Berita Nasional
Purbaya Bongkar Cara Prabowo Tolak Usulan Aneh: Ngelirik Saya, Disuruh Omong, Saya Hantam di Situ!
Purbaya Bongkar Cara Prabowo Tolak Masukan Aneh: Ngelirik Saya, Disuruh Omong, Saya Hantam di Situ!
"Enggak didengarkan, tapi kalau ada yang salah-salah suruh koreksi, gitu kira-kira," katanya.
Desy Anwar lalu menanyakan ke Purbaya soal dana Rp 200 triliun yang diberikannya ke sejumlah bank di Himbara, dan bagaimana cara memonitornya.
"Bagaimana memonitor memastikan bahwa memang Rp 200 triliun ini diterjemahkan dalam menggerakkan roda perekonomian. Bukan saja nanti dipakai untuk ya, nih mumpung dapat uang banyak, untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya ataupun tidak produktif. Bagaimana memastikan Rp 200 triliun itu setiap peser itu menjadi penggerak roda ekonomi?" tanya Desy.
Purbaya menyatakan tidak peduli bank menggunakan uang itu untuk apa, asalkan tidak untuk membeli dolar dan untuk konglomerat jahat.
"Saya enggak peduli banknya makai untuk apa, asal enggak untuk beli dolar dan enggak untuk konglomerat yang jahat, untuk manipulasi segala macam, itu yang kita monitor. Yang lain terserah banknya. Saya enggak monitor, saya diamin aja. Kalau itu kan ada laporannya, uangnya ke mana. Pinjaman kita bisa monitor pinjamannya ke mana sih dari bulan ke bulan," kata Purbaya.
Baca juga: Elektabilitas Purbaya Kalahkan Anies, Gibran hingga Dedi Mulyadi Sebagai Capres, Ini Kata Menkeu
Ia memastikan tidak ikut campur bagaimana cara bank memakai uang tersebut.
Namun Purbaya mengumpulkan keahlian orang-orang di Perbankan itu sendiri.
"Saya pakai keahlian orang perbankan, untuk berpikir mencari program-program yang paling menguntungkan. Mereka lebih ahli dari pemerintah atau dari saya. Jadi saya manfaatkan mereka untuk berpikir mencari proyek-proyek yang paling menguntungkan. Jadi saya menggunakan kepintaran sistem untuk memakai uang yang saya kasih tadi," papar Purbaya.
Karena, kata Purbaya ketika ia memindahkan uang ke sistem atau Perbankan, maka seperti ada peserta baru.
"Bank kan pasti nyari penyalurannya. Kalau tidak, kan dia bayar ke saya, hampir 4 persen. Rugi dia 4 persen , jadi dia pasti akan nyalurin," kata Purbaya.
Sebab, mereka tidak bisa lagi memberikan uang itu ke BI. "Dia akan nyari tempat yang lain. Dia akan pasti mencari proyek-proyek yang menguntungkan pertamanya atau yang paling gampang mereka buang ke interbank market itu sudah bagus juga. Bunga di perbankan turun," katanya.
"Nanti kalau sudah itu habis, cari kredit-kredit. Jadi saya maksa mereka berpikir menggunakan kerja kecerdasan mereka yang selama ini nganggur, untuk membuat keuntungan maksimal buat mereka sendiri dan untuk saya, buat negara," papar Purbaya.
Pada akhirnya kata Purbaya, uang akan bergerak ke UMKM juga, karena UMKM menawarkan bunga yang lebih tinggi dibanding perusahaan-perusahaan yang besar dan stabil.
"Kalau saya gelontorin uang sebanyak itu pasti akan nyari juga ke sana. UMKM juga, pertama pasti dipilih yang bagus-bagus setelah itu menyebar ke yang lain. Begitu uang masuk ke UMKM satu, dua, tiga, mereka punya klien yang lain juga. Maka ekonomi akan berputar di situ," kata Purbaya.
Keresahan Prabowo
Purbaya
Menkeu Purbaya
Presiden Prabowo
Prabowo
Masukan aneh
Prabowo Subianto
Kode Prabowo
Purbaya Yudhi Sadewa
| Alasan Keponakan Prabowo Subianto Ditolak Mengundurkan Diri Dari DPR RI |
|
|---|
| PSI Berubah 180 Derajat, Kini Ngotot Ingin Soeharto Jadi Pahlawan |
|
|---|
| Kisah Kelam Aki Effendi Saleh Dicambuk Buntut Ikan Pari di Era Orde Baru |
|
|---|
| Purbaya Ungkap Prabowo Resah Saat Demo Rusuh dan Kondisi Kritis, Curiga Ada yang Mengganggunya |
|
|---|
| Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia? Karya Yudi Latif Diluncurkan di HUT ke-15 Aliansi Kebangsaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.