Hari Pahlawan
Disejajarkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Siapakah Sosok Mbah Kholil?
Mbah Kholil kerap disebut sebagai Ulama Nusantara yang menjadi guru dari Hasyim Asy’ari hingga Presiden RI, Soekarno.
Perjalanan intelektual Mbah Kholil dimulai di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, di bawah asuhan Kyai Muhammad Nur.
Ia kemudian melanjutkan pengembaraan ilmiahnya ke Pesantren Cangaan di Bangil, lalu ke Keboncandi, Pasuruan.
Dalam masa nyantri di daerah ini, ia kerap berjalan kaki dari Keboncandi ke Sidogiri untuk belajar kepada K.H. Nur Hasan.
Di setiap perjalanan sepanjang tujuh kilometer itu, ia tak pernah lupa membaca Surah Yasin hingga khatam berkali-kali.
Meski berasal dari keluarga yang cukup berada, Mbah Kholil memilih hidup mandiri.
Selama mondok, ia bekerja sebagai buruh batik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari ketekunan dan kesederhanaannya itulah lahir sosok ulama yang kelak disegani di seluruh Nusantara.
Jalan Panjang ke Tanah Suci
Keinginan menimba ilmu di Mekah muncul sejak muda.
Namun, tekad besar itu tidak disertai permintaan bantuan dari orangtua.
Ia berusaha sendiri mengumpulkan biaya dengan menjadi buruh pemetik kelapa di sebuah pesantren di Banyuwangi.
Upah dua setengah sen per pohon ia kumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya cukup untuk ongkos berangkat ke Tanah Suci pada tahun 1859 M.
Sebelum berangkat, Mbah Kholil menikah dengan Nyai Asyik, putri dari Lodra Putih.
Di Mekah, ia berguru kepada para ulama besar seperti Syeikh Nawawi al-Bantani, Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syeikh Abdul Hamid asy-Syarwani.
Dari mereka, Mbah Kholil menerima berbagai sanad keilmuan dan ijazah hadits musalsal yang kelak diwariskan kepada murid-muridnya di tanah air.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Mekah, Mbah Kholil bekerja sebagai penyalin kitab.
| Hari Pahlawan, Bupati Bogor Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Pahlawan |
|
|---|
| KAI Peringati Hari Pahlawan, Teladani Semangat Juang dalam Pelayanan Transportasi |
|
|---|
| Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Andi Arief Akui Beri Dukungan Hanya karena AHY |
|
|---|
| 35 Tokoh dari Rachland Nashidik hingga Rocky Gerung Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
|
|---|
| Genggaman Erat Prabowo untuk Tutut dan Bambang Saat Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/PAHLAWAN-NASIONAL-Syaikhona-Muhammad-Kholil-Mbah-Kholil-dan-Presiden-ke-2-RI-Soeharto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.