Hari Pahlawan
Megawati Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Sahmin Madina: Dendam Lama Bisa Picu Polarisasi
Megawati Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Dendam Lama Bisa Picu Polarisasi
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Istimewa
GELAR REKONSILIASI - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo, Sahmin Madina mengomentari soal pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden RI Soeharto. Ia menyatakan, pemberian gelar pahlawan nasional dapat menjadi simbol rekonsiliasi nasional dan kedewasaan politik bangsa Indonesia.
Ia berharap, momentum ini menjadi ajang bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan kedewasaan politik dan kebesaran hati.
“Bangsa yang matang tidak menutup mata terhadap sejarah. Ia memilih mengakui jasa, mengoreksi kesalahan, lalu melangkah bersama tanpa dendam. Kalau Gus Dur bisa memaafkan masa lalu, kalau Prabowo bisa merangkul semua, kenapa kita tidak bisa berdamai dengan sejarah kita sendiri," imbuhnya. (m26)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Berita Terkait:#Hari Pahlawan
| Sikap Megawati Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Dinilai Cermin Luka Orde Baru |
|
|---|
| 10 Contoh Teks Sambutan Hari Pahlawan 2025, Singkat dan Penuh Makna |
|
|---|
| Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi: Beliau Bapak Pembangunan |
|
|---|
| Fadli Zon Beberkan ke Prabowo, 24 Tokoh Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan, Ini Tiga 3 Pesan Penting dari Jenderal Soedirman untuk Masyarakat Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/GELAR-REKONSILIASI-Akademisi-Institu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.