Kholil wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau bertepatan dengan tahun 1925 M.
Namun, ajaran, keteladanan, dan jaringan keilmuannya terus hidup melalui para murid dan pesantren yang ia tinggalkan.
Nama Syeikh Kholil Bangkalan kini tidak hanya dikenang sebagai ulama besar Madura, tetapi juga sebagai mahaguru para ulama Nusantara, sosok yang menanamkan semangat keilmuan, kemandirian, dan kerendahan hati dalam tradisi pesantren di Indonesia.
Berikut daftar kitabnya:
-
Risalah Fi Fiqh al Ibadat (13 Ramadlan 1308 H)
-
Risalah Isti'dadul Maut (3 Dzulqodah 1309 H)
-
Taqrirat Alfiyah Ibnu Malik (Dzulqodah 1311 H)
| Hari Pahlawan, Bupati Bogor Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Pahlawan |
|
|---|
| KAI Peringati Hari Pahlawan, Teladani Semangat Juang dalam Pelayanan Transportasi |
|
|---|
| Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Andi Arief Akui Beri Dukungan Hanya karena AHY |
|
|---|
| 35 Tokoh dari Rachland Nashidik hingga Rocky Gerung Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
|
|---|
| Genggaman Erat Prabowo untuk Tutut dan Bambang Saat Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/PAHLAWAN-NASIONAL-Syaikhona-Muhammad-Kholil-Mbah-Kholil-dan-Presiden-ke-2-RI-Soeharto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.